Wed. Oct 2nd, 2024

IHSG Sepekan Naik 0,27%, Ini Saham yang Bertenger di Jajaran Top Gainers dan Top Losers

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Data Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 ditutup sebagian besar positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan melemah 0,27% menjadi 7.308.123 dari 7.288.167 pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa mencapai Rp10,313 triliun, naik 21,25 persen dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp8,506 triliun.

Kapitalisasi pasar bursa pun naik 0,39 persen menjadi Rp12,41 triliun dari penutupan pekan lalu sebesar Rp12,362 triliun. Kemudian gerakan tersebut juga mengalami pertumbuhan.

Sementara rata-rata volume perdagangan harian selama sepekan berubah 14,07 persen menjadi 15,443 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu sebanyak 17,972 miliar lembar saham.

Selama sepekan, frekuensi transaksi bursa harian juga mengalami perubahan sebesar 5,13% dibandingkan minggu lalu sebanyak 993.000 transaksi dan sebesar 942.000 transaksi. Pada Jumat 2 Agustus 2024, pergerakan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp474,43 miliar, dan sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp323,7 miliar.

Berikut top gainer dan losser pekan 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 berdasarkan data bursa: Top gainer: AGAR naik 125 persen menjadi 450 dari posisi pekan sebelumnya 200. Dari posisi 176 ke posisi 366 minggu lalu SMDM naik 71,43% dari posisi 266 ke posisi 456 minggu lalu AIMS naik 67,13% dari posisi 362 minggu lalu SUNI 505 minggu lalu naik 43,56% dari posisi -ke posisi 725. CBUT naik 40,58% dari posisi minggu lalu 74, CBUT naik 40,58% dari posisi minggu lalu 1035 ke posisi 1455 PTSP naik 38,10% dari posisi minggu lalu 945, SONA naik ke posisi 180 dari posisi minggu lalu 35.815, TGUK naik 34.00 % ke peringkat 67 dari posisi minggu lalu di peringkat 50. Pecundang Terbesar: CAMP turun dari peringkat 376 menjadi 248 minggu lalu dan SOTS turun 25,93% dari peringkat 270 menjadi 200 minggu lalu. 380 minggu lalu ISEA turun 20,95% dari posisi 148 ke posisi 117 minggu lalu ERTX turun 19,90% dari posisi 196 minggu lalu ITMA dari posisi 690 ke posisi 555 19, Turun 57% LABS telah turun 19,05% dalam seminggu terakhir dari posisi 1117. Pekan lalu, SURI turun 18,52% ke peringkat 110. 135 minggu lalu, GUNA turun 16.22% ke #310 dari posisi #370 minggu sebelumnya.

 

Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Teliti dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi terhadap komponen kunci baru indeks LQ45 yang berlaku mulai 1 Agustus 2024.

Berdasarkan pengumuman saham. Peng-00163/BEI.POP/07-2024, LQ45 yakni ada bagian baru yang akan ditambahkan ke komponen PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Sedangkan saham yang dikecualikan dari komponen LQ45 adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini biasa digunakan sebagai tolak ukur oleh banyak investor institusi.

Andhika Cipta Labora, Analis Ekuitas Kanaka Hita Solvera, menilai pada paruh kedua emiten LQ45 berpeluang membaik, terutama yang bergerak di sektor keuangan. Hal ini disebabkan oleh inflasi di Amerika yang sudah mencapai 3%.

“Hal ini akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunganya dan BI mungkin akan mengikutinya,” kata Andhika kepada matthewgenovesesongstudies.com, Jumat (8/2/2024).

Berbagai sentimen yang mempengaruhi saham LQ45 antara lain Pilkada pada November 2024. Apalagi pasar menunggu presiden dan wakil presiden serta kabinetnya. Sementara itu, sentimen asing masih tertuju pada kebijakan Federal Reserve (Fed).

“Saham diskresi LQ45 yang bisa dipertimbangkan adalah BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI di sektor keuangan. Lalu ada UNTR dan ASII di sektor industri. MEDC dan ADRO di sektor energi,” jelas Andhika.

 

 

 

Senada dengan itu, Analis Ekuitas Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, mengatakan sebagian besar saham di indeks LQ45 merupakan saham dengan penetrasi pasar yang terbukti. Meski masing-masing sektor memiliki sentimen dan karakteristiknya masing-masing, namun secara umum sentimen mengenai suku bunga BI atau Fed masih mempengaruhi kinerja saham-saham indeks.

“Selanjutnya, kami yakin sentimen lain seperti volatilitas rupee juga akan mempengaruhi saham-saham berkapitalisasi besar tersebut,” kata Khaer.

Saham-saham yang menarik untuk dicermati adalah dari sektor perbankan seperti BBRI dan BMRI. Lagi pula, saham-saham logam seperti ANTM masih sangat menarik dengan sentimen dan valuasi yang tidak terlalu tinggi.

Pengamat pasar modal sekaligus pendiri Traderindo.com Wahu Lacsono menyoroti sentimen positif yang bisa menopang aktivitas pasar di paruh kedua. Perekonomian Indonesia stabil, begitu pula dengan membaiknya perekonomian global yang dapat melemahkan dolar AS jika dilakukan pelonggaran moneter yang didukung oleh The Fed.

Kondisi tersebut secara umum menimbulkan potensi kenaikan IHSG di akhir tahun. Juga nuansa hiasan jendela Tahun Baru dan/atau efek Januari. Dengan demikian, Vahyu menilai LQ45 juga memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

“Dalam hal memilih saham-saham atau emiten LQ45, secara umum, semuanya potensial untuk dipilih dalam jangka menengah dan panjang. Tapi kalau mau memilih, itu perbankan dan energi,” ujarnya.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *