Fri. Sep 20th, 2024

Indonesia Raih Posisi 3 Terkait Indeks Adopsi Kripto Global 

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Laporan terbaru dari perusahaan analisis blockchain Chainalysis menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dalam adopsi kripto global. Indonesia berhasil mengalahkan AS dan Rusia dalam indeks adopsi kripto global. 

Posisi pertama ditempati India dan posisi ketiga Nigeria. Tujuh dari 20 negara teratas dalam indeks adopsi global Chainalysis adalah negara-negara Asia Tengah dan Selatan, yaitu Vietnam dan Filipina. Data terkini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan nilai transaksi dan jumlah investor kripto masih dalam tren positif hingga Juli 2024. 

Nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada Juli 2024 menunjukkan peningkatan signifikan hingga mencapai Rp 42,34 triliun.  Angka tersebut meningkat 3,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat senilai Rp40,83 triliun.

Sedangkan total investor mencapai 20,59 juta investor pada Juli 2024. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 20,24 juta investor. 

Dalam laporannya, Chainalysis menjelaskan bahwa antara kuartal keempat tahun 2023 dan kuartal pertama tahun 2024, nilai total aktivitas kripto global meningkat secara signifikan, mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 selama pasar kripto sedang booming.  Tahun lalu, pertumbuhan adopsi kripto terutama didorong oleh negara-negara berpenghasilan rendah-menengah.

“Tetapi tahun ini, aktivitas kripto meningkat di negara-negara dari semua kelompok pendapatan, dengan penurunan di negara-negara berpenghasilan tinggi sejak awal tahun 2024,” kata Chainalysis dalam laporannya, dikutip Kamis (12/9/2024).

Peluncuran Bitcoin ETF di Amerika Serikat menyebabkan peningkatan nilai total aktivitas Bitcoin di wilayah tersebut, dengan pertumbuhan transfer institusional yang sangat kuat dari tahun ke tahun dan di wilayah dengan negara-negara berpenghasilan lebih tinggi, seperti Amerika Utara dan Barat. . Eropa. 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum Anda membeli dan menjual kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai transaksi dan jumlah investor kripto masih dalam tren positif hingga Juli 2024. 

Ketua Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menjelaskan, seiring dengan berkembangnya aktivitas kriptoaktif di Indonesia, maka mulai Juli 2024 jumlah investor berada dalam tren yang meningkat. . . dengan total 20,59 juta investor. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 20,24 juta investor. 

Sedangkan nilai transaksi aset kripto tumbuh dari Rp40,85 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp42,34 triliun pada Juli 2024,” kata Hasan dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Hasil RDK Bulanan Kebijakan OJK Agustus 2024, dikutip Sabtu 2024 . 

Dengan demikian, nilai kumulatif transaksi aset kripto pada Januari-Agustus 2024 mencapai Rp344,09 triliun atau tumbuh 354 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hasan menambahkan, OJK telah menerbitkan roadmap pengembangan dan penguatan sektor inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto periode 2024-2028. 

Roadmap IAKD hendaknya menjadi landasan kebijakan dan rencana kerja strategis yang dilaksanakan OJK untuk mengembangkan dan memperkuat sektor IAKD pasca penambahan mandat kewenangan OJK untuk mengatur dan mengendalikan sektor keuangan Sektor Inovasi Teknologi, Digital. Aset Keuangan dan Aset Kripto berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

 

 

Untuk itu, dua perusahaan di bidang kripto ini akan mengunjungi 10 kota di Indonesia hingga Maret 2025. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kripto di Indonesia.

Kedua perusahaan tersebut adalah Tether Operations Limited, perusahaan terbesar di industri aset digital, dan Reku, penyedia layanan jual beli kripto. Keduanya akan memulai roadshow pada September 2024 hingga Maret 2025.

Acara ini akan mencakup sejumlah kota seperti Bali, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Padang, Palembang, Pekanbaru dan Balikpapan, dengan acara penutup di Jakarta.

“Reku dan Tether memiliki visi yang sama dalam mempromosikan literasi kripto sehingga setiap orang dapat membuat keputusan keuangan yang tepat dalam lanskap digital yang berubah dengan cepat,” ujar CEO Tether Paolo Ardoino dalam keterangannya, Sabtu (7/9/2024).

Keduanya akan mengadakan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat aset kripto dan teknologi peer-to-peer. Dengan cara ini, Tether dan Reku dapat membekali masyarakat Indonesia dengan pengetahuan untuk mengambil keputusan cerdas dalam aset digital.

Menurut Chainalysis, Indonesia menempati peringkat ketujuh dari 146 negara dalam hal adopsi kripto pada tahun 2023. Indonesia juga mengalami lonjakan transaksi kripto yang signifikan hingga mencapai Rp 211 triliun (USD 13 miliar) pada Mei 2024.

Selain itu, jumlah investor kripto yang terdaftar di Indonesia juga meningkat signifikan hingga mencapai 20,16 juta orang pada bulan April tahun ini. Pertumbuhan ini menunjukkan semakin pentingnya posisi Indonesia sebagai pusat aktivitas kripto.

“Kami sangat antusias dapat bermitra dengan Reku untuk menggabungkan keahlian kami dan secara kolektif mempromosikan pengetahuan dan pendidikan tentang aset kripto dan teknologi blockchain ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

 

Co-CEO Reku, Jesse Choi, mengatakan pihaknya akan menjangkau dan mendidik ribuan peserta melalui rangkaian literasi bersama Tether selama roadshow pendidikan di sepuluh kota besar.

“Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal aset kripto dan teknologi blockchain,” tambah Jesse.

Inisiatif dengan Reku ini adalah bagian dari strategi Tether yang lebih luas untuk mendorong adopsi aset kripto di pasar negara berkembang dan menunjukkan kekuatan transformatif keuangan digital.

Inti dari strategi ini adalah Tether EDU, sebuah departemen baru yang berfokus pada pendidikan kripto. Tether EDU berkomitmen untuk mendidik individu dan komunitas tentang manfaat dan penggunaan praktis mata uang digital melalui lokakarya, kursus online, dan kolaborasi dengan organisasi lokal.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *