Tue. Oct 1st, 2024

Hindari Makan Berlebihan Saat Buka Puasa Cegah Gangguan Pencernaan dan Asam Lambung Naik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Selama Ramadhan, umat Islam berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam sebagai bagian dari shalat mereka. Saat tiba waktu berbuka, seringkali orang tergoda untuk makan berlebihan karena lapar dan haus sepanjang hari. Bahkan, dianjurkan untuk makan secara perlahan dan dalam jumlah yang cukup saat berbuka puasa.

“Setelah berpuasa berjam-jam, metabolisme melambat, jadi penting untuk mengenalkan makanan secara perlahan saat berbuka, karena membuat pencernaan lebih mudah,” kata Archana Baju, ahli gizi klinis di rumah sakit tersebut, kepada Al Arabiya English.

“Yang jelas ada kecenderungan makan berlebihan setelah puasa, dan kita sering beralih ke makanan berkalori tinggi, tinggi gula dan lemak,” kata Baju. Katanya itu bisa memperlambat pencernaan dan menyebabkan sakit perut.

“Tetapi makan terlalu banyak setelah puasa memperlambat pencernaan dan menyebabkan masalah seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare, yang seringkali berakhir dengan kunjungan ke dokter,” ujarnya.

Baju menambahkan, penting untuk memilih makanan yang tepat, dengan fokus pada kualitas, bukan kuantitas. “Yang perlu kita perhatikan bukan kuantitasnya, tapi kualitasnya. Pilihan makanan yang tepat akan mengisi kembali energi dan memberikan nutrisi serta hidrasi yang cukup pada sel-sel tubuh kita. Dan pada gilirannya, tingkat energi meningkat,” tambahnya.

Ahli gizi menganjurkan makan dalam porsi kecil secara perlahan dan memilih makanan dengan hati-hati, serta merencanakan alternatif makanan sehat agar tidak beralih ke makanan manis atau berkalori tinggi.

Dr Savsan Humayda, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Barin di MBZ, mengatakan Ramadhan adalah kesempatan baik untuk memperbaiki gaya hidup dan menerapkan kebiasaan sehat. “Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh atau umumnya makan berlebihan saat berbuka dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Untuk menghindarinya, sebaiknya makan dalam porsi kecil yang bisa diulang sesuka hati, dengan cara yang seimbang,” jelasnya.

“Minum air putih yang banyak secara berkala dan asupan protein yang cukup merupakan salah satu trik yang baik untuk tetap sehat selama Ramadhan. Selain itu, hindari sakit dan sistem pencernaan Anda perlu segera ke rumah sakit jika ada masalah terkait hal tersebut,” ujarnya.

Savsan menganjurkan makan kurma dan minum air putih saat berbuka puasa. “Ini membantu menyeimbangkan kadar glukosa dalam tubuh dan membuat pencernaan lebih mudah. Selain itu, ada baiknya menghindari makan berlebihan, karena tingginya jumlah gula dan karbohidrat membuat tubuh cepat kenyang, tambahnya.

“Gizi merupakan fenomena yang kita amati setiap tahun selama bulan suci Ramadhan. Pasien datang dalam kondisi kritis sehingga sulit mengendalikan rasa sakit fisik dan emosionalnya,” kata Dr. Aswati Mechur Jayachandran, Dokter Umum, Dokter Medis. Moopen Center di Al Qouz mengatakan kepada Al Arabiya dalam bahasa Inggris.

Kunci untuk menghindari makan berlebihan dan refluks asam lambung yang tidak nyaman, katanya, adalah makan secara perlahan dan penuh perhatian. “Kunyah makanan secara perlahan dan nikmati rasanya,” kata Aswati.

Aswati menambahkan bahwa otak mencoba mengelabui Anda agar memakan makanan berikutnya hingga Anda menghabiskan makanan saat ini. “Saat rasa menyentuh lidah, otak diaktifkan. Anda merasa perlu mengambil gigitan berikutnya sesegera mungkin. Itu menyebabkan Anda makan berlebihan dan kemudian muncul serangkaian masalah,” tambahnya.

Peningkatan asam lambung menjadi salah satu keluhan utama setelah puasa, kata Aswati. Banyak pasien memerlukan obat untuk meredakan kram perut, cairan IV untuk rehidrasi, dan terkadang rawat inap.

Gejalanya bisa berupa jantung berdebar-debar, sakit perut parah, muntah-muntah, dan diare. Semua ini menimbulkan ketidaknyamanan dan masalah yang serius. Oleh karena itu, beberapa langkah kecil, sederhana dan mudah dapat membantu mencegahnya, kata Aswati.

Aswati menganjurkan untuk menarik napas dalam setiap lima menit saat makan dan merasakan tingkat lapar, lalu berhenti saat sudah merasa kenyang 80 persen. Untuk berbuka puasa pilihlah makanan yang rendah lemak dan tinggi protein, kurangi minuman manis dan pilih minuman yang lebih menyegarkan, tambahnya.

“Karbohidrat kompleks seperti gandum dan millet adalah teman terbaik Anda karena membuat Anda kenyang lebih lama dan mengurangi masalah perut. Semakin sedikit beban yang dimiliki perut, semakin sedikit pula yang harus ditanggungnya,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *