Fri. Sep 20th, 2024

IHSG Diramal Tembus 8.000, BEI Beri Komentar Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Banyak berita yang memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 8.000 pada akhir tahun. Keyakinan tersebut salah satunya menyangkut keinginan menurunkan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve System (FED).

Iman Rahman, Presiden dan Direktur Bursa Efek Indonesia (EIB), sangat vokal mengenai potensi IHSG untuk mencapai level tersebut. Menurut Iman, pergerakan IHSG bukanlah target bursa, melainkan murni mekanisme pasar. Namun di sisi lain, pergerakan IHSG dapat mencerminkan kondisi pasar modal dan perekonomian dalam negeri.

“Ketika indeks kita mencatatkan rekor all-time high (ATH) bahkan dalam beberapa minggu terakhir, berarti investor, khususnya asing, bersikap positif terhadap pasar Indonesia,” kata Iman kepada wartawan di Gedung Bursa, Jumat (06/09). /2024).

IHSG hari ini menguat 0,53% ke level 7.721.846. IHSG dibuka di level 7.681.043 dan bergerak ke zona hijau hingga mencapai level tertinggi di level 7.754.475.  

“Total RNTH kita sekarang 12,6 triliun rupiah. Meski sebagian besar berbentuk transaksi silang, jadi kita tunggu yang lain,” kata Iman.

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas) menaikkan perkiraan indeks harga saham gabungan (ISG) akhir tahun 2024 menjadi 7.800 sehingga perkiraannya mencapai 8.000.

“Perkiraan ini memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed yang lebih agresif, dan Bank Indonesia (BI) menaikkan target IHSG dari 7.460 karena kami meningkatkan asumsi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin menjadi 50-75 basis poin. penurunan suku bunga Bl lebih agresif yaitu 50 basis poin, bukan 25 basis poin,” jelas Head of Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joser.

Mandiri Sekuritas awalnya diperkirakan sebesar 7.460 dengan nilai bullish sebesar 7.640. Adrian mengatakan pendapatan yang lebih kuat akan menjadikan IHSG sebagai kelas aset yang menarik, saat ini dengan pendapatan 8% dan imbal hasil dividen 5%.

 

 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (EIB) optimis pasar modal akan terus menguat meski ada transisi pemerintahan baru.

CEO EIB Iman Rahman mengatakan pasar modal merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi nasional.  

“Bagi kami, pasar saham adalah barometer masuknya investor asing, walaupun investor di pasar modal selalu datang dan pergi, tapi tetap stabil,” kata Iman kepada wartawan di Gedung EIB, Jakarta Selatan, Jumat (09/06). /2024).

Sekadar informasi, peningkatan atau peningkatan aktivitas dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal menandakan bahwa aktivitas bisnis beberapa perusahaan berjalan dengan baik. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 7.754.475 hingga 5 September 2024, asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 736,80 miliar.

“Harga indeks mencerminkan makroekonomi global dan Indonesia. Artinya, itu adalah persepsi investor khususnya asing di Indonesia. Jadi kita berharap dengan pemerintahan baru, indeks kita bisa membaik dan terus tumbuh,” kata Iman.

Menurut Iman, pertumbuhan IHSG ditopang oleh banyaknya investor asing yang membeli saham emiten dalam negeri. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan besar diharapkan dapat mencatatkan sahamnya di bursa sehingga menjadikan pasar modal Indonesia semakin besar. Namun yang tak kalah penting, bursa berharap kondisi perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan baru dapat berkembang setidaknya sama baik atau lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

“Karena asing memiliki batasan yang minimal dalam berdagang, kami berharap semakin banyak perusahaan yang melakukan IPO, terutama dalam skala besar. Kami berharap kondisi perekonomian di Indonesia akan sama dan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.” ,- jelas Iman.

Sebelumnya, bursa mengumumkan sejumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nioman Yetna mengatakan, saat ini terdapat 23 perusahaan yang siap melantai di bursa mulai 30 Agustus 2024.

Jumlah tersebut turun dibandingkan sebelumnya sebanyak 28 emiten potensial pada tahap IPO per 9 Agustus 2024. Pada saat yang sama, jumlah perusahaan yang terdaftar tidak berubah. Pada 9-30 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO sebesar Rp 5,15 triliun.

Alasannya, entah karena keputusan internal perusahaan yang menunda atau berdasarkan penilaian Bursa tidak bisa memberikan persetujuan, kata Neumann kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).

Sesuai prosedur

Menurut Newman, seluruh proses evaluasi dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang ada dan tidak ada kaitannya dengan hal lain.

Dari segi aset, perusahaan-perusahaan yang sedang dalam tahap IPO didominasi oleh perusahaan-perusahaan dengan aset kelas menengah. Sementara dari sisi sektor ekuitas, mayoritas berasal dari sektor diskresi konsumen.

Merujuk POJK No 53/POJK.04/2017, terdapat 4 perusahaan dengan aset besar melebihi Rp 250 miliar. Jadi, 20 perusahaan dengan rata-rata aset antara 50 miliar hingga 250 miliar rupiah. Sisanya 4 perusahaan memiliki aset kecil kurang dari Rp 50 miliar.

Sementara itu, rincian sektor saham adalah sebagai berikut: 3 Perusahaan sektor bahan baku 4 Perusahaan sektor siklus konsumen 5 Perusahaan sektor konsumen non-siklus 3 Perusahaan sektor energi 2 Perusahaan sektor keuangan 1 Perusahaan layanan kesehatan 4 Perusahaan industri 2 Perusahaan infrastruktur 0 Perusahaan real estat 3 Perusahaan teknologi 1 Perusahaan transportasi dan logistik 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *