Fri. Sep 20th, 2024

IHSG Tergelincir, Saham GGRM Lesu pada Awal Sesi Perdagangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan Senin (19/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah sebagian besar sektor ekonomi yang mengalami tekanan.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka pada level 7.335,54. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG turun 0,19 persen ke 7.321. Indeks saham LQ45 turun 0,42 persen menjadi 1.002. Indikator bank simbol berubah menjadi merah.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat mencapai level tertinggi 7.336,01 dan terendah 7.306,92. 252 file lemah dan 182 file berhasil. Sisa 221 lembar saham.

Memiliki volume 220.609 lembar saham dengan volume perdagangan 3,2 miliar lembar saham. Nilai perdagangan hariannya Rp 1,5 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.615.

Saham-saham paling banyak melemah kecuali sektor energi (IDX-IC) yang menguat 0,17 persen dan sektor properti menguat 0,12 persen. Sektor saham dasar turun 1 persen, sektor industri 0,06 persen, dan sektor non keuangan siklis 0,45 persen.

Sektor saham siklis turun 0,64 persen, sektor layanan kesehatan sebesar 0,05 persen, dan sektor keuangan sebesar 0,57 persen.

Selain itu, sektor teknik meningkat 0,37 persen dan sektor pengangkutan kargo sebesar 0,03 persen.

Pada awal perdagangan, saham PT Gudang Garm Tbk (GGRM) turun 0,98 persen ke Rp 20.150 per saham. Saham GGRM dibuka pada harga Rp 20.350 per saham. Saham GGRM berada pada harga tertinggi Rp 20.350 dan terendah masing-masing Rp 20.125. Volume perdagangannya 116 kali lipat dengan volume perdagangan 615 saham. Biayanya Rp 1,2 miliar. Kajian IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, IHSG naik 0,4 persen ke level 7.335 pada Jumat 16 Februari 2024 dengan transaksi USD 1 miliar sebagai respons positif investasi pemilu.

Mata uang asing terus mengalir ke bank-bank besar. Saham BBCA menguat 1 persen, BBRI menguat 0,4 persen. Di sektor telekomunikasi, saham TLKM menguat 3,2 persen dan memimpin sektor lainnya. Saham EXCL turun 1,7 persen dan saham ISAT turun 2 persen.

Saham melemah karena investor lokal melakukan aksi jual karena terbebani oleh kenaikan suku bunga The Fed. Saham SMRA turun 4,2 persen, saham CTRA turun 3,9 persen, dan saham BDSE turun 1,9 persen. Di antara top gainer: saham CUAN 19,62 persen, saham PTRO, 11,76 persen PTPS, dan di atas 10,89 persen. 9,32 persen   Saham termasuk yang paling merugi: Saham HUMI ​​​​turun 24,42 persen Saham OLIV turun 11,11 persen WIDI turun 9,09 persen GLOB melemah 8,6 persen ENAK melemah 7,88 persen Sebagian besar peralatan menurut harga Termasuk: Divisi BORGA. CUAN 147 miliar, BBRI 104,1 miliar, BMRI 85 miliar, Rp 74,3 miliar.

Sektor terkuat dari segi frekuensi: Sektor LMAX tercatat 33.454 kali HUMI ​​​​tercatat 14.147 kali PTMP mencatat 8.702 kali TPIA mencatat 8.124 kali CUAN i mencatat 7.689 kali.

Analis Riset Pasar BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG bisa tertahan seiring melemahnya Dow Jones dan S&P 500 pada Senin 19 Februari 2024.

Berikut saham BNI Sekuritas pada Senin (19/2):

1. BBRI: Beli saat melemah

Beli di 6050, cutlass jika tembus dibawah 5900.

Jika tidak menembus ke bawah 6050, kemungkinan akan terjadi kenaikan dengan titik jual di 6200-6275 dalam jangka pendek.

2. Otak : Beli speknya

Beli di 5250, cut loss jika tembus ke bawah 5050.

Jika tidak tembus ke bawah 5050, maka lebih bullish dengan short sell point 5600-5700.

3. Keuntungan: Beli Spek

Beli di harga 6200, cut loss jika tembus di bawah 5800.

Jika harga tidak menembus di bawah 6200, kemungkinan akan terjadi kenaikan dengan titik penjualan pendek 7000-7500.

4. ADRO: Spesifikasi Penjualan

Beli di harga 2500, cutlass jika tembus dibawah 2480.

Jika harga tidak menembus ke bawah 2480, kemungkinan akan terjadi kenaikan dengan titik penjualan pendek 2560-2580.

5. BFIN: Spesifikasi Beli

Beli di 1290, cut loss jika tembus ke bawah 1260.

Jika tidak tembus ke bawah 1290, kemungkinan besar terjadi short sell point 1320-1380.

6. Suka: Beli pada saat kelemahan

Beli di harga 296, potong jika dipotong di bawah 292.

Jika tidak tembus ke bawah 292 maka lebih bullish dengan short sell point di 308-318.

Saham-saham di Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin (19/2/2024). Para investor ini menunggu Tiongkok untuk melanjutkan perdagangan dan Wall Street sedang libur merayakan Hari Presiden.

Menurut CNBC, semua perhatian akan terfokus pada pasar saham Tiongkok yang mengambil istirahat satu minggu untuk liburan Tahun Baru Imlek dalam belanja konsumen menjelang COVID-19, sebagai informasi umum /

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wang Yi mengatakan kepada Antony Blinken bahwa Amerika Serikat akan mencabut sanksi terhadap perusahaan dan warga negara Tiongkok dalam upaya mengisolasinya dari Beijing hanya untuk merugikan Washington.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di level 16,343, dari penutupan sebelumnya di level 16,339.96. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,1 persen, sedangkan indeks Topix mendatar.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8 persen dan indeks KOSDAQ naik 0,1 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,1 persen.

Pada perdagangan Jumat lalu, Wall Street melemah karena laporan kenaikan inflasi memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) tidak dapat menurunkan suku bunga hingga periode yang diharapkan pada tahun 2024. Indeks S&P 500 turun 0,48 persen, Dow Jones Industrial Rata-rata kehilangan 0,37 persen dan Indeks Komposit Nasdaq turun 0,82 persen.

Ada tiga indikator di Wall Street yang berada di teritori negatif pekan ini. Indeks S&P 500 melemah 0,42 persen, indeks Dow Jones melemah 0,11 persen, dan indeks Nasdaq melemah 1,34 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *