Fri. Sep 20th, 2024

Imbas Listrik Padam, Genset di Bandar Lampung Ludes Diburu Warga

matthewgenovesesongstudies.com, Lampung – Padamnya aliran listrik di sejumlah wilayah Sumatera Selatan (Sumbagsel) Lubuk Linggau-Lahat Saluran Transmisi Daya Tinggi (SUTT) 275 KV akibat masalah pencemaran, pada Selasa (6 April 2024) sore, membuat warga terganggu. provinsi lampung.

Ketidakpastian kapan pasokan listrik akan dibatasi secara umum membuat masyarakat Bandar Lampung lebih banyak membeli genset (Genset).

Pantauan matthewgenovesesongstudies.com, sejumlah outlet listrik di sepanjang Jalan Raden Intan dan Jalan Pangeran Antasar banyak dipenuhi pelanggan sehingga menyebabkan lalu lintas padat pada Rabu (6/5/2024) pagi.

Alhamdulillah pembeli genset sudah banyak sejak sore hari, hal ini karena listrik padam. Pembeli mulai ramai pada pukul 06.00 WIB. Hari ini stok genset sudah terjual semua. :00 WIB sore,” kata Rian, pegawai toko elektronik di Jalan Raden Intan. Di matthewgenovesesongstudies.com (6 Mei 2024).

Ia mengatakan, toko yang menjual genset hanya boleh menjual dua buah genset. Akibat pemadaman listrik tersebut, banyak pula suku cadang genset yang dijual dan dibeli ke masyarakat.

“Total ada 50 baterai yang terjual dan banyak yang mengejarnya. Ini juga merupakan dana yang tidak terduga karena karena sifatnya yang gelap kami mengira akan bertahan lama, namun dalam satu hari terjual habis,” ujarnya. menjelaskan.

Ia mengatakan, warga membeli genset dengan harga dan tipe berbeda-beda, mulai dari 800 hingga 7.000 watt.

Listrik yang dibeli masyarakat dijual dengan rincian 800-7000 watt. Harganya mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 8 juta. Stok sudah habis semua dan kami mulai pesan lagi, katanya.

Katanya, selain listrik, banyak juga yang membeli sepeda motor. 

Ia menambahkan: “Selain listrik, kami juga banyak membeli komponen kelistrikan. Rata-rata pembeli listrik adalah perusahaan. Banyak yang menelpon dan memesan listrik.”

Ia yakin penjualan mesin dalam sehari bisa menghasilkan penjualan hingga sepuluh juta.

“Iya, jual mesin ini harganya sepuluh juta, sekitar Rp 50 juta atau kurang,” ujarnya.

Salah satu pembeli genset di Jalan Pangeran Antasar, Misyadi yang berdomisili di kawasan Tanjung Karang Barat mengaku sulit menemukan mesin tersebut dan harus mengunjungi beberapa toko terlebih dahulu.

“Alhamdulillah dapat genset, dari tadi pagi saya antri beli, harus ke 3 toko dan tidak ketemu, alhamdulillah dapat 8000 watt,” kata Misadi.

Ia menjelaskan, ia berebut dengan pembeli lain untuk mendapatkan genset tersebut. 

“Iya, ada sekitar 3 orang yang bertanding. Untung dapat walaupun harus bayar mahal,” ujarnya.

Ia mengaku sangat sedih dengan pemadaman listrik pada sore hari tersebut. 

“Kalau pemerintah secepatnya memulihkannya, kasihan masyarakat di lapangan. Operasional dalam negeri akan sangat terganggu. Kalau mau pompa air butuh listrik, kalau mau charge telepon perlu listrik. listrik. Secara umum, karena lampu padam, itu menjadi masalah bagi semua orang.

Hal serupa diungkapkan Ani, seorang pedagang kelontong asal Kecamatan Sukarame, kota setempat, saat sedang mencari sepeda motor. 

Ani bercerita, dirinya mengunjungi enam toko elektronik untuk mencari motor.

“Saya keliling ke enam bengkel tapi tidak ketemu mesinnya. Listrik mati semua, saya belum lihat satupun sejak pagi tadi saat saya ke bengkel genset di Bandar Lampung,” ujarnya. 

Dia mengatakan pemadaman listrik berdampak signifikan pada toko kelontongnya. 

“Iya ini susah sekali, makanya saya mau cari listrik. Es krim di kulkas itu cair dan tidak bisa dijual karena listrik. Kita berharap pemerintah bisa menyelesaikan masalah ini,” pintanya. .

 

Terakhir, warga lainnya bernama Irawan mengaku awalnya ingin membeli mesin baru namun harus mengurungkan niatnya karena di diler sudah kehabisan. Karena itu, ia memutuskan menunggu berjam-jam agar punya waktu untuk memperbaiki mesin lama yang rusak itu. 

“Saya mau beli yang baru, tidak disimpan di mana pun, jadi akhirnya saya perbaiki, rusak dan sudah lama tidak dipakai. Lampung sepertinya kekurangan listrik, mau tidak mau, kami harus menggunakan yang lama,” katanya kepada berita tersebut. 

Menurutnya, tindakan tersebut diambil sebagai tindakan pencegahan karena ia khawatir listrik di apartemennya akan kembali padam malam ini. Dia menambahkan: “Saat ini belum diketahui kapan keadaan akan kembali normal, mudah-mudahan tidak akan lama tetapi kita akan menunggu dan melihat.” 

Irwan melanjutkan, terjadi pemadaman listrik di kawasan perumahannya sejak kemarin hingga sore hari sehingga sangat mengganggu aktivitas rumah tangga dan pekerjaan sehari-harinya. 

Tadi malam, dia dan keluarganya harus keluar rumah dan pergi ke mall untuk menghibur anak-anaknya dan mengisi baterai ponselnya. 

“Ada pemadaman listrik di rumah dari siang hingga siang hari dan itu tidak pernah terjadi. Benar (padam), tadi malam saya keliling Bandar Lampung sampai jam 11 malam berharap, tapi tidak terjadi.” t,” jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *