Sun. Sep 8th, 2024

Ibu Menyusui Perlu Perhatikan Ini Saat Akan Donorkan ASI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Saat air susu ibu (ASI) berlimpah, tak jarang pula donasi diberikan kepada anak-anak lain yang membutuhkan. Namun, ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika seorang ibu ingin menjadi pendonor ASI.

Dokter Anak Dr. Tin Suhartini, Sp.A menjelaskan, ibu menyusui yang ingin mendonorkan ASI harus memenuhi beberapa syarat penting, termasuk kesehatan jasmani.

“Ada banyak syarat bagi pendonor ASI, salah satunya adalah pendonor ASI adalah ibu sehat yang sedang menyusui. Sehat jasmani dan rohani, tidak mungkin mendapat ASI dari ibu yang fisiknya tidak sehat,” kata Tee dalam keterangan diskusi online. Akan berlangsung pada hari Selasa di platform Zoom, lapor ANTARA.

Dokter praktik RSUD Sibinong menjelaskan, ibu menyusui yang badannya sehat berarti tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti hepatitis atau HIV.

Menurut Tin, ibu menyusui yang mengidap penyakit menular tidak bisa menjadi pendonor karena berisiko menularkan penyakit tersebut kepada bayi penerima ASI.

Selain status kesehatan pendonor, proses penyediaan dan penyimpanan ASI pendonor juga harus diperhatikan.

“Ibu yang akan mendonor mengetahui cara mempersiapkan atau melakukan pemompaan karena kita perlu memastikan kebersihan, kesehatan, dan penyimpanan,” kata Tin. 

 

Penting untuk memastikan proses pemerasan dan penyimpanan ASI memenuhi standar kesehatan, misalnya dengan menggunakan peralatan pemompaan dan penyimpanan yang bersih serta membersihkan tangan dan payudara terlebih dahulu sebelum memeras ASI.

“Jadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pemberian ASI benar-benar berfungsi dan tidak menyebarkan penyakit,” kata Tin.

“Misalnya perbekalannya tidak bersih, tangan tidak dicuci, payudara tidak bersih, atau tempat penyimpanan ASI tidak steril, itu justru akan menimbulkan masalah baru,” imbuhnya.

 

ASI yang disumbangkan bisa menjadi alternatif sumber nutrisi bayi untuk mencegah malnutrisi atau stunting, menurut Tin.

ASI donor dapat diberikan pada saat bayi mendapat ASI eksklusif namun berisiko mengalami gagal tumbuh dan belum siap motorik menerima ASI tambahan (MPASI).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *