Fri. Sep 20th, 2024

Harga Saham BBCA Hari Ini 17 April 2024 Kembali Menghijau

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menghijau pada Rabu (17/04/2024).

Mengutip data RTI, pada perdagangan sesi I Rabu pekan ini, harga saham BBCA naik 0,79 persen menjadi Rp 9.550 per saham. Harga saham BBCA naik 75 poin menjadi Rp 9.550 per saham. Hingga sesi pertama, harga saham BBCA berada pada level tertinggi Rp 9.675 dan terendah Rp 9.550 per saham.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 22.001 kali dan volume perdagangan sebanyak 509.654 lembar saham. Nilai perdagangan harian saham BBCA sebesar Rp 488,6 miliar.

Penguatan saham BBCA terjadi seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perseroan bergerak menuju zona hijau. IHSG naik 0,05 persen menjadi 7.168,71. Pada Rabu pagi 17 April 2024, IHSG dibuka stagnan di 7.164,80.

Indeks IHSG mencapai level tertinggi 7.234,37 dan terendah 7.158,31. Sebanyak 345 saham melemah dan 239 saham menguat. Sisa 188 lembar saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 877.725 kali dan volume perdagangan sebanyak 12,2 miliar lembar saham. Nilai transaksi hariannya sebesar Rp 6,2 triliun.

Sebagian besar sektor ekuitas mengalami tekanan, kecuali sektor ekuitas keuangan yang naik 0,14 persen, dan sektor ekuitas infrastruktur yang naik 0,12 persen. Sektor saham energi turun 0,28%. menjadi 1,44 persen, sektor saham industri turun 0,96 persen dan sektor saham non-siklikal turun 0,31 persen.

Selain itu, sektor saham Cyclical turun 0,16%, sektor saham Kesehatan turun 0,15%, dan sektor saham Real Estate turun 0,16%. Sedangkan sektor saham real estate turun 2,04% dan sektor pengangkutan menguat 0,30%.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan secara teknikal saham BBCA menguat dan berpeluang menutup gap di 9.675-9.825.

Sebelumnya, harga saham BBCA turun 3,56% menjadi Rp 9.475 per saham pada perdagangan Selasa 16 April 2024. Total frekuensi perdagangan sebanyak 77.628 kali dengan volume perdagangan sebanyak 283,27 juta lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 2,67 triliun.

Beberapa direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sepakat untuk membeli saham BBCA pada 22 Maret 2024. Tujuan pembelian saham BBCA adalah untuk investasi jangka panjang.

Berdasarkan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (23/03/2024), CEO BCA Jahja Setiaatmadja membeli 810.832 saham BBCA di harga Rp 10.107,56 per saham. Nilai pembelian saham BBCA sekitar Rp 8,19 miliar. Usai pembelian saham BBCA, Jahja Setiaatmadja memegang 33.629.685 saham BBCA dari sebelumnya 32.818.853 saham BBCA.

Selain itu, Direktur BCA John Kosasih membeli 226.215 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66 per saham. Pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp 2,28 miliar untuk membeli saham BBCA. Setelah membeli saham BBCA, John Kosasih memiliki 731.076 saham BBCA dari sebelumnya 504.861 saham.

Selain itu, Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman membeli 214.404 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66. Haryanto membeli saham BBCA seharga Rp 2,16 miliar. Pasca pembelian saham BBCA, Haryanto memegang 776.099 saham dari 561.695 saham yang ada.

Selain itu, Komisaris BCA Tonny Kusnadi membeli 181.699 saham BBCA dengan harga Rp 10.107,66 per saham. Ia membeli saham BBCA seharga Rp 1,83 miliar. Setelah membeli saham BBCA, Tonny memegang 7.269.681 saham BBCA dari sebelumnya 7.087.982 saham.

Direksi dan komisaris BCA menyetujui pembelian saham BBCA sebagai investasi jangka panjang dengan status pemegang saham langsung.

 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA membagikan dividen final sebesar Rp 227,50 per saham untuk tahun buku 2023.

Sebelumnya, BCA membayar dividen interim tahun 2023 sebesar Rp 42,50 per saham pada 20 Desember 2023. Dengan demikian, Perseroan membayarkan total dividen sebesar Rp 270 untuk tahun 2023 per saham. Pembayaran dividen tahun 2023 telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 14 Maret 2024. Saya kutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/03/2024).

Data keuangan per 31 Desember 2023 yang menjadi dasar pembayaran dividen BCA antara lain laba bersih yang diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar Rp 48,63 triliun, saldo laba tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 219,72 triliun, dan jumlah ekuitas sebesar Rp 242,53 triliun.

Jadwal pembayaran dividen BCA tahun 2023:

Akhir masa kuotasi saham yang berhak atas dividen (dengan dividen):

-Pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 22 Maret 2024

– Pasar tunai pada tanggal 26 Maret 2024

Awal periode kuotasi saham tanpa hak atas dividen (tidak ada dividen):

-Pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 25 Maret 2024

– Pasar tunai pada tanggal 27 Maret 2024

Tanggal pembayaran dividen saham tahun 2024 adalah 26 Maret 2024

Tanggal pembayaran dividen saham adalah 4 April 2024

 

 

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah menyelenggarakan rapat umum tahunan (RUPS). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp 270 per saham dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp 48,6 triliun.

Chief Executive Officer BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan dividen tahun buku 2023 mengalami kenaikan sebesar 31,7%. dibandingkan dengan dividen tunai yang dibayarkan tahun buku 2022 yang dibayarkan perseroan kepada pemegang saham pada 20 Desember 2023.

Dengan demikian, saldo utang perseroan pada tanggal yang ditetapkan Direksi perseroan adalah Rp 227,50 per saham, kata Jahja dalam keterangan resmi, Kamis (14 Maret 2024).

Selain itu, para pemegang saham memberikan wewenang dan kuasa kepada Pengurus Perseroan, dengan persetujuan Pengurus Perseroan, untuk membayarkan dividen di muka untuk tahun buku 2024, apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan dan dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan nasabah, seluruh pemangku kepentingan yang terus mendukung kami, serta pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan regulator lainnya untuk memastikan BCA melewati tahun 2023 dengan hasil yang solid.” ujar Yahya.

Perseroan melihat perekonomian Indonesia tetap kuat dan stabil serta berpotensi terus tumbuh meski menghadapi berbagai tantangan global dan regional. Hasil keputusan Rapat Umum BCA hari ini menunjukkan komitmen Perusahaan untuk selalu memberikan nilai tambah yang langgeng kepada pemegang saham.

“Kami optimis terhadap prospek usaha ke depan dan akan terus bersikap hati-hati sepanjang tahun 2024, konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi lintas sektor,” kata Jahja.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *