Fri. Sep 20th, 2024

Inflasi Terkendali, Harga Kebutuhan Pokok di Jabar Aman Usai Lebaran

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Pemerintah Daerah Jawa Barat (Jabar) mengklaim inflasi terkendali setelah enam hari (H+6) Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah, Selasa (16/4/2024).

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman, H+6 toko dan pasar secara umum sudah mulai beroperasi seperti biasa, meski harga bahan pangan masih sama dengan harga hari sebelumnya akibat adanya inflasi.

“Secara umum harga pangan di Jabar masih sama dengan harga komoditas pada Selasa (16/4) kemarin, namun ada satu komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu cabai merah yang semula Rp 90.000 per kg. 73.000 rupee per kg,” kata Herman, Bandung, Rabu 17 April 2024.

Herman mengatakan meski inflasi secara umum terkendali, tim terus berupaya memastikan stok bahan pokok tetap terjaga dan tidak ada fluktuasi permintaan.

“Psikologi permintaan harus dijaga agar tidak terjadi peningkatan permintaan yang berlebihan, karena ketika permintaan banyak maka akan dimanfaatkan oleh pedagang yang memanfaatkan keadaan,” kata Herman.

Herman mengatakan pengawasan di pasar tradisional dan modern juga ditingkatkan untuk memastikan tidak ada praktik penetapan harga yang tidak adil atau penyembunyian barang.

Koordinasi juga dilakukan dengan produsen, pedagang, dan asosiasi konsumen untuk menghindari kenaikan harga yang tidak wajar serta menjamin kelancaran dan efisiensi distribusi barang, kata Herman.

Herman menambahkan, pemantauan harga pangan akan terus dilakukan di kabupaten dan kota di Jabar, dan masyarakat akan diingatkan akan pentingnya menjadi konsumen yang bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan jika diperlukan.

Sementara itu, arus lalu lintas cenderung normal dan lancar di beberapa jalur pulang pergi dan jalur wisata di Jawa Barat. Ketentraman dan ketertiban masyarakat (trantibum) juga dalam keadaan aman dan terkendali.

“Secara umum tidak ada gangguan transit di wilayah perbatasan Jabar-DKI, Jabar-Jateng, atau Jabar-Banten,” kata Herman.

Kemudian pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar di lokasi juga akan terkendali normal.

Namun tim kesehatan tetap waspada di posko kesehatan, berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat dan memperkirakan perlu tidaknya tindakan medis yang komprehensif, ujarnya.

Sebelumnya diberitakan di stasiun regional matthewgenovesesongstudies.com, rangkaian harga kebutuhan pokok (Kepokmas) yang terjadi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjelang libur Idul Fitri 2024, menurut Pj Gubernur (Pj) mengalami penurunan Dari Jabar, Bey Machmudin, harga kepokmas cenderung turun. Penurunan tersebut antara lain beras, cabai, dan telur.

Bey mengatakan, informasi terkini tidak menunjukkan harga komoditas naik signifikan. Namun, berhati-hatilah saat mengonsumsi produk daging karena konsumsinya banyak.

“Psikologi permintaan harus dijaga agar tidak terjadi lonjakan permintaan yang berlebihan, karena ketika permintaan banyak, biasanya pedagang bersikap oportunis. Sosialisasi masyarakat secara besar-besaran perlu dilakukan,” kata Bey, Bandung, Senin, 15 April 2024. .

Bey berharap seluruh perbekalan dan kebutuhan pokok tetap terjaga sehingga tidak terjadi kerusuhan. Ia pun berharap peran ilmuwan atau tokoh masyarakat bisa secara langsung mendorong masyarakat untuk tidak mengeluarkan uang berlebihan.

“Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang peran ilmuwan dan tokoh masyarakat agar mereka tidak mengeluarkan uang terlalu banyak,” kata Bey.

Khusus untuk padi, panen sudah bisa dilakukan di beberapa tempat setelah tertunda sekitar dua bulan karena faktor cuaca. Bey menuntut agar hasil panen Jabar sendiri dimakan.

“Panen sudah tiba di beberapa tempat. Kami mencoba memasukkan produk dari Jabar melalui Bulog. Karena kalau kita beli Cipinang (pasar Cipinang Jakarta) lalu kembali ke Jawa Barat, harganya lebih mahal. BUMD kita tidak punya cukup uang untuk membeli,” kata Bey.

Bey juga meminta agar panen kini harus diperhatikan dengan ketat karena tertunda dua bulan. Jangan sampai rusak karena banjir dll.

Berikut harga beberapa bahan pokok berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat per 12 April 2024 yang dipantau di beberapa pasar di Jawa Barat seperti Kota Bandung, Kota/Kabupaten Bogor. , Kota Cimahi, Cirebon dan Karawang:

1. Harga beras premium antara Rp 12.000 hingga Rp 17.000 per kg.

2. Beras medium antara Rp 13.000 s/d 15.000 per kg.

3. Daging sapi antara Rp 140.000 dan 160.000 per kg.

4. Daging ayam murni antara Rp 40.000 hingga 47.000 per kg.

5. Aneka jenis cabai antara Rp 30.000 hingga Rp.

6. Minyak goreng curah antara Rp 17.000 dan 20.000 per liter.

7. Harga minyak kami antara Rp 16.000 dan 18.000 per liter.

8. Minyak goreng premium antara Rp16.000 hingga Rp36.000 per liter.

9. Gula putih antara Rp 17.000 dan 18.000 per kg.

10. Bawang Merah dan Bawang Putih antara Rp 40.000 dan 65.000 per kg.

 

Sebanyak 90,14 persen atau setara dengan 145.269 paket Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) berhasil terjual sepanjang Ramadhan 1445 H/2024 dengan tarif paket 63 titik di 27 kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat (Barat), setara dengan 161.155 paket.

Bey Machmudin mengatakan pelaksanaan Opadi berjalan lancar di 27 kabupaten dan kota. Masyarakat sangat ingin mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.

“Selain Opadi, pemerintah kabupaten/kota juga berupaya mengendalikan inflasi di daerahnya masing-masing, seperti melalui operasi pasar murah, operasi pasar bersubsidi, bazar murah, gerakan pangan murah, dan bantuan pangan,” kata Bey dalam rilis medianya di Bandung, Jumat 12 April 2024.

Pemerintah Daerah Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar kembali melakukan kegiatan operasi pasar bersubsidi (Opadi) sepanjang Ramadhan 1445 H/2024. Opadi dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 4 April 2024 di 63 pasar tradisional dan rakyat di 27 kabupaten/kota.

Opadi menjual beberapa bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng dalam kemasan eceran. Pemprov Jabar memberikan subsidi sebesar Rp45.700 atau paketnya dijual dengan harga Rp101.000.

“Banyak program pengendalian harga skala besar di masyarakat, baik yang dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota, yang diharapkan dapat membantu pengendalian harga pada saat Idulfitri,” kata Bey.

Pemerintah Jawa Barat sendiri telah memberikan subsidi sembako kepada masyarakat melalui berbagai jalur. Salah satunya Opadi senilai Rp 15 miliar.

Dana tersebut disalurkan pada waktu-waktu tertentu, seperti kenaikan harga pangan yang tidak wajar dan hari raya keagamaan nasional seperti Aidilfitri, Aidil Adha, dan Nataru.

Untuk paket sembako murah dalam rangka pelaksanaan Opadi Idul Fitri 1445 H, Pemprov Jabar menganggarkan dana senilai Rp 7.365.000.000 untuk mensubsidi 161.155 paket sembako.

Sementara itu, informasi terkini dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menunjukkan stok bahan pokok di pasar tradisional, pasar rakyat, dan gerai ritel masih mencukupi.

 

Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengatakan pengoperasian pasar subsidi (Opadi) akan selesai 100 persen dalam waktu empat hari atau H-4 Aidilfitri 2024.

Menurut Herman, seluruh opadi akan dihentikan pada Sabtu (6/4/2024) dan hal ini dapat mengendalikan inflasi saat ini.

“Ini (Opadi) komitmen gubernur petahana. Inflasi di Jabar perlu dikendalikan, salah satu upayanya adalah operasi pasar,” kata Herman saat meninjau Opadi di Kota Bandung, Kamis, 4 April 2024.

Herman mengatakan tak hanya Opadi, pihaknya bersama pemerintah pusat, kabupaten, dan kota juga menerapkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Untuk Opadi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menyediakan 161.000 paket sembako yang terdiri dari 5 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 2 kg gula pasir.

“Untuk kampanye kali ini kami memberikan subsidi sebanyak 161.000 paket dengan subsidi Rp 45.700 per paket yang disalurkan ke 27 kabupaten dan kota. Tentu kita juga memprioritaskan kabupaten dan kota yang mengalami inflasi tinggi,” kata Herman.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *