Fri. Sep 20th, 2024

Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Dewan Global Fund, Bahas HIV, TBC, dan Malaria

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia sedang menyelenggarakan pertemuan Dana Moneter Internasional di Asia Tenggara. Terdapat sembilan negara peserta, antara lain india, Thailand, dan Timor Leste dari negara-negara Asia Timur, serta Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, dan Sri Lanka dari Asia Selatan.

Pertemuan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring di Jakarta pada Kamis, 7 Maret 2024. Mereka membahas HIV, TBC dan Malaria, serta rencana strategis Global Fund Board Meeting ke-51 di Jenewa, Swiss pada April 2024.

Mereka juga berdiskusi mengenai epidemi nasional khususnya malaria, keamanan, dan bagaimana Global Fund akan ditransfer ke pendanaan dari APBN masing-masing negara. Indonesia akan menjadi anggota Dana Moneter Internasional yang mewakili negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2024 hingga 2026, dan hal ini akan memperkuat peran Indonesia dalam kesehatan global.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Harbuwono, berbicara tentang peran dan tantangan dalam pengendalian penyakit. Ia menyatakan tekadnya untuk bekerja sama dengan semua pihak dan mengakui hasil positif yang telah dicapai.

Wamen Dante juga menekankan pentingnya peningkatan upaya pengembangan deteksi penyakit, pengobatan dan pencegahan serta pengelolaan dana dari lapisan modal di dalam negeri, seperti dilansir situs Sehat Negeriku pada Selasa, 19 Maret 2024.

Meski tugas tersebut berat, namun ia yakin bisa menuntaskannya bersama seluruh suporter. Ia juga bangga dengan manfaat yang diberikan Global Fund sejak tahun 2022, seperti distribusi pengobatan untuk pasien HIV, paket pengobatan TBC, dan kelambu untuk keluarga.

 

Meski tantangannya masih banyak, namun Wakil Presiden Bidang Kesehatan bergembira karena dengan tekad dan kerja sama yang baik, mereka dapat mencapai tujuan menghilangkan penyakit yang menjadi fokus kita.

Profesor Dante menjelaskan, film nasional menggunakan tiga strategi untuk meraih kemenangan dan hal tersebut bisa ditiru dalam pertarungan di Indonesia.

Pertama, mereka memahami kekuatan dan kelemahan musuh serta taktik pertempuran. Kedua, mereka mendukung komunitas lokal dengan melibatkan teman dan pendukung lokal. Terakhir, mereka berubah dan berubah dengan menyesuaikan strateginya sesuai dengan pergerakan dan situasi musuh.

Ia juga berharap ide ini dapat digunakan dalam memerangi tiga penyakit, seperti HIV, TBC, dan Malaria.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *