Thu. Sep 19th, 2024

Industri Otomotif Lesu, Laba Adira Finance Susut 6,51% di Semester I 2024

By admin Sep14,2024 #Adira #Adira Finance #ADMF #Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir 30 Juni. Selama ini, perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan dalam hal pendapatan,

Pendapatan Adira Finance pada semester I 2024 meningkat 10,62 persen menjadi Rp5 miliar dibandingkan semester I 2023 yang tercatat Rp4,52 miliar. Sementara itu, total belanja pada semester I 2024 meningkat menjadi Rp 4,04 miliar dari semester I 2023 sebesar Rp 3,47 miliar.

Alhasil, ADMF membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 765,2 miliar atau turun 6,51 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat Rp 818,5 miliar.

CEO Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan penurunan kinerja perseroan seiring dengan sulitnya situasi industri otomotif.

Pada masa resesi global, perekonomian dalam negeri pada pertengahan tahun 2024 juga akan menghadapi tantangan yang ditandai dengan penurunan permintaan akibat kenaikan harga terutama kebutuhan pokok, melemahnya kinerja produksi, dan devaluasi nilai tukar.

Sejalan dengan kondisi tersebut, industri mobil juga menghadapi tantangan dimana penjualan mobil baru mengalami penurunan sebesar 15% menjadi 432 ribu unit selama paruh pertama tahun 2024. Pada periode tersebut, penjualan sepeda motor baru stabil di angka 3 juta unit. . Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya daya beli masyarakat, masih tingginya suku bunga, dan melemahnya nilai tukar rupiah.

Sejalan dengan lesunya industri mobil pada paruh pertama tahun 2024, Adira Finance mencatatkan sedikit penurunan pembiayaan baru sebesar 2% menjadi Rp 20 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode tersebut, dana yang dikelola Perseroan (termasuk ventura bersama) tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 58,4 triliun,” kata Made kepada Media di Meteng, Kamis (1/8/2024).

 

Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategis untuk mendongkrak kinerja bisnis di tengah tantangan yang ada saat ini. Salah satunya terus mengembangkan usaha non otomotif seperti kredit konsumsi.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada sektor non otomotif sebesar 21% mencapai Rp 4,6 triliun. Pembiayaan multiguna menjadi penyumbang terbesar pembiayaan non otomotif perseroan.

Selain itu, Perseroan mencatatkan pembiayaan baru di sektor syariah sebesar Rp4,3 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru. Guna mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, perseroan akan terus melakukan aktivitas penjualan, memperluas saluran penjualan di wilayah syariah, dan meningkatkan penjualan produk syariah khususnya produk non otomotif seperti AMANAH (Adira Multi Dana Syariah). ) produk.

 

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen transisi energi ramah lingkungan di Indonesia, Adira Finance memberikan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), termasuk sepeda motor dan mobil, melalui kerja sama dengan berbagai jenis kendaraan listrik dan dealer. Sepanjang semester 2024, pembiayaan mobil listrik Adira Finance meningkat signifikan hingga mencapai Rp 178 miliar.

Untuk terus memperluas penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya dengan memilih wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi. Per 30 Juni 2024, Adira Finance mengoperasikan 476 jaringan cabang di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perseroan terus meningkatkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *