Sat. Sep 21st, 2024

IHSG Terbenam 1,4%, Sektor Saham Kesehatan Menguat Sendirian

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada Kamis (30/5/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan. Koreksi IHSG mendapat tekanan dari banyak pihak di pasar saham.

Mengutip data RTI, IHSG turun 1,49 persen menjadi 7.034,14. Indeks LQ45 turun 1,36 persen menjadi 874,11. Sebagian besar tolok ukur berada di bawah tekanan.

Hingga perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.140,77 dan terendah 6.984,97. Sebanyak 349 saham melemah membebani IHSG. 185 saham menguat dan 242 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.164.727 kali dengan volume perdagangan 19,6 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian: Rp 14,2 triliun. Posisi USD berada di kisaran 16255 terhadap Rupee.

Sebagian besar saham mengalami tekanan, kecuali sektor saham kesehatan yang menguat 0,25 persen. Sementara itu, saham-saham energi melemah 0,03 persen, sedangkan saham-saham inti melemah 2,1 persen dan mencatatkan koreksi terbesar. Sektor industri melemah 0,79 persen, sektor saham non-siklis melemah 0,32 persen, dan sektor saham siklis melemah 0,53 persen.

Selain itu, saham keuangan turun 0,73 persen, saham real estat turun 0,02 persen, saham teknologi turun 1,52 persen, saham infrastruktur turun 1,86 persen, saham transportasi 1, sebesar 26 persen.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,68 persen ke Rp 4.380 per saham pada perdagangan Kamis pekan ini. Harga saham BBRI turun 10 poin sehingga menjadi 4.400 dram per saham. Harga saham BBRI berada pada level tertinggi Rp 4.480 dan terendah Rp 4.310 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 98.575 kali dengan volume 5.063.780 lembar saham. Nilai kesepakatannya adalah Rp 2,2 triliun.

 

Mengutip Antara, Riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia melemah karena tekanan kenaikan imbal hasil global yang membebani pasar keuangan.

“Hal ini disebabkan oleh sentimen pasar, karena bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve System (Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, sehingga pasar memiliki pandangan yang tidak pasti mengenai waktu dan cakupannya. Penurunan suku bunga The Fed,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Fed Atlanta Bostic mengatakan jalur menuju inflasi 2% masih belum pasti dan kenaikan harga masih besar. Dengan demikian, pasar berasumsi bahwa The Fed mungkin menunda dimulainya siklus pelonggaran atau bahkan memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga sama sekali tahun ini, yang akan menghalangi pasar untuk memasuki variabel pasar obligasi.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan prospek kenaikan suku bunga jangka panjang akan semakin mempersulit pembatasan kebutuhan pinjaman AS, karena “kenaikan suku bunga akan menekan defisit dan membebani utang AS sebesar 50% saham TELE. ” Saham ANDI naik 25% Saham EPAC naik 16,67% Saham NICE naik 11,81% Saham PTDU naik 11,11%.

  Saham-saham yang mengalami kerugian terbesar antara lain: Saham MHKI turun 24,79 persen Saham MKAP turun 24,68 persen Saham PTPS turun 21,62 persen saham OLIV turun 20 persen Saham SURI turun 13 persen.

  Pembagian paling aktif berdasarkan frekuensi meliputi: Saham BBRI mengambil bagian 98.561 kali Saham ATLA mengambil bagian 85.686 kali Saham BBCA mengambil bagian 54.262 kali Saham BMRI mengambil bagian 35.649 kali Saham GOTO mengambil bagian 35.455 kali.

  Saham teraktif berdasarkan nilai adalah saham BBRI senilai Rp 2,2 triliun Saham BBCA senilai Rp 1,9 triliun Saham BMRI senilai Rp 1,4 triliun Saham AMMN senilai Rp 714 triliun Saham TPIA senilai Rp 2 triliun senilai Rp 709,4 triliun

Saham Asia-Pasifik jatuh setelah Wall Street pada hari Kamis. Koreksi IHSG terjadi menjelang data ekonomi Jumat pekan ini.

Mengutip CNBC, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,56 persen menjadi 2.635,44 dan indeks Kosdaq turun 0,77 persen menjadi 831,88.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,3 persen. Indeks Topix melemah 0,56 persen. Jepang dan Korea Selatan akan merilis angka produksi industri minggu ini pada hari Jumat. Begitu pula dengan Rilis Inflasi Tokyo. Selain itu, Tiongkok akan merilis Indeks Manajer Pembelian pada bulan Mei.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,49 persen menjadi 7.628,2. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,26 persen. Indeks CSI 300 turun 0,53 persen menjadi 3.594,31, level terendah dalam sebulan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *