Sat. Sep 21st, 2024

IHSG Terbang 1,5% pada 19-23 Agustus 2024, Ini Sentimennya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan 19 hingga 23 Agustus 2024. Analis menilai penguatan IHSG ditopang oleh harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS. ) atau Federal Reserve (Fed).

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (24 Agustus 2024), IHSG melonjak 1,51 persen menjadi 7.544,29 poin pada 19-23 Agustus 2024 dari 7.432,09 poin pada pekan lalu. IHSG pun mencatatkan level tertingginya dalam tiga hari pada pekan ini pada 19-21 Agustus 2024.

Kapitalisasi pasar pun melonjak 1,75 persen menjadi Rp12,779 triliun dari pekan lalu Rp12,560 triliun. Investor asing memborong saham senilai Rp 8,25 triliun selama sepekan. Pekan lalu, investor asing mencatatkan aksi beli saham senilai Rp 2,94 triliun. Pada tahun 2024, investor asing mencatatkan aksi pembelian saham sebesar Rp 12,63 triliun.

Pada minggu ini terjadi peningkatan terbesar rata-rata nilai tukar mata uang harian yaitu meningkat 106,10 persen menjadi Rp19,21 triliun dari minggu sebelumnya sebesar Rp9,32 triliun.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 17,65 persen menjadi 19,68 miliar lembar saham dari pekan lalu sebanyak 16,73 miliar lembar saham. Rata-rata volume transaksi harian juga meningkat 6,91 persen menjadi 1,09 juta transaksi dari minggu lalu sebanyak 1,02 juta transaksi.

Sebagian besar sektor pasar saham berubah menjadi hijau minggu ini. Sedangkan sektor saham bahan pokok atau mentah turun 0,21 persen, sektor saham teknologi turun 0,88 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 0,55 persen.

Sementara sektor energy share naik 1,07 persen, sektor industrial share naik 3,92 persen, dan sektor konsumen non-cyclical share naik 0,94 persen. Sektor elektronik konsumen naik 4,72 persen, memperoleh keuntungan terbesar pada minggu ini.

Saham sektor kesehatan naik 1,1 persen, sektor keuangan naik 2,5 persen, properti dan real estate naik 1,56 persen, serta sektor transportasi dan logistik naik 1,73 persen.

 

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG menguat 1,51 persen hingga mencapai level tertinggi baru di 7.594. Ia memperkirakan sejumlah emosi akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, rilis suku bunga China dan Indonesia.

Kedua, meningkatnya ekspektasi investor akan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) sebesar 25 basis poin. Ketiga, rupee menguat terhadap dolar AS.

Pekan depan, Herditya memperkirakan, IHSG menunggu reviewnya. IHSG bergerak ke level support 7374 dan level resistance 7610.

“Pendapat tersebut diperkirakan tidak berubah. Ada kemungkinan terjadinya penurunan nilai tukar menjelang September 2024, dan hal ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar rupee dan harga komoditas,” kata Herditya. matthewgenovesesongstudies.com.

Sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak pada 12-16 Agustus 2024. Hal ini didorong oleh harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika (AS) atau Federal Reserve (Fed).

Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (18/08/2024), IHSG menguat 2,41 persen menjadi 7.432,09 poin dari pekan lalu yang sebesar 7.256,99 poin. Sementara volume transaksi harian tertinggi sepekan ini naik 4,54 persen menjadi 16,73 miliar lembar saham dari pekan lalu sebanyak 16 miliar lembar saham.

Rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 3,53 persen menjadi 1,02 juta transaksi dari minggu sebelumnya sebanyak 981.000 transaksi.

Sementara rata-rata nilai tukar harian turun 3,33 persen menjadi Rp9,32 triliun dari pekan lalu Rp9,64 triliun.

Investor asing membukukan pembelian saham senilai Rp 29,4 triliun pada pekan ini. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 4,37 triliun.

Seluruh sektor pasar saham berubah menjadi hijau pada minggu ini. Sektor ekuitas diskresi konsumen naik 8,88 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar.

Selain itu, sektor saham energi naik 5,77 persen, sektor saham bahan baku atau raw material naik 2,13 persen, sektor saham industri naik 1,22 persen, dan sektor saham konsumen non-siklikal naik 1,04 persen.

Sementara sektor ekuitas kesehatan naik 0,23 persen, sektor ekuitas keuangan sebesar 2,08 persen, dan sektor properti dan real estate sebesar 1,61 persen.

Kemudian, sektor saham teknologi naik 3,98 persen, saham sektor infrastruktur naik 3,44 persen, dan saham sektor transportasi dan logistik naik 4,71 persen.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG pekan ini menguat 2,41 persen karena sejumlah komentar. Pertama, rilis data indeks harga produsen (PPI) dan indeks harga konsumen (CPI) AS yang menurun.

“Hal ini menjadi kekhawatiran investor dan meningkatkan ekspektasi investor bahwa The Fed akan memangkas Fed Fund Rate (FFR) minimal 25 basis poin pada September 2024,” ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

 

 

Awal pekan ini bertepatan dengan perayaan 47 tahun peluncuran kembali pasar modal Indonesia. Selama 47 tahun, pasar modal Indonesia telah menunjukkan banyak hasil positif yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

12-16 Agustus 2024. Dalam kurun waktu tersebut pasar modal Indonesia mencapai rekor tertinggi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (14/8). IHSG menguat, naik 79,4 poin atau 1,08% menjadi 7.436.039 poin. Rekor IHSG sebelumnya pada 14 Maret 2024 pukul 7.433.315 jam.

Selain itu, kapitalisasi pasar pada hari itu mencapai rekor Rp 12,601 triliun dibandingkan rekor sebelumnya sebesar Rp 12,478 triliun pada 12 Juli 2024.

Ada 1 (satu) obligasi yang didaftarkan pada minggu ini, yakni Obligasi Berputar Indonesia PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahap I Tahun 2024 dan Obligasi Bergulir Indonesia Ijarah Tahap I Tahun 2024 yang disalinkan pada Senin (12/8). ).

Peringkat obligasi dan sukuk PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (Triple A) dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) oleh wali amanat PT Bank Mega Tbk. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 sebanyak 99 emisi oleh 61 emiten dengan nilai Rp 82,38 triliun.

Dengan catatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 589 emisi dengan nilai nominal Rp 465,97 triliun dan nilai nominal USD 60,12 juta oleh 132 emiten.

Terdapat 186 seri Obligasi Negara (SBN) yang tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 6.182,86 triliun dan nilai USD 502,10 juta. Selain itu, BEI mencatatkan 9 produksi EBA senilai Rp 2,93 triliun.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *