Sat. Sep 21st, 2024

Ibu Tidak Perlu Panik Ketika ASI Tidak Keluar Setelah Melahirkan, Begini Solusinya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menjadi ibu baru merupakan sebuah pengalaman tersendiri, namun seringkali menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran, termasuk mengenai produksi ASI. Beberapa ibu yang tidak menyusui setelah melahirkan dapat menimbulkan kepanikan dan kecemasan.

Dr Runi Deasiyanti, dokter spesialis anak di First Care Clinic, mengatakan ASI tidak langsung keluar secara normal setelah melahirkan.

“Tidak semua ibu langsung memproduksi ASI setelah bayinya lahir. Jadi laktogenesis atau pembentukan ASI baru terjadi pada hari kedua atau ketiga,” ujarnya, Selasa. 2 April 2024 dijelaskan dalam konferensi pers.

Selain itu, jika Anda tidak bisa langsung menyusui setelah melahirkan, Anda tidak perlu khawatir dengan ASI, kata Runi, karena lemak coklat masih tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan. Bayi dapat bertahan hidup tiga hingga lima hari tanpa menyusu. 

“Setahu ibu, dia tidak takut, tidak khawatir,” kata Runi. 

Selain alasan tersebut, stres dan perasaan stres juga dapat membuat ASI tidak keluar atau lancar setelah melahirkan. Hal ini akan menyebabkan oksitosin atau hormon cinta bekerja tidak normal dan membuat ASI mengalir dengan lancar.

“Ibu stres, lelah, ibu mual, dan itu bisa menyebabkan aliran ASI berkurang.”

Oleh karena itu, perlu menjaga pikiran ibu pasca melahirkan agar tidak merasa stres dan tertekan. Dengan cara ini, produksi ASI juga bisa ditingkatkan.

Jangan panik jika Anda merasa ASI tidak keluar setelah melahirkan. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI.

Runi menjelaskan, yang terpenting adalah tetap memberikan ASI, meski ASI yang keluar sedikit atau tidak ada sama sekali.

“Karena semua rangsangan pada puting merangsang otak untuk mengeluarkan ASI,” jelasnya. 

Setelah lahir, kebutuhan susu bayi tidak terlalu tinggi. Perut bayi baru lahir hanya sebesar kacang polong sehingga tidak banyak minum ASI, kata Runi. 

Oleh karena itu, jika produksi ASI sedikit, pastikan tidak membahayakan bayi. Pastikan ibu menyusui bayinya secara teratur.

Selain itu, dukungan emosional dari orang-orang terdekat juga dapat banyak membantu. Jaga kondisi mental ibu agar tidak menimbulkan stres karena ibu tidak memproduksi ASI. 

“Harus diyakinkan, ibu harus diyakinkan. Tubuh kita dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, makanya kita tenangkan,” jelas Runi.

Selain rangsangan dan bantuan dari luar, ibu juga harus mengupayakan secara internal untuk meningkatkan produksi ASI. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan tertentu yang baik untuk produksi ASI.

Dalam laporan Kementerian Kesehatan RI, ada 3 makanan yang bisa ibu konsumsi untuk mempercepat produksi ASI dan mendapatkan ASI berkualitas.

1. Susu kedelai

Susu kedelai merupakan minuman sehat untuk ibu menyusui. Vitamin E yang ada pada susu kedelai membantu meningkatkan hormon fitoestrogen yang meningkatkan produksi ASI. Hormon ini akan membantu kelenjar susu ibu untuk menghasilkan ASI yang lebih baik dan berkualitas.

2. Katuk pergi

Daun katuk sangat cocok untuk ibu menyusui. Daun ini terkenal dengan kandungan laktagogumnya yang memperlancar dan meningkatkan kualitas ASI. Tak hanya itu, daun katuk juga kaya akan steroid dan polifenol yang berperan dalam meningkatkan kadar prolaktin sehingga mempercepat dan memperlancar produksi ASI.

3. Nasi ketan

Beras merah merupakan pilihan makanan yang sangat baik untuk ibu menyusui. Kehadiran senyawa galaktogogue pada beras merah berperan penting dalam memperlancar produksi ASI. Manfaat beras merah lainnya adalah kandungan seratnya yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan ibu dan membantu pemulihan menstruasi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *