Fri. Sep 20th, 2024

Honda Tetap PD Hadirkan Model Hybrid Meski Tanpa Insentif Pemerintah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah resmi menolak insentif hybrid yang diupayakan beberapa produsen mobil di Indonesia. Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto menegaskan, tidak ada perubahan atau penambahan kebijakan industri otomotif pada tahun ini.

“Bagi industri otomotif, politik adalah hal yang lumrah.” Tidak ada perubahan kebijakan atau penambahan lainnya,” kata Erlanga dalam conference call pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 yang ditulis Rabu (8/7/2024).

Keputusan pemerintah untuk tidak mendorong model hybrid ini tercermin dari penjualan kendaraan yang menggunakan kombinasi mesin dan baterai konvensional. Bahkan jumlahnya dua kali lipat dibandingkan kendaraan listrik baterai (BEV) atau model listrik murni.

“Produk hybrid hub sudah berjalan dengan mekanisme yang ada. Tentu kita terpacu untuk membuat kendaraan listrik ini lebih kencang lagi. Namun dari pameran otomotif kemarin, hasilnya sudah bagus untuk kita meningkatkan penjualan,” tegas Airlangga. .

Terkait keputusan pemerintah tersebut, salah satu pabrikan kendaraan roda empat asal Jepang yang memiliki banyak model hybrid, yakni PT Honda Prospect Motor (HPM), tetap menilai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seharusnya mempertimbangkan banyak faktor.

“Intinya kami meyakini setiap kebijakan pemerintah harus mempertimbangkan berbagai faktor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri,” jelas pria yang akrab disapa Billy itu dalam emailnya kepada matthewgenovesesongstudies.com.

Billy menjelaskan, pabrikan dengan huruf H sudah memiliki strategi pengenalan model hybrid berdasarkan regulasi yang berlaku. Namun pemberian insentif dapat dengan cepat mempercepat penjualan dari segmen tertentu.

“Kami yakin pemberian insentif berpotensi semakin mendongkrak permintaan konsumen dan memberikan dampak positif bagi pasar otomotif secara keseluruhan,” ujarnya.

Tauhid Ahmed, Ekonom Senior Institute for Economic Development and Finance (Indef), menjelaskan bahwa insentif hybrid dapat menghambat kemajuan ekosistem BEV yang telah menunjukkan pertumbuhan positif.

Jika ekosistem BEV mengalami stagnasi, maka dapat menghambat inovasi dan keberlanjutan industri otomotif dalam negeri. Tren penjualan mobil hybrid dipastikan akan meningkat seiring dengan diterapkannya insentif yang akan menggerus pangsa pasar mobil listrik di Tanah Air.

Namun, rencana kebijakan insentif HEV berpotensi menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia, kata Taufik dalam keterangan resmi dikutip Antara, Sabtu (21/06/2024).

Sementara itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan insentif tambahan untuk kendaraan HEV guna mempercepat sasaran netralitas karbon pada tahun 2060.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *