Fri. Sep 20th, 2024

Indonesia Cetak Deflasi Pertama Sejak Agustus 2023

By admin Jun13,2024 #BPS #Deflasi #inflasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Indonesia sebesar 0,03 persen (month-on-month/mtm) pada Mei 2024, yang pertama sejak Agustus 2023.

“Akan terjadi deflasi pada Mei 2024 setelah deflasi terakhir terjadi pada Agustus 2023,” kata Plt. Presiden BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan dari Antara, Senin (3/6/2024).

Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024. tahun kalender sebesar 1,16 persen (year-to-date/ytd).

Amalia memperkirakan beras menjadi penyumbang terbesar penurunan bulanan sebesar 0,15 persen.

“Pada Mei 2024, beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59 persen dan menyebabkan deflasi sebesar 0,15 persen,” ujarnya.

Menurut dia, meski produksi beras mulai berkurang, namun kekurangan beras kembali terjadi karena stoknya masih mencukupi.

Selain beras, komoditas lain yang mengalami penurunan secara bulanan adalah daging ayam murni dan ikan segar sebesar 0,03 persen, tomat dan cabai rawit sebesar 0,02 persen, serta pepaya dan kentang sebesar 0,01 persen. terharu

Selain itu, kelompok transportasi mencatat deflasi terbesar kedua pada bulan ini. Pada kelompok transfer, deflasi tercatat sebesar 0,38 persen.

Kelompok transpor bulanan (mtm) menyumbang deflasi sebesar 0,04 persen. Produk utama yang menyumbang deflasi adalah tarif angkutan antar kota sebesar 0,03 persen, tarif angkutan udara sebesar 0,02 persen, dan kereta api sebesar 0,01 persen.

Selain itu, berdasarkan sebaran wilayah, Amalia menyebutkan 24 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi. Sementara itu, 14 negara mengalami deflasi lebih besar.

Inflasi tertinggi sebesar 2,00 persen terjadi di Papua Selatan, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Banten sebesar 0,52 persen, ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2024 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi ini didorong oleh deflasi segmen harga yang diarahkan oleh pemerintah dan komponen harga yang bervariasi.

“Inflasi yang diarahkan pemerintah memberikan kontribusi sebesar 0,13 persen dengan deflasi sebesar 0,02 persen,” kata Plt. Presiden BPS Amalia A. Widyasanti, pada konferensi pers BPS, Senin (3/6/2024).

Produk-produk yang paling menyumbang deflasi di daerah ini adalah harga angkutan antar kota, harga angkutan udara, dan harga kereta api.

Kemudian komponen variabel harga mengalami deflasi sebesar 0,69 persen dengan sumbangan deflasi sebesar 0,12 persen. Produk utama penyumbang deflasi adalah komponen harga variabel yaitu beras, daging ayam segar, tomat, dan cabai rawit.

Sedangkan inflasi inti sebesar 0,17 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi inti adalah emas, emas, gula pasir, pasta minyak, dan biaya sewa rumah.

Sebagai informasi, Amalia menyebut inflasi setiap tahunnya sebesar 2,84 persen. Sedangkan inflasi sebesar 1,16 persen.

“Akan terjadi deflasi bulanan sebesar 0,03 persen pada Mei 2024, indeks harga konsumen IHK turun dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024,” ujarnya.

Amalia menyatakan, deflasi Mei 2024 merupakan deflasi pertama yang terjadi setelah deflasi terakhir pada Agustus 2023. Kelompok pengeluaran yang paling besar menyumbang deflasi adalah makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,29 persen dan deflasi sebesar 0,08 persen. .

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Mei 2024, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Sedangkan inflasi sebesar 2,84 persen setiap tahunnya. Sedangkan inflasi sebesar 1,16 persen.

“Pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen per bulan, indeks harga konsumen IHK turun dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024,” kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti pada konferensi pers BPS, Kamis (2/4/2024).

Amalia menyatakan, deflasi pada Mei 2024 merupakan deflasi pertama yang terjadi setelah deflasi terakhir pada Agustus 2023. Kelompok pengeluaran yang paling besar menyumbang deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau yakni sebesar deflasi 0,29 persen. .

Produk utama yang menyebabkan deflasi adalah beras dengan laju deflasi sebesar 0,15 persen, daging ayam murni dan ikan segar masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tomat dan cabai dengan laju deflasi masing-masing sebesar 0,02 persen.

Produk lain yang menyumbang deflasi adalah harga angkutan antar kota dengan tingkat deflasi sebesar 0,03 persen, harga angkutan udara dengan tingkat deflasi sebesar 0,02 persen, dan kemudian harga kereta api dengan tingkat deflasi sebesar 0,01 persen.

Selain itu, ada pula barang-barang penyebab inflasi antara lain emas, emas, emas, shillu, cabai merah dengan tingkat inflasi 0,05 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *