Tue. Oct 1st, 2024

Huawei Balik ke Posisi 1 di Pasar Tiongkok Setelah Tiga Tahun, Sempat Jatuh Gara-Gara Amerika 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Huawei kembali menduduki posisi pertama di pasar ponsel pintar China setelah meninggalkan tahta selama lebih dari tiga tahun. Informasi ini berdasarkan data dari firma analisis Canalys. 

Sekadar informasi, pada kuartal I 2024, pengapalan ponsel Huawei mencapai 11,7 juta unit dan menguasai 17 persen pangsa pasar. Hal ini turut meningkatkan pertumbuhan Huawei dengan pangsa sebesar 70 persen. 

Analis Canalys, Toby Zhu, mengaitkan kesuksesan Huawei dengan respon pasar yang cukup baik terhadap smartphone seri Mate dan Nova. 

Pertama, peningkatan bertahap dalam produksi dan pasokan seri Mate 60 merupakan pendorong utama pertumbuhan Huawei secara keseluruhan. 

Mengapa Huawei jatuh?

Mengutip Gizchina, Senin (27/5/2024), jatuhnya Huawei dari posisi teratas pasar ponsel pintar salah satunya didorong oleh pemerintah AS yang pada tahun 2019 menempatkan Huawei dalam daftar objeknya. 

Daftar ini secara efektif mencegah perusahaan-perusahaan Amerika melakukan bisnis dengan raksasa teknologi Tiongkok. Hal ini juga menghalangi Huawei untuk menggunakan sistem operasi Android Google dan akses ke banyak teknologi utama AS, termasuk penggunaan chipset Qualcomm dan patennya. 

AS juga menekan sekutunya untuk tidak menggunakan produk jaringan Huawei dalam penerapan 5G. Alasannya adalah pertimbangan keamanan nasional. 

Beberapa negara, termasuk AS, Australia, dan Jepang telah melarang dan membatasi peralatan Huawei pada infrastruktur 5G mereka. 

Akibat sanksi AS ini, penjualan ponsel pintar Huawei anjlok di Tiongkok dan seluruh dunia. Huawei terpaksa menjual ponsel merek Honor pada tahun 2020. 

Pada tahun 2021, Huawei melaporkan penurunan pendapatan terbesar, turun 47 persen, dalam hal bisnis konsumen. Pendapatan Huawei secara keseluruhan turun 30 persen menjadi 320 miliar Yuan pada paruh pertama tahun 2021. 

Juga pada tahun 2022, Huawei melaporkan penurunan laba tahunan terbesar. Perusahaan mengatakan hal ini terkait dengan lingkungan eksternal yang menantang, harga komoditas yang tinggi, dan pengendalian pandemi yang ketat di Tiongkok. 

Strategi Huawei yang menghadirkan sistem operasi Harmony dan prosesor Kirin pada smartphone-nya mulai membuahkan hasil. 

Dirilis Desember lalu, seri Nova 12 hadir dengan Harmony OS yang mendukung komunikasi satelit dua arah dan menggunakan chip Kirin sehingga meningkatkan performa di segmen kelas menengah. 

Selain itu, peningkatan seri P oleh Huawei ke Pura 70, yang menggabungkan teknologi lensa teleskopik untuk meningkatkan kinerja pencitraan, menjadikannya penting di pasar. 

Huawei dengan strateginya pada tahun 2024 akan mulai membangun kemampuan AI sebagai bagian dari sistem perangkat keras dan perangkat lunaknya. 

Seiring dengan terus berkembangnya ekosistem Harmony OS, Huawei berupaya menjadi sistem operasi ponsel pintar terbesar ketiga, menantang Android dan iOS. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *