Mon. Sep 16th, 2024

Hindari Keracunan Nasi dengan Mempelajari Cara Menyimpan dan Memanaskan Nasi yang Aman dan Sehat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa nasi yang tidak disimpan dan dipanaskan dengan benar bisa menjadi racun dan berbahaya bagi kesehatan?

Penyimpanan yang tepat penting tidak hanya untuk menghindari keracunan makanan, tetapi juga untuk menjaga kualitas beras.

Laporan oleh Martha Stewart Penyimpanan nasi yang benar sangat penting untuk keamanan pangan, menurut Shannon Stover, instruktur keamanan pangan di Michigan State University Extension di Amerika Serikat.

Tanpa penyimpanan yang tepat, nasi yang dimasak bisa berakhir di “zona bahaya suhu” (40 hingga 140 derajat Fahrenheit), yaitu kisaran di mana bakteri berbahaya tumbuh paling cepat.

Bakteri Bacillus cereus sering dikaitkan dengan nasi karena spora bakteri ini dapat ditemukan pada butiran beras mentah dan dapat bertahan selama pemasakan.

Mengonsumsi nasi yang mengandung Bacillus cereus dapat menimbulkan gejala tidak menyenangkan seperti muntah, diare, dan mual.

Penyimpanan yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi kualitas nasi, terutama tekstur dan rasa. MacKenzie Docter, kepala koki di Auguste Escoffier School of Culinary Arts, mengatakan bahwa jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan, nasi dapat menyerap kelembapan sehingga menyebabkan bau atau tekstur yang buruk. Dan jika tidak didinginkan dengan benar, nasi yang dimasak dapat menyerap rasa dan kehilangan rasa, sehingga menghasilkan biji-bijian yang kering dan layu.

Untuk menjamin keamanan pangan, berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti saat ingin menyimpan beras:

Pastikan nasi benar-benar dingin sebelum disimpan. Simpan nasi dalam wadah datar dan longgar di lemari es. Hindari menyimpan nasi hangat atau panas dalam wadah tertutup, karena udara panas dapat memerangkapnya dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya. “Tuang nasi ke dalam wajan datar dan tutup rapat di lemari es,” saran Stover. Simpan dalam wadah yang rapat

Stover menjelaskan, nasi yang sudah matang sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara setelah didinginkan dengan baik. Hal ini penting untuk mencegah kontaminasi dari makanan lain yang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Selain itu, wadah tertutup juga membantu menjaga kelembapan agar nasi tidak kering. Simpan di lemari es

Menyimpan nasi pada suhu ruangan adalah salah. Menurut dokter, langkah yang tepat untuk menyimpan makanan dengan aman adalah dengan mendinginkan nasi. “Pembekuan memperlambat pertumbuhan bakteri berbahaya, sehingga nasi tetap segar dan aman dalam jangka waktu lama,” jelas dokter. Pemakaian paling lambat setelah 4 hari.

Seperti semua makanan yang dimasak, nasi akan bertahan 3 hingga 4 hari di lemari es, menurut pakar USDA. Simpan di freezer dalam waktu lama

Ternyata nasi yang sudah matang bisa disimpan di kulkas lho? Caranya, biarkan nasi benar-benar dingin sebelum dipindahkan ke wadah kedap udara atau kantong plastik yang tertutup rapat, kata dokter. Peras udara dari wadah/kantong untuk memperkecil ukurannya, lalu simpan di lemari es hingga 6 bulan.

Memanaskan nasi sama pentingnya dengan menyimpannya. Melakukan hal ini dengan benar akan memastikan bakteri terbunuh dan nasi aman dikonsumsi. 

Menurut Stover, semangkuk nasi dianggap dipanaskan dengan baik jika mencapai suhu internal 165 derajat Fahrenheit dalam waktu 15 detik. Ini adalah suhu minimum yang diperlukan untuk membunuh bakteri yang dapat tumbuh selama musim dingin. Panaskan nasi di microwave, pindahkan nasi yang sudah matang ke wadah tahan microwave. Bersihkan tisu basah dan letakkan di atas nasi, pastikan untuk menutupinya dengan longgar. Ini menjaga nasi tetap lembab dan mencegahnya mengering. Nyalakan microwave dengan api besar dan panaskan nasi selama 1 hingga 2 menit. Aduk nasi hingga setengah panas agar panasnya merata. Setelah dipanaskan, biarkan nasi di dalam oven microwave selama 1-2 menit. Aduk kembali nasi dengan garpu agar uap panas merata. Nasi siap dihidangkan. Panaskan nasi di atas kompor, pindahkan nasi yang sudah matang ke dalam wajan tahan oven. Tuangkan 2 sendok makan air atau kaldu di atas 2 cangkir beras. Hal ini mencegah nasi lengket dan mengering. Tutup panci rapat-rapat dengan penutupnya. Panaskan wajan dengan api kecil hingga sedang. Aduk sesekali agar nasi tercampur rata dan panasnya merata. Lanjutkan memanaskan nasi hingga panas. Waktu yang dibutuhkan tergantung jumlah nasi dan panas oven. Jika nasi sudah panas, matikan api dan aduk kembali dengan garpu. Nasi siap dihidangkan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sisa nasi yang tidak disimpan dan dipanaskan dengan benar dapat menimbulkan konsekuensi yang mengancam jiwa. Oleh karena itu, berikut beberapa tips mencegah perubahan warna pada beras: Jangan memanaskan nasi berulang kali.

Memanaskan sisa nasi memang praktis, tetapi Stover mengingatkan kita untuk memanaskan nasi secukupnya. Pemanasan nasi yang berulang-ulang dapat mengurangi rasa dan kelembapannya, serta meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berbahaya karena nasi akan tetap berada di zona bahaya dalam waktu lama. Jangan menyimpan nasi pada suhu ruangan

Menurut Stover, nasi dan makanan matang lainnya tidak boleh dibiarkan dalam suhu ruangan lebih dari dua jam. Pasalnya, nasi yang berada di daerah bersuhu tinggi berisiko tinggi terkena infeksi bakteri. Oleh karena itu, penting untuk segera mendinginkan nasi setelah dimasak. Stover merekomendasikan untuk segera menyalakan freezer untuk mengurangi risiko keracunan makanan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *