Fri. Sep 20th, 2024

Hasil Survei Membuktikan, Le Minerale Jadi AMDK Favorit Selama Ramadan 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sangat penting untuk mengatur gaya hidup agar lebih seimbang selama Ramadhan. Dari mana? Pasalnya tubuh tidak makan dan minum selama 12-13 jam. Terkait hal tersebut, GoodStats, media manajemen online di Jakarta yang selalu menyajikan data-data menarik dan terpercaya di berbagai bidang, kembali melakukan survei.

Kali ini GoodStats melakukan kajian tentang Pola Perilaku Masyarakat di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Penelitian atau survei tersebut dilakukan pada awal April dengan melibatkan 1000 partisipan dari berbagai wilayah di Indonesia. Hasil survei menunjukkan mayoritas responden (46,5%) memilih Le Minerale sebagai air mineral favoritnya untuk berbuka puasa. Setelah Le Minerale, Aqua menjadi merek favorit kedua (30,9%), disusul Crystalline (6,5%), Nestle (5,1%), Vit (2,9%) dan Prima (0,7%).

“Survei ini sedikit banyak memberikan gambaran mengenai pola konsumsi dan merek yang disukai masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Aidilfitri 2024,” kata Managing Director Goodstats Iip M. Aditiya dalam keterangannya, Kamis (4/4). . .

Di antara sekian banyak pilihan tempat berbuka puasa, mayoritas masyarakat (63,1%) masih memilih rumah sebagai tempat berbuka puasa terbaik. Meskipun demikian, ada juga yang lebih memilih restoran dalam ruangan dan luar ruangan masing-masing sebesar 13,6% dan 8,5%.

“Menu buka puasa yang paling banyak dilakukan oleh mereka yang berbuka puasa di rumah selalu nasi dan makanan pembuka (31%), sedangkan aneka gorengan (28%) atau buah-buahan (17%),” kata Iip. .

Ngomong-ngomong, yang suka berbuka puasa di luar rumah juga punya tempat makan favoritnya. Diketahui mayoritas peserta survei lebih memilih restoran Hokben sebesar 24,8%. Restoran cepat saji lainnya yang populer untuk berbuka puasa adalah KFC (18%) dan McDonald’s (14,6%).

Survei ini tidak hanya membahas tempat buka puasa dan preferensi menu, tapi juga membaca perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya. Diketahui, mayoritas masyarakat Indonesia mengalokasikan dana tambahan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk berbagai kebutuhan.

“Untuk Ramadan kali ini, sebagian besar peserta menyatakan mendapat tambahan dana berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta (43,3%). Namun ada juga yang memperkirakan Rp 1 juta hingga Rp 3 juta (25,5%) ,” kata Iip.

Pengeluaran masyarakat terbesar selama bulan Ramadhan dialokasikan untuk kegiatan buka puasa sebesar 52,8%. Diikuti dengan jumlah masyarakat yang mengalokasikan anggarannya untuk kegiatan amal atau amal sebesar 22,2%.

Sementara sebagai prioritas menjelang Idul Fitri, masyarakat memperkirakan hingga Rp 3 juta untuk persiapan menyambut Idul Fitri. Namun yang menarik, dana tersebut digunakan untuk berbagi kepada orang lain, seperti pemberian THR, parsel, zakat, infak dan sedekah.

“Temuan survei ini mencerminkan nilai solidaritas dan kepedulian sosial yang masih kuat di masyarakat,” kata Iip.

Dari sisi hidangan khas hari raya, survei menemukan bahwa hidangan favorit masyarakat Indonesia umumnya antara lain ketupat, opor ayam, rendang, dan aneka kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salji.

Survei ini juga memberikan gambaran mengenai kebiasaan pulang kampung masyarakat Indonesia. Mayoritas responden cenderung keluar rumah 4-7 hari menjelang Hari Raya menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor. Internet, khususnya media sosial dan online, juga menjadi sumber informasi utama masyarakat mengenai mudik.

FYI, survei GoodStats dilakukan pada 19-26 Maret 2024 dengan metodologi online menggunakan platform/panel responden tSurvei. Tercatat, dari total 1.000 peserta, mayoritas (32%) berada pada kelompok usia 20-26 tahun (Generasi Z) dan memiliki tingkat pendidikan tertinggi di atas perguruan tinggi (43%).

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *