Mon. Oct 7th, 2024

Indonesia Kecam Serangan Rusia ke RS Anak di Ukraina: Perang Ada Aturannya, Ini Langgar Hukum Internasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia juga mengecam serangan rudal Rusia yang menghantam rumah sakit anak di Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina yang juga terkena rudal, Senin sore (8/7/2024). Insiden tersebut menyebabkan sedikitnya 37 warga sipil tewas.

“Indonesia mengutuk keras penyerangan terhadap fasilitas sipil di Ukraina, termasuk rumah sakit anak yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui​​​​​​ Akun resmi X @kemlu_ri .

“Serangan ini melanggar hukum internasional.”

Indonesia menegaskan perang tetap memiliki aturan yang harus dipatuhi. Selain itu, Indonesia juga mendorong upaya perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat konflik.

Indonesia mendesak agar upaya perdamaian terus dilakukan hingga perang di Ukraina berhenti, lanjut pernyataan itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia meluncurkan puluhan rudal di lima kota besar dan kecil di Ukraina selatan dan timur serta ibu kotanya.

“Sedikitnya 37 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan lebih dari 170 orang terluka,” kata Zelensky.

Dia mengatakan serangan itu merusak hampir 100 bangunan, termasuk beberapa sekolah dan rumah sakit bersalin.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu konflik berdarah yang menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan sipil merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan telah menimbulkan kecaman global.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan tersebut. 

“Guterres menganggap serangan terhadap rumah sakit anak-anak dan fasilitas kesehatan lainnya sangat mengerikan,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.

“Mengarahkan serangan terhadap warga sipil dan objek sipil dilarang oleh hukum kemanusiaan internasional, dan serangan semacam itu tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan,” ujarnya.

Menyikapi serangan tersebut, Dewan Keamanan PBB berencana melakukan pertemuan pada Selasa (9/7) untuk membahas situasi tersebut. Pertemuan tersebut diusulkan oleh Inggris, Perancis, Ekuador, Slovenia dan Amerika Serikat.

Setelah serangan itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin menjanjikan “langkah-langkah baru” untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina.

“Bersama sekutu kami, kami akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina guna melindungi kota dan warga sipil dari serangan Rusia,” kata Biden.

Amerika Serikat mengutuk “serangan rudal biadab lainnya terhadap warga sipil”, sementara Uni Eropa mengutuk Moskow atas tindakan “kejam” mereka.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *