Sun. Sep 8th, 2024

Harga Saham Produsen Sepatu Bata Anjlok Setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Harga saham PT Shoes Bata Tbk (BATA), produsen sepatu Bata, anjlok setelah manajemen perseroan mengumumkan penutupan pabriknya yang berusia 30 tahun di Purwakarta.

Berdasarkan data RTI, harga saham BATA turun 11,58 persen menjadi Rp 84 per saham. Harga saham BATA tetap stabil di Rp95 per saham. Harga saham BATA sempat setinggi Rp 95 dan terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 124 kali dengan volume perdagangan 20.288 lembar saham. Harga produknya Rp 169,6 juta.

Dalam sepekan terakhir, harga saham BATA anjlok 12,50%. Secara year-to-date (ytd), harga BATA mengalami penurunan sebesar 40,43 persen.

Koreksi saham BATA terjadi di tengah terkonfirmasinya indeks IHSG menjelang perdagangan sesi pertama Senin 6 Mei 2024.

IHSG naik 0,23 persen menjadi 7.150,90. Indeks LQ45 naik 0,41 persen menjadi 907,01. Sebagian besar indikator indikator telah berubah menjadi hijau. Pada perdagangan saham sesi I, IHSG berada pada level tertinggi 7.178,76 dan terendah 7.102,68. Sebanyak 270 saham melemah sehingga menurunkan pendapatan IHSG. 267 saham menguat dan 225 saham bertahan.

Sebelumnya, PT Bata Shoes Tbk (BATA) mengumumkan akan menutup pabrik PT Shoes Tbk di Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April 2024.

Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 3 Mei 2024, manajemen PT Shoes Bata Tbk mengumumkan bahwa selama empat tahun terakhir telah melakukan upaya yang signifikan di tengah kerugian industri dan kesulitan yang ditimbulkan. COVID-19. Oleh karena itu, Perseroan mengambil keputusan untuk menghentikan operasional pabrik di Purwakarta.

Sekretaris Jenderal PT Shoes Bata Tbk, Hatta Tutu mengatakan, perseroan tidak bisa melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap produk buatan pabrik Purwakarta terus berkurang.

 

Selain itu, kata dia, produktivitas pabrik lebih tinggi dibandingkan dengan keberlanjutan pemasok di Indonesia.

Keputusan penghentian sementara produksi di pabrik PT Shoes Bata Tbk di Purwakarta didasarkan pada keputusan direksi tanggal 30 April 2024 yang disetujui oleh ketua direksi pada tanggal 29 April 2024.

“Dengan adanya keputusan tersebut, Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tulis Hatta.

Hatta mengatakan, keputusan ini merupakan hal terbaik yang dapat dilakukan, berdasarkan pertimbangan matang dan konsensus kedua pihak terkait, serta bertujuan untuk meningkatkan efisiensi Perseroan.

“Perusahaan berkomitmen untuk memastikan seluruh karyawan dan mitra kami mengalami perubahan positif,” tulis Hatta.

Lantas di manakah kinerja keuangan pada tahun 2023? Berikut rincian statistik BEI:

Sepatu PT Bata Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp609,61 miliar pada tahun 2023. Penjualannya turun 5,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 643,45 miliar.

Beban pokok barang mengalami penurunan sebesar 0,74 persen dari Rp383,43 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp380,55 miliar pada tahun 2023.

Dengan demikian, laba kotor akan turun 11,91 persen menjadi Rp 229,05 miliar pada tahun 2023. Pada 2022, laba kotor perseroan sebesar Rp 260,02 miliar.

Kerugian usaha meningkat 144,53 persen menjadi Rp 148,28 miliar pada tahun 2023 dari Rp 60,63 miliar pada tahun 2022.  Perusahaan melaporkan kerugian tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, meningkat 79,65 persen menjadi Rp 190,28 miliar pada tahun 2023 dari Rp 105,91 pada tahun 2022.

Rugi inti per saham perseroan meningkat menjadi Rp146,37 pada tahun 2023 dari Rp81,47 pada tahun 2022.

Total aset turun menjadi Rp131,35 miliar dari Desember 2022 menjadi Rp319,76 miliar pada tahun 2022.

Aset perseroan turun menjadi Rp585,73 miliar pada tahun 2023 dari Rp724,07 miliar pada Desember 2022. Perseroan memperoleh setara kas per 31 Desember 2023 sebesar Rp7,5 miliar, turun dari Rp2,47 miliar pada Desember 2022.

Sebagian masyarakat Indonesia mungkin pertama kali menebak bahwa merek sepatu tersebut merupakan merek lokal karena sepatu sudah ada sejak lama di Indonesia. Diketahui sepatu tersebut sudah didatangkan ke Indonesia sejak tahun 1931.

Saat itu Bata Shoes bermitra dengan perusahaan importir sepatu bernama Hollande-Indisch (NV) di Tanjung Priok, Jakarta. Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu Bata di Indonesia.

Diketahui, pabrik sepatu ini pertama kali didirikan di Jl. Kalibata Raya, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Kemudian pada tanggal 24 Maret 1982 perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Jakarta atau sekarang dikenal dengan BEI.

Sedangkan pabrik sepatu di Purwakarta, Jawa Barat selesai dibangun pada tahun 1994. Kemudian, pada tahun 2004, perusahaan Bata mendapat izin untuk mengimpor dan mendistribusikan barang impor.

Dalam sejarahnya yang panjang, sepatu Bata telah menjadi merek paling populer di kalangan masyarakat Indonesia sehingga menjadikannya merek yang digemari. Sepatu sekolah tersebut digemari karena mempunyai slogan tersendiri yaitu “Back to School”.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *