Fri. Sep 27th, 2024

Ini Alasan Bos Rental yang Tewas di Pati Buat Laporan ke Polres Metro Jakarta Timur

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Seorang pemilik rental mobil dipukuli hingga tewas oleh massa tersangka pencurian di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, saat mencoba mengambil alih mobil sewaannya.

Setelah diselidiki lebih lanjut, korban asli, BH (52) warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, telah melaporkan penggelapan tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur pada 21/02/2024.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahene mengatakan, korban melaporkan seseorang berinisial RP sebagai orang yang menyewa mobilnya. Polisi telah menginterogasi jurnalis dan beberapa saksi terkait kasus tersebut. Masalah ini masih dalam penyelidikan.

“Korban BH pernah melaporkan mobil curiannya, mobil tersebut masih kami selidiki dan masih dalam penyelidikan,” kata Armunanto dalam keterangannya, Rabu (12 Juni 2024).

Dari pemeriksaan polisi, RP sempat menyewa mobil dari bengkel rental yang sebelumnya dimiliki BH. Saat itu, RP kembali menghubungi BH untuk menyewa mobil selama dua bulan.

“Pertama saya sewa mobil, lalu saya sewa lagi dua bulan. Lalu disepakati dua bulan,” ujarnya.

Armunanto mengatakan, lokasi penyewaan mobil BH berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun, RP meminta mobil tersebut dibawa ke kawasan Apartemen Basura City di Jakarta Timur. Mereka bertemu pada 5 November 2023.

Saat itu perjanjian sewa mobil adalah dua bulan. Nilai sewanya Rp 6 juta per bulan.

“Tapi itu hanya dibayarkan untuk satu bulan,” ujarnya.

Singkat kata, masa sewa mobil berakhir pada Januari 2024. Armunanto mengatakan BH mencoba menghubungi kembali pelapor untuk menanyakan kelanjutan pembayaran. Jelas tidak ada jawaban.

“Yah, ternyata aku tidak bisa dihubungi,” katanya.

 

Armunanto mengatakan BH mencoba melacak lokasi kendaraannya. Omong-omong, alat pelacak GPS dipasang di dalam mobil.

Alhasil, kendaraan tersebut terlihat di kawasan Banten. Armunanto mengatakan, mobil tersebut ternyata memiliki plat nomor yang berbeda.

Katanya, “Sebelum membuat laporan, kami menyelidikinya sendiri. Di sana kami melihat pelat nomornya juga berbeda.”

Armunanto mengatakan BH tidak langsung menderek kendaraan tersebut. Sebaliknya, ia kembali ke Jakarta dan menemukan RP dilaporkan menyewa mobil. Hasilnya nol.

“Kami tidak terima, jadi surat panggilan sesuai alamat KTP. Dua kali kami kirim surat somasi. Tidak ada jawaban, tapi tanggal 21 Februari 2024 kami ajukan surat pemberitahuan,” ujarnya.

Armunanto mengatakan, kasus penggelapan ini masih terus didalami termasuk kaitannya dengan kasus PAT. Berdasarkan informasi yang diterima, kendaraan yang dioperasikan BH ini memiliki kemiripan dengan Honda Mobilio.

“Kami sedang dalami. Honda Mobilio itu disewakan. Informasinya (sama) karena korban ada di sana, sudah diinformasikan ke kami,” ujarnya.

 

Armunanto mengatakan, polisi langsung turun tangan mengusut laporan penggelapan yang disampaikan BH ke Polres Jakarta Timur. Beberapa saksi telah diperiksa, termasuk saksi pelapor dan karyawan.

Selama penelitian, peneliti juga meminta BH membantu memberikan data.

“Kami bilang, ‘Nanti kalau ada informasi, beri tahu kami’,” ujarnya. Jadi harusnya ada kolaborasi di antara orang-orang yang kenal dia, ‘Oh, ya, ya,’ dan tiba-tiba hal itu terjadi.”

Armunanto mengatakan BH juga mengajak rekan-rekannya yang berprofesi sebagai pengemudi Angkutan Kota (Angkot) untuk menderek mobil sewaannya. Informasi BH, jika berhasil menarik uang tersebut, mereka dijanjikan uang sebesar Rp 500 ribu.

“Ini informasi yang kami dapat dari sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Armunanto mengatakan peneliti akan membawa Honda Mobilio ke Jakarta. Saat ini, masih dalam proses koordinasi dengan pihak kepolisian setempat.

Ia menegaskan, “Kedepannya kami akan melanjutkan proses hingga masalah ini selesai. Dengan rencana seperti itu (memindahkan mobil ke Jakarta), para anggota akan berangkat ke sana lagi.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *