Wed. Oct 9th, 2024

Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penelitian baru yang dilakukan oleh kelompok Caltech telah dipublikasikan sebagai bukti tambahan yang mendukung keberadaan planet kesembilan. Dalam makalah yang diterbitkan di Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, profesor astronomi planet di California Institute of Technology, mengatakan bahwa planet kesembilan tidak ada.

Melansir situs Live Science, Rabu (25/9/2024), para peneliti kini telah mengamati gerak orbit jangka panjang objek trans-Neptunus (TNO) di luar Tata Surya. Berbagai model kendaraan juga diuji berdasarkan mobilitasnya.

Para ilmuwan juga menambahkan informasi tentang gravitasi Neptunus dan pasang surut galaksi. Mereka menemukan bahwa penjelasan yang paling mungkin atas perilaku tidak menentu objek-objek tersebut adalah keberadaan planet raksasa yang belum ditemukan.

Namun lokasi planet kesembilan tersebut belum dapat ditentukan secara pasti. Pada tahun 2015, tim peneliti yang sama menemukan bukti matematis keberadaan planet yang massanya sepuluh kali lipat Bumi.

Penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa planet kesembilan membutuhkan waktu antara 10.000 dan 20.000 tahun Bumi untuk sekali mengorbit matahari. Para ilmuwan juga menemukan bahwa planet ini mengikuti orbit elips yang panjang mengelilingi Matahari.

Pengaruh gravitasinya dianggap bertanggung jawab atas gerakan melingkar aneh TNO terhadap Matahari. Pada hari Rabu (25/09/2024) kami akan mengumumkan Halaman Luar Angkasa, dan keberadaan planet kesembilan dapat dikonfirmasi melalui kamera digital.

Observatorium Vera Rubin di Chile akan memulai Survei Warisan Ruang dan Waktu (LSTT) menggunakan kamera terbesar yang pernah dibuat. Setiap malam, para ilmuwan mempelajari seluruh langit dengan cermin setinggi 8,4 meter, yang disebut kamera LSST.

Kamera LSST 3.200 megapiksel tajam dan mirip mobil. Kamera ini memiliki berat 3 metrik ton, atau setengah berat gajah kecil Afrika.

Tampilan umum kamera LSST menangkap berbagai objek di Tata Surya. Kamera digital tersebut nantinya dapat memindai bukti keberadaan Planet Sembilan yang diyakini ada.

Jika beberapa gagasan ini merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh bias pengamatan, komentar Vera Rubin menunjukkan hal tersebut. Selain itu, kamera digital ini dapat mengkonfirmasi bukti keberadaan planet kesembilan dan menemukan lebih banyak TNO, serta menunjukkan kemungkinan terjadinya efek yang sama.

Kamera digital ini mencari semua bukti gravitasi dalam penelitian baru yang independen dan tidak memihak seperti penelitian sebelumnya.

 

Teori planet kesembilan telah lama menjadi penjelasan atas orbit aneh planet-planet kecil yang mengorbit Matahari di luar Neptunus. Siklus yang tidak biasa diamati pada kumpulan objek trans-Neptunus (TNO) dari Neptunus.

Padahal, jika dilihat dari kejauhan, gugus TNO lebih dekat ke Neptunus dibandingkan Matahari. Planet kesembilan diyakini terletak di belakang Neptunus.

Efek gravitasi mungkin menjelaskan mengapa planet kerdil di tepi Bima Sakti mengorbit dalam orbit elips. Orbit planet katai, seperti Pluto, berbeda dengan delapan planet lainnya, karena bentuknya hampir melingkar.

Para astronom telah mempelajari bagaimana dan di mana planet yang dianggap kesembilan ini mengorbit Matahari. Model komputer telah digunakan untuk memetakan jangkauan terluar Tata Surya.

Mereka kemudian menambahkan materi ke dalam ruang siklus dan ukuran yang berbeda hingga hasilnya sesuai dengan data yang dikumpulkan. Simulasi menunjukkan bahwa planet kesembilan itu mungkin berjarak 20 kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan Neptunus.

Selain itu, massa benda langit misterius ini bisa 10 kali lebih berat dari Bumi. Cahaya datang dalam empat hari.

Sebagai perbandingan, sinar matahari hanya membutuhkan waktu 8 menit 19 detik untuk mencapai Bumi yang berjarak sekitar 150 juta kilometer. Oleh karena itu, menentukan letak planet yang hanya berupa gagasan saja sangatlah sulit.

Benda apa pun yang jauh dari sumber cahaya hanya akan memantulkan sedikit cahaya.

 

Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mendeteksi objek jauh yang mengorbit bintang kembar yang jaraknya hampir sama dengan planet kesembilan. Hal ini juga dapat memberikan petunjuk menarik tentang planet-planet yang masih dilacak dan di mana letaknya.

Meski terdapat bukti yang meyakinkan, pencarian Planet Sembilan belum membuahkan hasil. Teleskop terbesar di dunia, seperti Teleskop Subaru di Hawaii dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chile, telah dikerahkan untuk mencari planet ini, namun tidak berhasil.

Hal ini menyebabkan beberapa astronom meragukan keberadaan Planet Sembilan, dan teori lain pun muncul untuk menjelaskan orbit aneh tersebut.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *