Fri. Sep 20th, 2024

Hari Kesadaran Autisme Dunia, Kenali 7 Gejala Autisme pada Balita

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sejak tahun 2007, tanggal 2 April diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingati hari ini sama dengan hari lainnya untuk memastikan dan mendorong realisasi penuh semua hak asasi manusia dan kebebasan mendasar bagi penyandang autisme.

Tema tahun ini, “Memberdayakan Suara Autistik,” berfokus pada penguatan suara dan perspektif penyandang autisme, mendorong inklusi, pemahaman, dan pemberdayaan.

Autisme adalah kelainan yang mempengaruhi komunikasi dan fungsi sosial. Gejala autisme bisa berupa kecemasan sosial, serangan panik, dan kesulitan berkonsentrasi. Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang dan menimbulkan masalah yang berarti.

Autisme, suatu gangguan perkembangan yang sering berkembang pada masa kanak-kanak, dapat didiagnosis oleh ahli kesehatan. Namun, orang tua dan pengasuh dapat mempelajari tanda dan gejala bahaya pada bayi.

Berikut beberapa gejala awal autisme pada anak seperti dilansir Hindustan Times. 1. Kesulitan dalam interaksi sosial

Anak kecil dengan autisme mungkin memiliki tantangan dalam interaksi sosial dan keterampilan komunikasi. Mereka mungkin tidak menanggapi kata-kata mereka sendiri, menghindari kontak mata, atau memiliki minat yang terbatas untuk berhubungan dengan orang lain. 2. Keterlambatan bicara atau pengalaman tidak berbicara sama sekali

Beberapa anak kecil dengan autisme mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara atau mungkin tidak berbicara sama sekali. Sebagai gejala autisme, mereka mungkin kesulitan memahami bahasa.

 

Anak autis mungkin tidak bisa menggunakan gerakan seperti menunjuk atau melambai. Mereka mungkin kesulitan memahami atau merespons gerak tubuh atau ekspresi wajah orang lain. 4. Perilaku berulang

Gerakan atau perilaku berulang, seperti mengepakkan lengan, mengayun, atau memutar benda, sering kali terlihat pada anak autis. Mereka mungkin menunjukkan minat yang kuat dan halus pada hal atau subjek tertentu.

 

Banyak anak autis memiliki kepekaan yang tinggi terhadap pengalaman sensorik tertentu. Mereka mungkin sangat sensitif atau kurang responsif terhadap suara, sentuhan, rasa atau bau. 6. Kesulitan dalam perubahan dan perubahan

Anak autis mengalami kesulitan dalam melakukan transisi atau peralihan rutin dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Mereka mungkin menjadi marah atau menunjukkan perilaku negatif ketika dihadapkan pada situasi yang tidak terduga atau tidak biasa.

 

Permainan pura-pura atau permainan imajinatif mungkin terbatas atau tidak ada pada anak autis. Mereka mungkin tidak terlibat dalam aktivitas atau menunjukkan minat bermain mainan dengan cara yang imajinatif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *