Mon. Sep 16th, 2024

Indosat Punya 100,8 Juta Pelanggan, Rata-Rata Habiskan 12GB per Bulan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison melaporkan pertumbuhan tahunan sebesar 14% (YoY/YoY) pada Q1 2024 (Q1 2024), mencapai Rp 11,7 triliun.

Sebagai referensi, Indosat saat ini memiliki 108 juta pelanggan. Indosat berhasil menambah hingga 2 juta pelanggan pada kuartal pertama tahun ini, dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) meningkat 14% menjadi Rp 37.500. .

Informasi tersebut diungkapkan Chairman dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam hasil media update kuartal I pada Selasa (30 April 2024).

“Terima kasih kepada Indosat Ooredoo Hutchison, kami senang dapat melayani pelanggan kami di pedesaan. Kami terus meningkatkan jaringan untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan kepada pelanggan kami di seluruh Indonesia.

Dengan pertumbuhan pelanggan tersebut, trafik data perseroan meningkat 14,3% menjadi 3.858 petabyte.

Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Indosat juga meningkatkan infrastruktur BTS 4G hingga mencapai total 184.000 BTS, meningkat sebesar 20,8 persen dibandingkan tahun lalu. .

Pelanggan broadband rumah

Selain pendapatan telepon seluler, segmen broadband rumahan juga mengalami peningkatan yang cukup pesat. IOH membukukan pendapatan sebesar Rp 250 miliar dari bisnis HBB dan jumlah pelanggan mencapai 340.000. Menurut Pak. Vikra, hasil ini adalah strategi dengan landasan yang kokoh.

“Saya pikir ini adalah strategi jangka panjang yang sulit, namun fondasinya telah diletakkan,” kata Vikra.

Untuk memberikan layanan yang lebih baik, Indosat juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan internasional. Terbaru, IOH berkolaborasi dengan NVIDIA untuk mendukung pengembangan AI di Indonesia.

Selain NVIDIA, Indosat juga menjalin kerja sama dengan perusahaan lain seperti MasterCard, Cisco dan Google.

Secara keseluruhan, Indosat Ooredoo Hutchison membangun posisi yang kuat pada kuartal pertama tahun ini.

IOH mencatatkan kenaikan sekitar 15,8 persen pada kuartal I 2024, dari Rp 11,9 triliun menjadi Rp 13,8 triliun. Direktur dan CFO IOH Nikki Lee mengatakan hal ini merupakan hasil dari peningkatan pesat dalam layanan data dan konektivitas perusahaan.

Tidak hanya itu, IOH meningkatkan EBITDA-nya lebih dari 20% year-on-year pada kuartal terakhir. EBITDA Indosat naik 22,1% dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 6,5 triliun pada kuartal I 2024.

Margin EBITDA perseroan juga meningkat 2,4 poin persentase menjadi 47%.

Pada kuartal pertama tahun 2024, Indosat ditingkatkan dari “stabil” menjadi “positif” oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch, dengan mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Perusahaan juga mendapat rating idAAA (stabil) dari Pefindo.

Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, hasil bersih juga tetap terjaga. IOH membukukan laba bersih (net profit) sebesar Rs 1,295 crore pada kuartal pertama tahun ini, dengan laba bersih normalisasi sebesar Rs 1,262 crore.

.

Indosat Ooredoo Hutchison melihat pasar Indonesia sebagai peluang yang sangat besar. Perusahaan mencatat rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) di Indonesia sangat rendah yaitu US$2,7. Angka ini lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand yang ARPU-nya mencapai $6,3.

Sementara itu, belanja masyarakat Indonesia untuk layanan telepon seluler berdasarkan PDB hanya sebesar 1,2% pada tahun 2023. Jumlah tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Filipina yang memiliki 1,8% dan Malaysia yang hampir 2%.

Bukan itu saja. Rata-rata penggunaan data seluler di Indonesia relatif rendah dan jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga.

Berdasarkan data IOH, Indonesia rata-rata mengonsumsi 12 GB per bulan. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang rata-rata penggunaan data selulernya berkisar 25-26 GB.

Rendahnya ARPU dan pengeluaran masyarakat Indonesia untuk tagihan telepon seluler menjadi tantangan bagi Indosat Ooredoo Hutchison untuk memberikan layanan terbaik yang memberikan kecepatan internet stabil kepada masyarakat Indonesia dengan harga bersaing.

Demi memberikan layanan terbaik, Indosat Ooredoo Hutchison bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk menghadirkan solusi kepada pelanggan berupa teknologi inovatif.

Baru-baru ini, IOH bermitra dengan NVIDIA untuk menyediakan layanan AI berbasis cloud bagi bisnis di Indonesia. Kedua perusahaan mulai menjalin kerja sama setelah menandatangani perjanjian di MWC Barcelona beberapa bulan lalu.

Melalui kemitraan bersejarah ini, Indosat dan anak perusahaannya Lintasarta bertujuan untuk memperluas akses ke platform AI mutakhir NVIDIA untuk kebutuhan perusahaan.

Berikutnya, Indosat akan dilengkapi dengan unit pemrosesan grafis (GPU) AI pertama di Indonesia dan akan didistribusikan ke perusahaan-perusahaan yang juga menjadi pelanggan IOH.

Kerjasama dengan NVIDIA seperti ini menunjukkan keseriusan Indosat Ooredoo Hutchison terhadap pengembangan industri AI di Indonesia. Presiden dan CEO IOH Vikram Sinha ingin Indonesia menjadi negara AI yang kuat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *