Fri. Sep 20th, 2024

Harga Saham PGEO Parkir di Rp 1.200 pada Hari Ini Kamis 4 Juli 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) parkir di level 1.200 pada perdagangan hari ini, Kamis 4 Juli 2024. Posisi tersebut mengalami perubahan sebesar 0,00 persen dari penutupan sebelumnya.

Hari ini saham PGEO dibuka pada level 1.205 dan bergerak pada kisaran 1.195-1.225. Berdasarkan data RTI, volume perdagangan saham PGEO tercatat sebanyak 3.030 kali. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,12 juta lembar saham senilai Rp 17,03 miliar.

Selama sepekan terakhir, saham PGEO flat atau mengalami perubahan 0,00 persen. Sedangkan secara year-to-date (YTD), saham PGEO naik 17,07 persen. Saham PGEO sendiri mulai dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa pada 24 Februari 2024.

Perseroan mencatatkan saham melalui penawaran umum perdana (IPO) dengan menerbitkan 10,35 miliar saham. Harga pelaksanaannya ditetapkan Rp 875 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp 9,06 triliun dari IPO tersebut.

Belum lama ini, perseroan bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk (ELSA), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction, (PertaMC), PGE menerapkan Joint Research Agreement (JSA) untuk mengembangkan solusi di bidang teknologi termasuk peluang. . untuk produksi dalam negeri, sejumlah komponen utama pembangkit listrik tenaga panas bumi. JSA ini mencakup, namun tidak terbatas pada, studi bersama mengenai kelayakan penciptaan portofolio bisnis yang komprehensif.

Ini mencakup produsen penukar panas, layanan operasi dan pemeliharaan panas bumi, produsen menara pendingin, dan EPCC serta konstruksi pipa. Kemitraan ini juga merupakan rencana PGE sebagai garda depan Pertamina dalam transisi energi nasional.

 

 

JSA akan mendorong pemanfaatan potensi perusahaan produksi dan rekayasa energi lokal untuk menciptakan ekosistem unggulan baru di sektor panas bumi, terutama untuk membuat pengembangan panas bumi lebih terjangkau.

Hingga saat ini, sebagian besar teknologi yang digunakan untuk pengembangan panas bumi masih diimpor. Tidak hanya itu, JSA berhasil mengubah model bisnis dan menciptakan penciptaan nilai dari teknologi panas bumi melalui aliran pendapatan baru, menjajaki kemungkinan bisnis di luar ketenagalistrikan (beyond electrical).

Melalui kemitraan dengan Pertamina Group, PGE yakin bahwa perluasan perolehan pendapatan panas bumi di masa depan akan meningkatkan keunggulan kompetitif, mendorong inovasi dan daya tarik komersial.

 

Selama ini, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi energi panas bumi. Baru-baru ini, PGE bersama PT Elnusa Tbk (Elnusa), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction, (PertaMC), PGE menandatangani Joint Research Agreement (JSA) untuk mengembangkan solusi teknologi pembangkit listrik tenaga uap.

A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) yang merupakan induk perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengucapkan terima kasih atas kemitraan strategis untuk mewujudkan pusat kualitas panas bumi sebagai penyedia solusi permasalahan panas bumi. teknologi panas bumi di Indonesia.

“Ini merupakan inisiatif strategis bagi Pertamina yang telah mengelola energi panas bumi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Kemitraan ini diharapkan dapat membantu PGE mencapai visinya menjadi perusahaan energi ramah lingkungan global dengan kapasitas panas bumi terbesar. di dunia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2024).

 

 

Direktur Utama Pertamina Energi Baru dan Terbarukan (PNRE) John Anis menambahkan, energi baru dan terbarukan, khususnya energi panas bumi yang dikelola PGE, merupakan masa depan bisnis Pertamina dengan Indonesia.

“Pengembangan energi panas bumi menghadapi banyak tantangan dan salah satu solusinya adalah efisiensi agar tetap kompetitif. Upaya menghadirkan center of excellency di Indonesia akan membantu PGE untuk lebih efisien dalam mengembangkan energi panas bumi.”

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi menjelaskan penandatanganan JSA ini merupakan langkah strategis PGE dan mitra untuk meningkatkan pengembangan energi panas bumi dengan memanfaatkan kapasitas industri lokal dan keahlian teknologi.

“Inisiatif ini merupakan upaya unik yang patut mendapat pujian karena ke depannya akan terdapat berbagai inovasi dan kolaborasi untuk menciptakan portofolio teknologi energi terbarukan yang besar dan terintegrasi. Kami optimis dengan potensi besar energi panas bumi sebagai motor penggerak peningkatan energi panas bumi. kecepatan transisi menuju energi bersih,” kata Julfi Hadi.

 

JSA ini mencakup, namun tidak terbatas pada, kajian bersama mengenai kelayakan pembuatan portofolio bisnis yang meliputi: 1) pabrikan heat exchanger, 2) pengoperasian dan pemeliharaan panas bumi, 3) pabrikan menara pendingin, dan 4) EPCC dan konstruksi pipa .

Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, kerjasama antara Elnusa dan PGE yang terjalin saat ini bukanlah yang pertama, untuk itu Elnusa sangat menerimanya dan siap mendukung dan berkontribusi dalam pengembangan industri panas bumi.

“Kolaborasi dan kerja sama ini menunjukkan komitmen Elnusa dalam mengembangkan inovasi dan memberikan kontribusi berarti di bidang energi baru terbarukan, dalam hal ini Geothermal Excellence Center,” kata Bachtiar.

Dirjen PGASOL Sabaruddin juga menyampaikan bahwa “Transisi energi merupakan tugas baru bagi kita semua. Untuk itu saya sangat mengapresiasi sinergi penuh manfaat ini. Kami akan terus optimis dan memberikan dukungan kepada negara terkait inovasi dalam hal energi transisi energi nasional, dan salah satunya melalui studi bersama.”

Direktur Utama PT PertaMC Andry Widiasti menyatakan siap membantu dan bekerja sama untuk pengembangan energi panas bumi di PGE melalui kerja sama Pertamina Group.

“PertaMC yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading (C&T) fokus pada bidang Maintenance, Construction, Mechanical Services termasuk Technical Inspection dan Manpower Supply serta Consultancy, melayani seluruh bisnis Pertamina,” kata Andry.

Kemitraan ini juga merupakan rencana PGE sebagai garda depan Pertamina dalam transisi energi nasional. JSA akan mendorong pemanfaatan potensi perusahaan produksi dan rekayasa energi lokal untuk menciptakan ekosistem unggulan baru di sektor panas bumi, terutama untuk membuat pengembangan panas bumi lebih terjangkau.

Hingga saat ini, sebagian besar teknologi yang digunakan untuk pengembangan panas bumi masih diimpor.

Tidak hanya itu, JSA berhasil mengubah model bisnis dan menciptakan penciptaan nilai dari teknologi panas bumi melalui aliran pendapatan baru, menjajaki kemungkinan bisnis di luar ketenagalistrikan (beyond electrical). Dengan sinergi dengan Pertamina Group, PGE meyakini perluasan produksi sumber pendapatan panas bumi di masa depan akan meningkatkan keunggulan kompetitif, mendorong inovasi dan daya tarik komersial.

Julfi Hadi menegaskan, sebagai perusahaan energi ramah lingkungan kelas dunia, PGE terus berinovasi dan bekerja sama dengan mitra untuk memajukan industri panas bumi.

“Energi panas bumi merupakan sumber energi dengan emisi hampir nihil yang memiliki potensi besar, terutama di berbagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE yang berpotensi untuk dikembangkan hingga 3 GW. Kapasitas panas bumi harus terus dikembangkan agar dapat terus dikembangkan. dapat berperan besar dalam transfer energi,” pungkas Julfi Hadi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *