Fri. Sep 20th, 2024

Hati-Hati Salah Kaprah Umur Ban, Kode Tahun Produksi DOT Bukan untuk Konsumen

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada bagian samping ban, kode tahun pembuatannya terdapat di sisi kanan bagian DOT (Departemen Perhubungan). Namun kode produksi ban tersebut tidak sama dengan tanggal kadaluwarsanya bagi konsumen melainkan bagi produsennya.

Kesalahpahaman mengenai umur ban di masyarakat Indonesia seringkali menjadi malapetaka bagi pembeli ban. Banyak orang di Indonesia yang salah mengira bahwa umur ban ditentukan oleh kode dan menganggap ban produksi baru lebih baik.

Kode produksi ban menunjukkan tahun pembuatan dengan menggunakan empat digit angka: dua digit menunjukkan minggu pembuatan dan dua digit terakhir tahun pembuatan.

Namun, hal ini bukan pertanda bahwa umur ban sudah habis. Satu-satunya indikator yang menentukan umur ban adalah jumlah keausan ban, bukan hanya tahun pembuatan ban.

Ada banyak informasi di luar sana bahwa Anda harus mengganti ban setiap 5 tahun sekali dan ban setiap 2 tahun sekali. Alangkah baiknya bagi kami (perusahaan ban) jika mereka mengganti ban setiap 2 tahun sekali. Tapi kami ingin pelanggan yakin. Hal ini tidak membuat pelanggan cepat khawatir dengan bannya, jelas Mohamad Facharel Rozi, dukungan teknis pelanggan Michelin Indonesia.

Terkait regulasi pembuatan ban DOT, pria yang akrab disapa Bang Rozi ini menjelaskan, berdasarkan hasil uji internal Michelin, tidak ada perbedaan performa antara ban baru dan ban berumur tiga tahun.

Berdasarkan hasil pengujian yang kami lakukan, ban yang diproduksi hari ini baru keluar dari pabrik, siang tadi dipakai untuk pengujian, datanya sama dengan ban yang diproduksi 3 tahun lalu. Sistem remnya sama di kondisi basah dan kering. Kondisinya, jelas Rosie, sama saja, cara pengobatannya tidak berubah.

“Ban bekas tidak mengacu pada DOT. Ban bekas mengacu pada saat ban pertama kali dipasang di pelek, diisi udara, dibuat untuk digunakan di jalan raya,” Rosie menjelaskan tentang umur ban. .

 

Jika kode tahun bukan merupakan indikator umur ban, maka kita perlu mengetahui apa sebenarnya kegunaan dari kode yang tertera pada dinding samping ban tersebut.

Menurut Rouzi, undang-undang ini lebih ditujukan kepada produsen dibandingkan memberikan informasi kepada konsumen. Khususnya untuk memudahkan “mengingat” ketika terjadi kesalahan produksi pada konstruktor.

Hal ini juga menjelaskan mengapa kode produksi membaca minggu ke-11 tahun pembuatan alih-alih menggunakan format hari-bulan-tahun.

Jika penarikan kembali diputuskan, jumlah persediaan di pasar akan ditarik kembali berdasarkan output pada minggu dimana kesalahan produksi terjadi.

“Misalnya perpecahan terjadi pada minggu ke 10 tahun 2024, artinya ada risiko pada seluruh alat produksi pada minggu itu. Untuk pemisahannya kita batasi (di pasaran)). Rosi menjelaskan, karantina untuk berjaga-jaga dari cacat produksi.

Mencontohkan, Rosi menambahkan, “Misalnya lampu padam dan genset tidak menyala, tapi produksi tetap jalan. Tiba-tiba kita tidak menyadarinya. Minggu itu kita karantina.”

Namun ban merupakan produk jangka panjang, karena kualitas karet ban yang elastis maka lama kelamaan akan aus. Kebanyakan produsen menjamin kualitas ban maksimal 5-6 tahun setelah pengapalan.

Untuk ban produksi Michelin, kualitas ban dijamin selama enam tahun sejak pembelian, bukan sejak pengiriman, kata Rosi. Faktanya, ban Michelin secara teknis mampu bertahan hingga 10 tahun.

Namun untuk menjaga kesegaran produk, Michelin Indonesia memiliki kebijakan penarikan produk selama 4 tahun. Namun konon sangat sulit menemukan ban dengan DOT lebih dari 4 tahun di pasaran.

Berbagi rahasia menjaga kualitas ban, Rozi menyarankan pengguna untuk mengecek performa ban secara berkala. Ia berkata: Dengan asumsi ban digunakan sehari-hari dan tidak menyebabkan keausan ban yang cepat, ia berkata: Interval ideal untuk pemeriksaan ban adalah lima tahun.

“Idealnya, setelah ban dipakai selama 5 tahun, kita harus memeriksa secara visual apakah ban tersebut masih layak pakai,” kata Rosi.

Secara teknis, ban bisa dipakai hingga 10 tahun. “Tapi tidak ada yang mau menggunakannya selama 10 tahun, kan.” dia bercanda.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *