Mon. Sep 16th, 2024

Hore, BRI Tebar Dividen Final Rp 235 per Saham

By admin Aug23,2024 #BRI #dividen #modal #Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Jumat 1 Maret 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 235. setiap bagian

“RUPS hari ini menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik unit utama tahun 2023 sebesar 80% atau minimal Rp 48,1 triliun atau Rp 319 per saham untuk dividen,” kata Direktur Utama BRI Sanarso dalam laporannya. Konferensi pers usai RUPS, Jumat (1/3/2024).

Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim yang dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sebesar Rp 12,66 triliun atau Rp 84 per saham. Dengan demikian, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sedikitnya Rp 35,43 triliun atau Rp 235 per saham.

Pembayaran dividen akan dilakukan dengan ketentuan, pertama, pembagian dividen Negara Republik Indonesia sebesar 25,71 triliun. Rp Ini termasuk ex-dividen yang dibagikan kepada Negara Republik Indonesia pada 18 Januari 2024 sebesar Rp 6,7 triliun. Dengan cara ini, sisa bunga tunai yang dibayarkan kepada pemerintah berjumlah 18,94 triliun real, yang akan disetorkan ke rekening kas pemerintah.

Dividen sektor publik sedikitnya Rp 22,38 triliun, termasuk dividen interim yang dibagikan kepada masyarakat pada 18 Januari 2024 sebesar Rp 5,89 triliun. Dengan demikian, sisa dividen tunai yang dibayarkan kepada publik sedikitnya sebesar 16,49 triliun real yang dibayarkan kepada pemegang saham publik sesuai persentase kepemilikan.

Sisa laba sebesar Rp11,99 triliun akan dijadikan laba ditahan, tambah Sanarso.

Dasar usulan penggunaan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik badan usaha utama tahun buku 2023 mengacu pada beberapa hal. Pertama, perusahaan mempunyai struktur permodalan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk memperluas kegiatannya dan mengantisipasi kemungkinan risiko dalam pengelolaan bank.

“Dengan dividen yang dibayarkan pada laba FY23, rasio kecukupan modal (CAR) jangka panjang BRI akan tetap di kisaran dua puluh persen,” kata Sonarso.

Kedua, menurut undang-undang perseroan dan anggaran dasar perseroan, cadangan laba bersih untuk cadangan wajib paling sedikit 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Mulai 31 Desember 2023, nilai cadangan wajib mencapai 39,89% dari total modal ditempatkan dan disetor. Oleh karena itu, perusahaan tidak menyisihkan pendapatannya untuk cadangan wajib.

 Klaster bisnis BRI, Sina Mulia Abadi, berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan agar dapat berperan lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan sekaligus meningkatkan kesejahteraannya. Sebagai kelompok usaha perempuan yang didirikan pada tahun 2008, Sinar Beginabadi telah berhasil memberdayakan 26 perempuan di Banjar Dinas Waliang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Sinar Molyaabadi, Ketua A.A. Ayo Mahsarani Karang, mengatakan, kelompok usahanya terbentuk karena kondisi perekonomian warga sekitar desanya yang memprihatinkan. Karena tidak ingin melihat kondisi mereka semakin terpuruk, Rani mengumpulkan perempuan-perempuan di desanya dan memberdayakan mereka untuk berpartisipasi dalam pekerjaan dan mandiri.

Kelompok usaha perempuan yang didirikan Rani ini memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai produk utamanya. Potongan batok kelapa merupakan pemandangan yang lumrah di sekitar tempat tinggalnya. Namun sampah tersebut tidak diolah kembali dan hanya dijual mentah di Pulau Jawa dengan harga yang sangat murah. Oleh karena itu, manfaat yang diterima warga juga sangat kecil. Menyadari keadaan tersebut, Rani kemudian mencari cara untuk meningkatkan nilai jual tempurung kelapa dan mendapatkan keuntungan.

“Untuk meningkatkan nilai jual limbah tempurung kelapa, kami berinisiatif untuk mengolahnya kembali menjadi kerajinan tangan. Misalnya kertas tisu, kotak permen, keranjang buah atau hadiah ritual. Selain itu, produk yang diproduksi juga dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. “Nah, apa pun yang diinginkan pembeli, kami lakukan,” ujarnya.

Di sisi lain, berbagai produk yang dihasilkan Kelompok Dagang Wanita Sina Molya Abadi sebagian besar dijual dengan sistem sales representatif. Namun ada pula anggotanya yang berjualan langsung dari satu tempat ke tempat lain.

Untuk pemasarannya masih fokus di Pulau Bali. Namun kami sudah menerima pesanan dari Pulau Jawa dan Sulawesi, tambahnya.

Di balik kesuksesan memasarkan produknya di berbagai tempat, siapa sangka pada awalnya kelompok usaha perempuan Rani dan Sinar Molya Abadi menghadapi kendala dalam proses pemasaran dan pembiayaan. Beruntung kendala yang dihadapi Rani dan kelompok usahanya berhasil diatasi berkat bantuan yang diberikan BRI Peduli.

Kami mendapat dana hibah sebesar Rp 70 juta dan berbagai bantuan seperti 8 buah etalase, gunting tebu, jarum, benang, gilingan dan juga pelatihan dari BRI Peduli. “Untuk pelatihannya sendiri kami diajarkan cara membuat batok kelapa agar hasilnya lebih beragam dan dapat diterima pasar luas,” ujarnya.

Menurut Rani, bantuan BRI Peduli sangat bermanfaat bagi kelompok usaha dan anggotanya. Selain itu, pada awalnya mereka tidak memiliki etalase untuk memajang produknya. Oleh karena itu, tidak sedikit kesulitan dalam memperkenalkan berbagai kerajinan tangan yang dibuat kepada calon konsumen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *