Sun. Oct 6th, 2024

Heboh Warganet Sebut Ada Meteor di Depok, Berikut Penjelasan Ahli BRIN

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Netizen di media sosial dihebohkan dengan pemberitaan Depo Meteor baru-baru ini. Berawal dari media sosial X (dulu Twitter), banyak pengguna yang mempertanyakan keaslian kabar tersebut.

Berdasarkan postingan banyak warga Depok, fenomena melihat meteor jatuh terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu (23 Juni 2024), saat mereka melihat benda bercahaya bergerak cepat di langit.

Benda tersebut dikatakan tampak memiliki ekor yang merupakan lintasan benda langit sebelumnya. Beberapa warganet lainnya juga memberikan kesaksian serupa, bahkan ada pula warganet yang merasa seperti melihat cahaya yang membuat mereka ingin terjatuh, seperti lampu pesawat terbang.

Berawal dari media sosial Instagram “Pantau Kota Depok 24 Jam” atau (@depok24jam), saya melihat banyak orang memposting berita tentang jatuhnya meteor di Depok.

Dalam siaran lainnya, seorang warga berhasil mengabadikan pemandangan bintang jatuh. Terlihat dalam video, benda yang tampak seperti meteor itu berwarna hijau dan jatuh dengan cepat.

Thomas Djamaludin, Guru Besar Astronomi dan Astrofisika BRIN, mengatakan fenomena ini biasa terjadi. Meteor yang jatuh ke arah bumi dan terlihat dengan mata telanjang terjadi akibat adanya gesekan material meteor di atmosfer.

“Meteor merupakan fenomena yang wajar karena di sekitar bumi masih banyak batuan sisa pembentukan tata surya. Batuan tersebut jika menyentuh bumi akan terbakar di atmosfer,” ujarnya kepada media.

Thomas Jamaluddin juga menjelaskan, kemunculan warna pada meteor yang jatuh merupakan fenomena normal dan dapat menghasilkan warna yang berbeda-beda. Menurutnya, perbedaan warna tersebut disebabkan efek gesekan dengan atmosfer.

Warnanya mungkin juga bergantung pada jenis material meteor, karena bergantung pada komposisi kimia material yang dibakar. Ia juga menjelaskan, warna hijau meteor tersebut berasal dari magnesium yang terkandung di dalam batu tersebut.

Warna meteor tergantung komposisi kimia apinya. Warna hijau berasal dari unsur magnesium yang terkandung di dalam meteorit tersebut, ujarnya.

Thomas juga mengatakan, jika ada warga yang memiliki rekaman kejadian baik foto maupun video, ia akan menyelidiki lebih lanjut fenomena tersebut.

Menurut situs Universitas Negeri Yogyakarta, meteor adalah cahaya terang di langit yang disebabkan oleh pecahan meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi. Jadi meteor tersebut terbakar sebelum mencapai permukaan bumi.

Pecahan meteoroid tersebut kemudian bergerak cepat dari luar angkasa melalui atmosfer bumi. Kemudian, ketika meteoroid tersebut memasuki atmosfer bumi, ia mengalami tekanan dan menghasilkan panas.

Jadi panas yang sangat tinggi dapat menghasilkan cahaya yang sangat terang dan berkilauan, yang jika dilihat dari Bumi, tampak seperti bintang jatuh. FYI, peristiwa meteoroid yang mencapai atmosfer bumi terjadi setiap saat.

Faktanya, bentuk benda bisa bermacam-macam, mulai dari seukuran debu hingga lebarnya ribuan meter. Meteor yang tidak terbakar di atmosfer dan jatuh ke permukaan bumi disebut meteorit.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *