Thu. Sep 19th, 2024

Incar Kunjungan Turis Rusia, Korea Utara Ikut Pameran Wisata di Moskow untuk Pertama Kalinya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Korea Utara akan mengikuti pameran pariwisata yang digelar di Moskow pada Maret 2024. Negara terisolasi itu berharap bisa menarik wisatawan Rusia. Seiring dengan semakin dalamnya kerja sama kedua negara.

Menurut laman The Korean Times pada Jumat (8/3/2024), Kantor Pariwisata Korea Utara di Moskow Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) akan membuka stan di Pameran Perjalanan dan Perhotelan Internasional ke-30, yang akan diadakan dalam bahasa Rusia. Penambahan modal 19-21 Maret 2024 DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Jika pasukan Korea Utara (Korea Utara) menghadiri acara tersebut sesuai rencana. Ini akan dianggap sebagai kemunculan pertama negara tersebut. Pameran keliling besar yang telah diadakan selama 30 tahun ini terjadi ketika Pyongyang dan Moskow memperdalam kerja sama militer dan ekonomi setelah pertemuan puncak yang jarang terjadi antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden W. Ladimir. Putin dari Rusia tahun lalu

Pada Februari 2024, 97 turis Rusia mengunjungi Pyongyang dan Resor Ski Masikyong di wilayah timur Korea Utara. Ini merupakan masuknya wisatawan asing pertama sejak perbatasan dibuka kembali pada Agustus lalu. Setelah ditutup selama lebih dari 3 tahun karena pandemi.

Sejak dibukanya sebagian perbatasan Korea Utara tidak menerima turis dari Tiongkok. yang telah lama menjadi sekutu dan memberikan bantuan ekonomi Laporan tersebut mengatakan wisatawan Tiongkok merupakan mayoritas wisatawan asing yang mengunjungi Korea Utara sebelum wabah terjadi. Diperkirakan sekitar 300.000 wisatawan akan mengunjungi Korea Utara pada tahun 2019.

Salah satu turis asing yang berkesempatan mengunjungi negara paling tertutup di dunia itu adalah warga negara Rusia, Lena Bychtsova. Dia tidak percaya dia akan mendapatkan visa turis Korea Utara.

Pakar pemasaran tersebut adalah satu dari sekitar 100 turis Rusia yang diizinkan melakukan perjalanan ke Korea Utara pada Februari lalu. Menurut laporan CNN Perjalanan tersebut diyakini menjadi perjalanan wisata internasional pertama negara tersebut. yang terpisah sejak merebaknya COVID-19

Pariwisata di Korea Utara dikontrol dengan sangat ketat. Pelancong pribadi tidak diperbolehkan memasuki negara tersebut. Dan rombongan wisatawan harus dilindungi pihak keamanan. Pendapatan pariwisata yang dihasilkan digunakan untuk mendukung rezim otoriter Kim Jong Un.

Bychova berangkat bersama rombongan lain yang berkesempatan mengikuti tur ini. Ia mengaku sempat grogi dan takut berwisata ke Korea Utara. Namun karena rasa penasarannya yang sangat tinggi. Jadi dia memutuskan untuk melanjutkan.

Selain Bychov, Ilya Voskresenskis juga ikut tur Para blogger perjalanan juga merasakan ketegangan yang sama. Meski ada keraguan Namun dia mengakui bahwa salah satu alasan kunjungannya adalah untuk mengetahui situasi terkini di Korea Utara dengan mendengarkan cerita anggota keluarganya.

Ia mengatakan perjalanannya ke Korea Utara seperti dibawa kembali ke masa lalu. “Ketika Anda melihat Korea Utara Anda tahu kakek dan nenek Anda tinggal di sini,” kata Voskrizenski kepada CNN. “Ini adalah teleportasi ke masa lalu. Di kota ini tidak ada iklan sama sekali, yang ditampilkan hanyalah slogan partai, bendera, dan lain sebagainya.”

Perjalanan empat hari ini memakan biaya sekitar USD 750 (sekitar Rp 11 juta) per pengunjung. Tempat wisata yang bisa dikunjungi antara lain patung perunggu mendiang pemimpin Kim Il Sung dan Gunung Kim Jong Il Istana Anak Mangyongdae Tempat anak-anak dengan pertunjukan musik dan tari dan tiga hari di Resor Ski Masikyeong

Rombongan selalu didampingi oleh pemandu dan penerjemah berbahasa Rusia. Selain itu, rombongan wisatawan Rusia harus mematuhi aturan yang ketat. Terutama dalam bidang fotografi dan perekaman video.

“Kami diminta untuk tidak memotret personel militer atau orang-orang berseragam pada umumnya. Jangan mengambil foto lokasi konstruksi atau bangunan. yang sedang dibangun,” jelas Bičcova.

Ada juga aturan untuk surat kabar dan majalah. “Jika Anda memiliki surat kabar atau majalah yang memuat gambar para pemimpin Jangan melipat koran atau majalah sampai gambarnya kusut,” lanjutnya Untuk warga Korea Utara. Kepala negara dianggap penganut aliran sesat dan harus diperlakukan dengan hormat.

Biccova juga berbagi pengalamannya menonton acara anak-anak Korea Utara. “Kami menghitung ada sekitar 200 anak di atas panggung, yang telah menyiapkan konser berdurasi satu jam khusus untuk kami. Dan jumlah kita hanya 97 orang,” ucapnya kaget.

“Ada lebih banyak orang di panggung daripada penonton. Anda merasa mereka mencoba memberi kita gambaran tentang Korea Utara. Namun, beberapa rincian mengungkapkan bahwa hal ini tidak benar. Bahwa ada kehidupan yang berbeda,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *