Mon. Sep 16th, 2024

Indonesia Ajak Komunitas Global Gotong Royong Mendanai Transisi Energi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT PLN (Persero) dan Pemerintah mengajak masyarakat global untuk berkolaborasi dalam upaya transisi energi, khususnya dalam hal pembiayaan. Hal ini tercermin dalam agenda Tri Hita Karana – World Economic Forum yang akan diselenggarakan di Bali pada Minggu 19 Mei 2024.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Global Blended Finance Alliance (GBFA) menjadi landasan perubahan transformatif dan pengetahuan masa depan untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama, salah satunya melalui transisi energi yang sebenarnya. skema kemitraan (JETP).

“Mata dunia tertuju pada Indonesia, sehingga kita harus menjadi contoh transisi energi yang adil dan efektif menyeimbangkan pembangunan ekonomi, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan hidup,” kata Menteri Luhut.

Ia menambahkan, kolaborasi diperlukan untuk mengatasi tantangan global transisi energi.

“Inisiatif seperti JETP harus didukung oleh keselarasan pemangku kepentingan yang kuat tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga aspek relasional, sehingga kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar bersama dan menyelesaikan tantangan kita,” tambah Menko Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan salah satu tantangan terbesar dalam transisi energi saat ini adalah dukungan pembiayaan.

“Untuk mendapatkan dukungan finansial yang memadai, ada beberapa inisiatif seperti JETP, AZEC, IPEF yang sedang dilaksanakan, kita membutuhkan lebih banyak dukungan finansial untuk mempercepat hasil NZE,” jelas Arifin.

Arifin menambahkan, pemerintah selalu mengutamakan daya beli dan kesejahteraan masyarakat dalam mewujudkan transisi energi.

“Kami memastikan program transisi energi bersih memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kerja sama antara negara maju dan berkembang harus diperkuat untuk saling menjembatani kesenjangan, sehingga tidak ada satupun yang tertinggal,” kata Arifin.

Dalam breakout session di sela-sela agenda yang sama, Dirjen PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, namun juga lingkungan yang berkelanjutan.

“Dengan transisi energi, kita perlu memastikan bahwa generasi mendatang memiliki masa depan yang lebih baik dari generasi kita. Jadi kita tidak bisa terpecah belah, kita perlu bersatu dan berkolaborasi. Kolaborasi dalam teknologi, kolaborasi dalam inovasi dan juga kolaborasi dalam pembiayaan,” Darmawan menjelaskan.

Ia juga menggarisbawahi bahwa PLN sedang mempersiapkan rencana ketenagalistrikan nasional yang lebih ramah lingkungan dibandingkan sebelumnya.

Melalui peta jalan ini, PLN akan meningkatkan kapasitas bauran energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi 75% dan gas menjadi 25% pada tahun 2040.

Upaya ini tentunya menjadi peluang bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi, salah satunya melalui blended finance atau instrumen keuangan yang menggabungkan pembiayaan pemerintah dengan pembiayaan swasta guna menawarkan biaya modal yang lebih rendah.

“PLN sangat terbuka terhadap pembiayaan dengan skema blended finance, karena kolaborasi keuangan seperti ini sangat diperlukan pada masa transisi menuju net zero emisi mempercepat transisi energi”, pungkas Filantropis.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *