Wed. Sep 25th, 2024

Hyundai Patenkan Teknologi Pengisian Daya Nirkabel, bakal Ubah Jalan Raya Jadi ‘Charger’ Raksasa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Konsumsi jaringan listrik nirkabel semakin besar di dunia elektronik, namun belum banyak diadopsi di dunia kendaraan listrik.

Kini, aplikasi nirkabel terbaik di dunia kendaraan listrik akan segera dikenal. Pasalnya Hyundai ingin menerapkan pengisian kendaraan dengan konsep nirkabel atau wireless power di jalan raya.

Hal itu diperkuat setelah Hyundai mengajukan paten baru atas teknologi tersebut. Penggunaan sistem teknologi yang ditawarkan perusahaan Korea bukanlah hal baru.

Ada beberapa jalan kecil yang dilengkapi dengan teknologi pengisian daya nirkabel, namun jumlahnya sedikit dan jarang. Misalnya, 14th Street di Detroit dilengkapi dengan pengisian daya nirkabel.

Tes serupa juga dilakukan di negara-negara seperti Perancis, Norwegia dan Swedia.

Paten baru Hyundai menghadirkan solusi yang lebih praktis untuk pengisian daya kendaraan listrik, meski banyak kendala dan tantangan di jalan, seperti permukaan jalan yang tidak rata.

Namun cara yang digunakan harus memastikan sistem pengisian dapat beroperasi dengan lancar saat kondisi jalan tidak sempurna.

Setiap jalan raya pasti mengalami kerusakan, sehingga selalu memerlukan pemeliharaan agar kondisi jalan tetap aman.

Misalnya saja di jalan raya yang sudah tertanam teknologi ini, Anda perlu memastikan pengisian daya tetap berjalan lancar, karena jalan rusak apa pun akan mengganggu aliran listrik dari jalan raya ke mobil.

Hyundai punya solusi untuk permukaan jalan yang tidak rata. Seperti yang ditunjukkan CarBuzz, Anda harus menggunakan penerima biaya yang dapat disesuaikan secara otomatis.

Hyundai menilai akan menggunakan teknologi sistem yang mirip dengan sistem peledak milik Mercedes-Benz, yakni Magic Body Control. Teknologi tersebut menggunakan kamera depan untuk membaca permukaan jalan dan suspensi menyesuaikan mobil. Teknologi ini akan sempurna untuk menciptakan celah beban di jalan yang tidak rata.

Nantinya, desain Hyundai akan didasarkan pada teknologi vehicle-to-everything (V2X) yang membantu sistem navigasi merekomendasikan rute paling mulus dan efisien secara real time. Sistem ini akan memudahkan pengemudi menemukan rute yang lebih mulus dan nyaman serta memastikan muatan konstan. 

Jalan yang tidak mulus bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Hyundai dalam menerapkan teknologi ini. Persoalan biaya juga menjadi tantangan yang sulit dipungkiri. Jika sistem ini ingin diterapkan, maka diperlukan pembongkaran jalan eksisting atau bahkan pembangunan jalan baru, yang tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Kecuali sebagian besar pengemudi sudah menggunakan kendaraan listrik, biayanya mungkin tidak terlalu besar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *