Fri. Sep 20th, 2024

Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai terhadap Penerimaan Negara dan Pengawasan Perdagangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Di tengah gejolak perekonomian global dan berbagai tantangan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih menjadi instrumen penting bagi perekonomian nasional.

Kinerja APBN berjalan sesuai rencana didukung oleh perpajakan yang menyumbang 80% terhadap penerimaan negara, termasuk penerimaan cukai dan bea cukai. Banyak pihak yang mengapresiasi kerja Bea dan Cukai dan mengingat pentingnya peran lembaga ini dalam perekonomian negara.

Dalam kontribusinya terhadap penerimaan negara, bea dan cukai mengumpulkan Rp69 triliun atau 21,5% dari target pada triwulan hingga 2024. Total pendapatan negara berhasil dihimpun sebesar Rp620,01 triliun atau 22,1% dari target.

Direktur Eksekutif Center for Economic Reforms (CORE) Mohammad Faisal mengatakan bea dan cukai memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

“Bea Cukai tidak hanya berperan sebagai lembaga pemungutan penerimaan negara dan APBN yang penting, namun sebaliknya dalam lalu lintas niaga menjadi poin penting dalam penyelenggaraan kepabeanan,” ujarnya.

Fungsi utama Bea dan Cukai tidak hanya berfungsi sebagai penghimpun pendapatan, namun juga berfungsi sebagai penjaga sosial untuk melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman barang impor terlarang.

Selain itu, Bea dan Cukai juga menyelenggarakan fungsi fasilitasi perdagangan dan bantuan industri yang berperan penting dalam memperlancar industri dan perdagangan dalam negeri.

 

Faisal mengatakan, volume penyelundupan kargo di dalam dan luar negeri sangat besar dan melibatkan uang dalam jumlah besar.

“Oleh karena itu, governance atau tata kelola merupakan isu penting dalam urusan kepabeanan dan cukai. Jika tata kelola baik maka penguasaan terhadap barang juga akan ditingkatkan berdasarkan pendapatan atau pendapatan negara dan pembatasan perdagangan ekspor-impor. Termasuk pengendalian terhadap barang-barang ilegal,” dia berkata.

Namun di sisi lain, aturan yang mengatur keluar masuknya barang dari negara lain juga tidak akan efektif.

“Ini berpengaruh dan merembet ke perekonomian nasional, konsumen dan produsen, sektor manufaktur juga terkena dampaknya. Ini titik kritis pentingnya peran bea dan cukai,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi

Pada tahun 2021, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 269 triliun, meningkat 26,23% year-on-year (y/y) atau 125,1% dari target.

Pada tahun 2022, perolehan pendapatan bea dan cukai mencapai Rp317,8 triliun, mewakili 18,0% atau 106,3% dari target.

 

Pada tahun 2023, pajak bea dan cukai akan menghimpun pendapatan pemerintah sebesar Rp 286,2 triliun atau sekitar 95,4 persen dari target di tengah fluktuasi harga komoditas akibat perlambatan ekonomi global dan konflik geopolitik.

Menurut dia, sistem pelayanan di Bandara Soekarno Hatta menjadi hal yang perlu dievaluasi oleh Kantor Bea dan Cukai. Melalui ini, pendapatan negara akan terus meningkat.

“Contohnya, sistem self-assessment penghitungan bea masuk yang berlaku mulai September 2023 memerlukan kerja sama masyarakat karena harga ditentukan oleh pemilik barang. Namun, jika harga yang diungkapkan diremehkan, ada risikonya. sebesar 1.000% sesuai PMK,” kata Kamrussamat.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah memuji penerimaan negara yang terlindungi dengan baik. Namun, dia mengingatkan Kementerian Bea dan Cukai untuk mendorong investor asing berinvestasi. “Dubes negara lain juga banyak berinteraksi dengan bea dan cukai karena perannya sangat penting,” ujarnya.

“Belum lagi peran Bea dan Cukai dalam bidang kesehatan sangat besar. Segala informasi terkait kesehatan melalui Bea dan Cukai. Saya kira kita harus menonjolkan hal-hal positifnya, sayang sekali jika tidak diungkapkan. Biarlah ‘ jangan eksposurnya negatif,” ujarnya.

 

Lebih lanjut ia menyarankan, ke depan, Bea dan Cukai juga harus menggunakan metode digital untuk meningkatkan pelayanan disertai perbaikan berkelanjutan dan edukasi intensif kepada masyarakat.

“Jadi tidak ada orang yang tidak jujur. Contoh seperti itu kita lihat di Singapura yang sudah go digital,” ujarnya.

Diketahui, isu Bea dan Cukai belakangan ini tengah menyita perhatian di media sosial. Timbul perselisihan mengenai pengaturan bagasi atau barang yang dikirim dari luar negeri ke Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *