Mon. Oct 7th, 2024

Hexindo Adiperkasa Tebar Dividen setara Rp 702.77 per Saham, Catat Jadwalnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 September 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham perseroan akan menerima dividen sebesar USD 0,046427 per saham atau sekitar Rp.

Besaran dividen yang dibagikan setara dengan 70 persen keuntungan perseroan hingga 31 Maret 2024. Sedangkan sisa pendapatan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2024 dibukukan sebagai laba ditahan.

“Sebanyak US$38.998.315 atau 70% dari pendapatan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2024 akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan sehingga setiap saham akan memperoleh pendapatan tunai sebesar US$0,046427,” ujarnya. Sekretaris Bisnis Hisar Corporation. Adiperkasa Tbk, Listiana A. Kurniawati dalam keterbukaan informasi bursa, Jumat (27/9/2024).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2024, perseroan membukukan laba sebesar $55,71 juta pada tahun fiskal sebelumnya, naik dari $51,62 juta pada tahun fiskal sebelumnya. Peningkatan laba ini terjadi karena pendapatan perseroan turun menjadi $612,33 juta dari pendapatan tahun lalu sebesar $630,5 juta.

Berikut jadwal pembagian dividen PT Hexindo Adiperkasa Tbk: Dividen di pasar umum dan komersial: 2 Oktober 2024 Dividen di pasar umum dan komersial: 3 Oktober 2024 Dividen di pasar uang: 4 Oktober 202 Uang pasar: 7 Oktober 2024 2024 Tanggal Pencatatan Dividen: 4 Oktober 2024 Tanggal Pembayaran Dividen: 25 Oktober 2024

Sebelumnya, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mengumumkan operasional perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Selama itu, Hexindo Adiperkasa sukses mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan dan laba.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/2/2024), perseroan melaporkan pendapatan sebesar 478,27 juta dolar atau sekitar Rp 7,46 triliun (kurs Rp 15.594,15 per dolar) untuk menerima. Pendapatan ini meningkat sebesar 16,55% pada pendapatan tahun 2022 dan mencapai 410,36 juta dolar.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, perseroan mencatatkan nilai pendapatan sebesar $370,77 juta, naik dari $325,27 juta pada tahun 2022.

Dengan demikian, laba perseroan pada 2023 sebesar 107,5 juta dolar. Pada tahun 2023, perusahaan memiliki beban penjualan sebesar $23,39 juta, beban umum dan administrasi sebesar $23,3 juta, pendapatan lain-lain sebesar $3,77 juta, dan beban lain-lain sebesar $4,2 juta.

Pada periode yang sama, pendapatan bunga sebesar 136.492 dolar AS dan beban bunga sebesar 4,23 juta dolar AS. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan meraup laba sebesar USD 43,85 juta atau sekitar Rp 683,82 miliar pada tahun tersebut.

Laba ini meningkat 25,36 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 34,98 juta dolar. Dalam hal aset, perusahaan memiliki $416,69 juta pada 31 Desember, turun dari $463,33 juta pada akhir tahun 2022. Kewajiban pada akhir tahun 2023 menurun dari $297,57 juta pada akhir tahun 2023 menjadi $248,37 juta. 2022. Sementara itu, modal ekuitas akan meningkat menjadi $168,32 juta pada tahun 2023 dari $165,76 juta pada tahun 2022.

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 19-23 Februari 2024 yang didorong oleh saham teknologi dan saham diperkirakan mengalami penurunan. Kecuali IHSG, rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan.

IHSG turun 0,55 persen menjadi 7.295,09 dari tertinggi pekan lalu di 7.335,54, demikian catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (24/2/2024). Begitu pula dengan pasar modal pada pekan ini. Kapitalisasi pasar saham turun 0,27 persen menjadi Rp11.572,22 miliar dari pekan lalu Rp11.603,01 miliar.

Rata-rata transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 2,01 persen menjadi 1.268.643 transaksi dari minggu lalu sebanyak 1.294.615 transaksi. Rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan. Selama sepekan, rata-rata volume transaksi harian turun 13,08% dari 17,72 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya menjadi 15,04 miliar lembar saham.

Selain itu, rata-rata harga jual harian turun 26,56 persen menjadi Rp10,15 miliar dari pekan lalu Rp13,82 miliar. Investor asing mencatatkan transaksi senilai Rp 1,05 triliun pada Jumat 23 Februari 2024. Sepanjang sepekan, investor asing mencatatkan pembelian saham sebesar Rp 1,02 triliun. Selama tahun 2024, aksi beli saham investor asing mencapai Rp 21,08 miliar.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *