matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan pemodal yang sedang dibahas tidak mengikuti Inkubator Infubencer. Belum lama ini, jejaring sosial X (twitter) dihebohkan dengan kabar orang besar yang gagal mengelola uang investor sekitar Rp 71 miliar.
Kabar tersebut bermula dari cuitan @professor_saham pada 30 Juni 2024. Di kepala maling, masyarakat pun menebak-nebak siapa yang terlibat dan dia dibawa ke tamu penting asal Makassar Ahmad Rafif Ray, fotonya ada di akun @ suatu saatbelisaham. Namun saat kabar ini tersebar, ia diduga menutup akun Instagram miliknya.
“Kalau saya cek namanya, tidak pernah masuk inkubator,” kata Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI.
Beberapa tahun terakhir, BEI telah memberikan edukasi berupa sekolah modal ventura bagi para penggiat media sosial yang ingin memahami investasi pasar modal. Jeffrey mengatakan, pemahaman tersebut perlu dikembalikan kepada para pengikutnya. Investasi itu antara lain penting dan perlu diwaspadai, termasuk risiko dalam berinvestasi.
Jeffrey berkata: “Kami khawatir hal-hal (seperti ini) terus muncul lagi. Yang bisa dilakukan bursa adalah mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat membeli produk jasa investasi dari klien yang masih mencurigakan.”
Jeffrey mengakui pasar saham tidak bisa melacak aktivitas investor individu. Bursa juga tidak dapat mengambil tindakan terhadap peretas jahat yang merugikan investor dan pengikutnya. Namun, bukan berarti tidak ada upaya untuk mengurangi kerugian.
BEI juga rutin memberikan informasi kepada masyarakat dan dunia pendidikan. Tahun lalu saja, BEI bekerja sama dengan mitranya telah menyelenggarakan tidak kurang dari 13.000 acara yang menjangkau lebih dari 5 juta orang.
. kata Jeffry.
Di masa lalu, saham pendatang baru tidak selalu berkinerja baik. Faktanya, mereka melihat saham-saham IPO mengalami penurunan akhir-akhir ini. Direktur Penilaian I BEI Gede Nyoman Yetna menjelaskan, sejumlah faktor di pasar keuangan seperti fundamental dan kelangsungan usaha dapat menyebabkan turunnya harga saham.
Namun, faktor lain juga dapat mempengaruhi harga saham. Hal ini mencakup perekonomian nasional dan global, tren pasar, serta tren penawaran dan permintaan.
Oleh karena itu, turunnya harga saham bukan berarti keberlangsungan operasional perseroan diragukan,” kata Nyoman, Jumat, 7 Mei 2024.
Nyoman menegaskan, perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan bursa, termasuk standar terkait kondisi dan kinerja keuangan. Selain itu, penilaian persediaan tidak hanya mengurus hal-hal biasa tetapi juga mengurus hal-hal praktis lainnya seperti kelangsungan usaha. Bursa juga selalu mendukung transparansi emiten melalui proses pengawasan.
“Kami selalu berkomitmen untuk mendukung perkembangan pasar modal Indonesia. Kami terus berupaya mendorong lebih banyak perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebagai bagian dari upaya kami meningkatkan kualitas perusahaan tercatat,” tambah Nyoman.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal IV.1.4..1 Nilai Tukar Nomor I-A, bursa dapat meminta tambahan dokumen, informasi, dan/atau penjelasan secara lisan atau tertulis dari perusahaan tercatat dan/atau pihak lain yang berkaitan dengan rencana pencatatan saham perusahaan tercatat. . sedang dalam proses peninjauan rencana pencatatan saham perusahaan yang akan dicatatkan.
Bursa juga telah memberi tahu penulis laporan riset pasar saham untuk memeriksa kualitas perusahaan tercatat. Laporan ini juga penulis berikan pada saat perusahaan tersebut tercatat di bursa guna meningkatkan awareness dan eksposur terhadap perusahaan yang baru tercatat di mata masyarakat serta meningkatkan kualitas pasar guna mendukung informasi dasar yang diberikan oleh perusahaan. perusahaan terdaftar. .
“Kami yakin kebijakan ini dapat meningkatkan pasar bagi emiten dan dapat membantu masyarakat dalam mengambil keputusan berinvestasi. Kami juga terus mengevaluasi perubahan berdasarkan regulasi dan dampaknya terhadap pasar keuangan Indonesia saat ini.”. Nyoman.