Sun. Sep 29th, 2024

IHSG Anjlok 1,5%, Sektor Saham Infrastruktur Pimpin Koreksi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di pasar saham pada Rabu 29 Mei 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah banyak sektor yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG turun 1,56 persen menjadi 7.140,22.  Indeks LQ45 berkurang 1,62 persen menjadi 886,17. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi merah.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG sempat tertinggi 7.282 dan terendah 7.127,20. Sebanyak 364 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 186 saham menguat dan 235 saham stagnan.

Total volume perdagangan sebanyak 1.143.712 kali dan volume perdagangan sebanyak 16,2 miliar lembar saham. Nilai transaksinya Rp 12,7 triliun. Posisi Dolar AS terhadap Rupiah berada di kisaran 16.159.

Sektor saham sebagian besar mengalami tekanan kecuali sektor pengangkutan yang naik 0,63 persen dan sektor pasar saham yang menguat 0,45 persen.

Sedangkan sektor saham dasar turun 0,33 persen, sektor saham industri turun 0,32 persen, sektor saham non-siklikal turun 1,6 persen, dan sektor saham siklis turun 0,44 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan melemah 0,81 persen, sektor saham keuangan melemah 0,77 persen, dan sektor properti melemah 0,28 persen. Kemudian sektor saham teknologi turun 2,19 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 2,28 persen. Sektor saham infrastruktur mencatat penurunan terbesar.

Mengutip Antara, kajian kelompok riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG bergerak di zona merah terseret sentimen asing.

Di luar negeri, bursa regional Asia melemah, tampaknya dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun.

 

 

Kenaikan imbal hasil ini merupakan dampak dari sikap pejabat tinggi The Fed, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, yang menyatakan tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga jika tekanan inflasi kembali muncul.

Selain itu, Neel Kashkari juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa The Fed harus menunda penurunan suku bunga sampai inflasi membaik secara signifikan, dan kemungkinan menaikkan suku bunga jika inflasi tidak turun lebih jauh.

Dengan demikian, pasar terus menurunkan ekspektasi terhadap suku bunga The Fed yang diputuskan tahun ini, setelah pernyataan tersebut.

Dari Timur Tengah, terdapat peningkatan risiko politik yang mengkhawatirkan pasar, menyusul berita bahwa tentara Israel membantah menyerang kamp tenda di sebelah barat Rafah, dan otoritas kesehatan di Gaza melaporkan bahwa serangan tank Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di wilayah yang ditentukan. ruang publik. Titik migrasi – Saham-saham yang termasuk dalam top gainer antara lain: Saham Taksi meningkat sebesar 100 persen Saham Hade meningkat sebesar 50 persen Saham NICL meningkat sebesar 27,52 persen Saham Tara meningkat sebesar 25 persen Saham MTVI meningkat.

  Saham-saham yang termasuk dalam top gainer antara lain: Saham BTEK turun 33,33 persen Saham Heli turun 25 persen Saham ANDI turun 20 persen Saham OASA turun 18,71 persen PTRO turun 17,47 persen.

  Saham teraktif berdasarkan harga antara lain: Saham BBRI senilai Rp 2,1 miliar Saham BBCA senilai Rp 1,1 miliar Saham BMRI senilai Rp 980,5 miliar Saham AMMN senilai Rp 703,2 miliar Saham ASII senilai Rp 670,6 miliar saham – saham teraktif termasuk saham BBRI tercatat 462 kali , Saham ATLA tercatat 63.874 kali Saham BBCA tercatat 42.254 kali Saham GOTO tercatat 37.725 kali – ASII tercatat 32.784 kali

Dikutip dari Antara, bursa Asia siang ini antara lain indeks Nikkei yang melemah 298,50 poin atau 0,77 persen ke 38.556,89, indeks Hang Seng melemah 1,44 poin atau 0,05 persen ke 18.477,00, indeks Shanghai melemah 45,0. Indeks Straits Times naik 4,05 poin atau 0,12 persen menjadi 3.326,04.

Pasar saham di Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu 29 Mei 2024 karena investor mempertimbangkan kenaikan harga Australia pada bulan April dan data kepercayaan konsumen dari Jepang. Demikian dikutip CNBC.

Indeks harga konsumen Australia naik 3,6 persen tahun ke tahun (YoY) di bulan April, lebih besar dari kenaikan 3,4 persen, seperti yang ditunjukkan dalam jajak pendapat Reuters. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan 3,5 persen yang dilaporkan pada bulan Maret.

Analis ING mengatakan laporan inflasi buruk lainnya dari Australia. Bank ini sedang mempertimbangkan pembatalan rencana penurunan suku bunga Bank Sentral Australia pada kuartal keempat tahun 2024. “Dua, dan kita bisa mempertimbangkan untuk menambah satu langkah lagi,”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *