Mon. Oct 7th, 2024

IHSG Berpeluang Melejit, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 4 September 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (04/09/2024). IHSG akan menguji 7.743 jika IHSG mampu menembus 7.545.

IHSG turun 1,01 persen ke level 7.616 seiring munculnya volume penjualan pada perdagangan Selasa 3 September 2024. Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, perlu diketahui jika IHSG menembus level support terdekat di 7.545, maka IHSG diperkirakan akan terkena dampaknya. menuju 7.371 -7.460 sebagai area koreksi terdekat dan membentuk wave (ii) wave 3.

Namun jika IHSG masih mampu bertahan di atas 7.545, besar kemungkinan IHSG akan kembali menguat menguji 7.743, kata Herditya.

Herditya mengatakan, IHSG berada pada level support 7.547,7,460 dan level resistance 7.715,7,743 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat terkoreksi dengan penurunan konsumsi dan analisis garis support moving average (MA) 5 harian beserta volume. Ia mengatakan, selama berada di bawah garis MA5, IHSG berpeluang kembali terkoreksi dan menguji support garis MA20 serta support bullish channel-nya.

Namun jika bisa kembali menembus garis MA, maka IHSG berpeluang bangkit kembali ke level Higher High (HH) dan melanjutkan fase bullishnya, ujarnya.

Ia mengatakan rentang pergerakan IHSG saat ini berada pada kisaran 7.550-7.750 pada Rabu pekan ini.

Dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah secara terbatas dengan level support dan resistance 7.580-7.780 yang diperdagangkan pada Rabu pekan ini. Rekomendasi stok

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT BFI Finance Tbk (BFIN), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Berikut rekomendasi teknis dari MNC Sekuritas:

1.PT Avia Avian Tbk (AVIA) – Spesifikasi pembelian

Saham AVIA naik 0,85% menjadi 472 karena volume pembelian. Herditya mengatakan selama AVIA mampu bertahan di atas 466 sebagai stoploss, maka posisi AVIA saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) wave [i].

Spesifikasi pembelian: 468-470

Target harga: 488.500

Hentikan kerugian: di bawah 466

 

2.PT Banc Syariah Indonesia Tbk (BRIS) – Beli saat lemah

Saham BRIS terkoreksi 0,77% menjadi 2.590 dan masih didominasi volume penjualan. “Saat ini posisi BRIS diperkirakan berada pada wave [ii] wave 3 sehingga BRIS masih rawan terkoreksi lebih lanjut,” kata Herditya.

Beli pada kelemahan: 2.450-2.520

Target harga: 2.720, 2.880

Hentikan kerugian: di bawah 2,360

 

3.PT BFI Finance Tbk (BFIN) – Beli saat lemah

Saham BFIN terkoreksi 4,02% menjadi 955, seiring dengan peningkatan volume penjualan, koreksi juga tembus dari MA20. “Kami perkirakan saat ini posisi BFIN sedang membentuk wave [b] wave 3, sehingga koreksi BFIN diperkirakan akan terus berlanjut,” ujarnya.

Beli pada kelemahan: 890-950

Target harga: 1.040, 1.120

Hentikan kerugian: di bawah 875

 

4.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) – Beli dari sudut pandang lemah

Saham MYOR terkoreksi 1,14% menjadi 2.610 dan masih didominasi volume penjualan.” Kami perkirakan posisi MYOR saat ini merupakan bagian dari wave [b] pada label hitam atau wave [ii] pada label merah, sehingga diharapkan MYOR terus melakukan koreksi,” kata Herditya.

Beli pada kelemahan: 2,410-2,530

Target harga: 2.700, 2.830

Hentikan kerugian: di bawah 2,390

 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (03/09/2024). Koreksi IHSG terjadi dengan sebagian besar sektor saham mengalami tekanan, dengan sektor saham teknologi memimpin pelemahan.

Mengutip data RTI, IHSG turun 1,01 persen menjadi 7.616,52. Indeks LQ45 turun 0,85% menjadi 942,28 Seluruh indeks saham acuan berada di bawah tekanan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.726,66 dan terendah 7.598,46.

Sebanyak 364 saham melemah membebani IHSG. Sebanyak 227 saham menguat dan 203 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.080.268 kali dengan volume perdagangan 22 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 10,6 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.520.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham KRAS turun 1,64 persen menjadi Rp. Harga saham KRAS dibuka satu poin di Rp. Harga saham KRAS berada pada level tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.062 kali dengan volume perdagangan 157.275 lembar saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Saham SMBR turun 1,5% ke Rp 262 per saham. Harga saham SMBR dibuka stabil di Rp 266 per saham. Harga saham SMBR berada pada level tertinggi Rp 270 dan terendah Rp 260 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 483 kali dengan volume perdagangan 32.139 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 844,5 juta.

Selain itu, saham PPRE turun 2,38 persen ke Rp 82 per saham. Harga saham PPRE dibuka satu poin di Rp. Harga saham PPRE berada pada level tertinggi Rp 85 dan terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 618 kali dengan volume perdagangan 618 lembar saham. Nilai transaksi Rp 608,1 juta.

 

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, sentimen eksternal dan internal menghentikan pergerakan IHSG.

Di luar negeri, bursa regional Asia cenderung melemah seiring pasar nampaknya menunggu rilis data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Selasa, 3 September 2024 waktu setempat, dan data laporan ekonomi di akhir. data nonfarm payrolls minggu ini.

Pasar meyakini data-data tersebut akan kembali diperhitungkan oleh The Fed dalam hal penurunan suku bunga acuan, dikutip Antara.

Sentimen lainnya adalah pasar menunggu arah kebijakan pemerintah Tiongkok untuk memberikan stimulus di tengah perlambatan ekonomi mereka yang dipicu oleh tanda-tanda baru permasalahan ekonomi di Tiongkok. Berdasarkan data Biro Statistik Nasional Tiongkok pada Sabtu pekan lalu, aktivitas pabrik Tiongkok mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Agustus 2024 ke level 49,1 dari 49,4 pada bulan sebelumnya.

“Ini adalah tanda terbaru bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin kesulitan memenuhi target pertumbuhannya tahun ini, sehingga pasar mengharapkan stimulus dari pemerintah Tiongkok di tengah ancaman lemahnya aktivitas ekonomi, yang akan berdampak pada penurunan kinerja ekonomi. . mengenai perlambatan ekonomi mereka,” katanya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *