Tue. Oct 1st, 2024

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Mimas Si Death Star Miliki Air

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Titan merupakan bulan terbesar Saturnus dan satu-satunya bulan di tata surya yang dikenal memiliki awan dan atmosfer padat. Selain itu, Titan juga memiliki cairan di permukaannya seperti Bumi.

Namun baru-baru ini, para astronom juga menemukan kemungkinan adanya air di Mimas, salah satu bulan Saturnus. Saturnus melansir laman Science pada Senin (23/09/2024), 82 bulan diketahui, 53 satelit diberi nama.

Salah satu bulan Saturnus adalah Mimas. Mimas merupakan bulan kecil yang dijuluki Bintang Kematian karena adanya kawah besar yang disebut Herschel.

Kawah ini begitu besar hingga menutupi sekitar sepertiga permukaan Mimas. Lebarnya diperkirakan lebih besar dari wilayah Kanada.

Analisis terbaru pengamatan pesawat luar angkasa Cassini yang menjelajahi sistem Saturnus pada tahun 2004 hingga 2017 menunjukkan bahwa gerakan goyang yang dilakukan Mimas saat mengorbit disebabkan oleh lautan cair di bawah permukaan. Dari hasil penelitian tersebut, Ashli ​​​​menyimpulkan bahwa Mimas tidak terlalu padat.

Tajeddine dan tim dari Universitas Lille adalah orang pertama yang menyatakan bahwa Mimas mungkin memiliki lautan tersembunyi dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Science pada tahun 2014. Para peneliti berpendapat bahwa lautan di Mimas tidak membeku karena panas dari gaya pasang surut di bawah lautan. orbit bulan. Saturnus.

Tak hanya air, Mimas juga diyakini memiliki perairan yang luas. Meskipun Mimas relatif kecil, lautan di bawah permukaan menyumbang sekitar setengah massanya.

Laut di Mimas tergolong muda, diperkirakan berumur antara 2 hingga 25 juta tahun. Tim peneliti yang sama juga menyarankan bahwa laut di Mimas, yang relatif hangat dan kaya akan pasokan bahan kimia mentah, akan menjadi tempat yang baik untuk dikembangkan.

Meski sejauh ini belum ada teknologi yang bisa mendeteksi keberadaan air di Mimas. Pasalnya, para ahli memperkirakan perairan Mimas berada pada kedalaman lebih dari 40 mil, dan lapisan kerak terluarnya terdiri dari batuan dan es.

 

Berdasarkan laman NASA yang diposting pada Senin (23/9/2024), Mimas merupakan salah satu bulan Saturnus. Mimas ditemukan pada 17 September 1789 oleh astronom Inggris bernama William Herschel.

Saat itu, William Herschel mengamati Saturnus dan melihat Mimas sebagai titik kecil di dekat planet tersebut. Nama bulan ini diberikan oleh putra penemunya, John Herschel.

Nama Mimas dalam mitologi Yunani adalah nama seorang raksasa yang dibunuh Mars dalam peperangan antara Titan dan dewa Olympus. Mimas diperkirakan terbentuk dari puing-puing tabrakan dua bulan Saturnus lainnya.

Teori ini, yang dikenal sebagai hipotesis dampak raksasa, adalah penjelasan yang paling banyak diterima mengenai asal usul Mima. Hal ini didukung oleh komposisi Mimas yang terdiri dari es dan batuan, yang merupakan material yang sama dengan banyak bulan Saturnus lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Mimas terbentuk dari bahan yang sama. Ukurannya yang kecil dibandingkan bulan-bulan Saturnus lainnya menunjukkan bahwa Mimas terbentuk dari pecahan sisa tabrakan.

Meskipun hipotesis tumbukan raksasa adalah penjelasan yang paling diterima, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab mengenai asal usul Mimas. Para ilmuwan masih mempelajari mimas dan mencari bukti lebih lanjut yang mendukung hipotesis tersebut.

Mimas disebut-sebut sebagai bulan terkecil yang mengorbit planet Saturnus. Mimas diperkirakan memiliki radius rata-rata kurang dari 120 mil (198 km). Ukuran ini sangat berbeda dibandingkan radius Titan, bulan terbesar Saturnus, yang radiusnya sekitar 2.575 km.

 

Bahkan Mimas pun tidak cukup besar untuk berbentuk bulat sempurna. Bulan ini berbentuk E dengan dimensi masing-masing kurang lebih 207 x 197 x 191 km.

Mimas juga dikenal sebagai bulan yang permukaannya banyak memiliki kawah tumbukan. Secara umum diameter kawah ini bisa mencapai lebih dari 40 km.

Namun kawah di kawasan Kutub Selatan Mimas umumnya hanya berdiameter sekitar 20 km. Mimas juga merupakan bulan terdekat dengan planet Saturnus.

Jarak rata-rata antara Mimas dan Saturnus lebih dari 186.000 km. Padahal, waktu yang dibutuhkan Mimas untuk menyelesaikan suatu kursus hanya sekitar 22 jam 36 menit.

Bulan ini terlihat cukup dekat dengan cincin planet Saturnus. Kawah terbesar di permukaan Mimas memiliki lebar sekitar 130 km dengan dinding luar setinggi 5 km dan puncak di tengah setinggi 6 km.

Kawah ini diberi nama kawah Herschel sesuai dengan nama penemu bulan. Ukuran kawah Herschel bahkan mencapai sepertiga permukaan bulan.

Hal ini membuat Mimas terlihat seperti Death Star di film Star Wars. Death Star sendiri merupakan stasiun luar angkasa yang digunakan sebagai senjata utama Empire dalam film tersebut.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *