Tue. Oct 1st, 2024

Intip Kinerja 4 Saham Pendatang Baru di BEI Hari Ini 7 Februari 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) resmi tercatat di pasar Saham Indonesia Bursa (EIB) Rabu 7 Februari 2024.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Indonesia (BEI), mengatakan masuknya empat pemegang saham sebagai penghuni baru BEI menandai langkah penting memasuki forum publik perseroan.

“Dengan mencatatkan perusahaan di bursa diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Nyoman dalam acara pencatatan, Rabu (7/2/2024). 

Mengutip data RTI pada awal perdagangan, saham TOSK dibuka pada Rp 10 hingga Rp 135 per saham, dibandingkan harga awal yang dipatok Rp 125 per saham. Pada pukul 11.37 WIB, harga saham TOSK naik ke level tertinggi Rp 168 dan level terendah Rp 82 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 49.407 kali dengan volume perdagangan sebanyak 7.583.345 lembar saham. Nilai operasi harian saham tersebut adalah ID 85,4 miliar.

Sedangkan saham UNTD dibuka Rp 40 pada harga Rp 280 dari harga awal Rp 240 per saham. Pada pukul 11.38 WIB, IHSG menguat 1,67% ke Rp 244 per saham.

Saham UNTD bergerak ke level tertinggi Rp 280 dan terendah Rp 232 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 50.799 kali dengan volume perdagangan sebanyak 5.600.053 lembar saham. Nilai operasional Rp 138,7 miliar.

Selain itu, saham MPIX dibuka Rp10 menjadi Rp278 dari harga awal Rp268 per saham. Harga saham MPIX berada di level tertinggi Rp 334 dan level terendah Rp 278 per saham. Total frekuensi perdagangan saham tersebut sebanyak 7.599 kali dengan volume perdagangan sebanyak 477.571 lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,9 miliar.

Terakhir, saham ALII dibuka dari Rp 32 pada harga Rp 304 per saham dari harga awal Rp 272 per saham. Harga saham ALII berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 268 per saham. Total frekuensi perdagangan saham tersebut sebanyak 20.144 kali dengan volume perdagangan sebanyak 4.209.251 lembar saham. Nilai perdagangan harian saham ALII sekitar Rp 134,1 miliar.

 

Bursa Efek Indonesia (BEI) dikabarkan akan menyambut empat emiten baru pada Rabu (2/7/2024). Dengan demikian, akan ada 13 emiten baru yang tercatat di EIB pada tahun 2024.

Empat saham baru emiten tersebut antara lain PT Topindo Solusi Komunika Tbk yang merupakan perusahaan ke-10 yang tercatat di BEI. Selain itu, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) menjadi emiten ke-11 dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) menjadi emiten ke-12 di BEI. Selain itu, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) menjadi perusahaan ke-13 yang tercatat di BEI.

Berikut rincian harga saham keempat emiten tersebut:

1.PT Topindo Solusi Komunika Tbk

Perseroan menggunakan kode saham TOSK untuk mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI. Perseroan mencatatkan 4,37 miliar saham dengan rincian 3,5 miliar pendiri dan 875 juta saham (IPO) senilai Rp10 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 125 per saham.

Selain itu, perseroan telah mendaftarkan 262,50 juta jaminan. Perseroan mematok harga pemesanan Rp 145 per saham dengan perbandingan 10:3. Dengan demikian, masing-masing dari 10 pemegang saham tersebut akan menerima 3 waran.

 

 

Perusahaan mendapat pendanaan Rp 109,37 miliar dari IPO. Sedangkan total pendapatan dari pelaksanaan perintah tersebut sebesar Rp 40,95 miliar.

Sekitar 40% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan sistem IT (hardware dan software). Sekitar 10% akan dialokasikan kepada anak perusahaan PT Topindo Niaga Nusantara (TNN) dalam bentuk capital inflow yang akan digunakan TNN untuk keperluan modal kerja berupa akuisisi inventaris produk ritel TNN.

Sekitar 50% selanjutnya akan diberikan kepada anak perusahaan PT Topindo Ikon Properti (TIP) dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan TIP untuk keperluan perolehan real estate berupa tanah dan bangunan, serta untuk kegiatan TIP. . Bisnis. Persyaratan modal.

Sementara itu, seluruh dana yang diterima Perseroan dari pelaksanaan penjaminan seri pertama akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yaitu membiayai kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian perlengkapan. Penggajian karyawan, pengembangan sistem IT perusahaan dan biaya operasional umum perusahaan.

Perseroan menggunakan kode saham UNTD untuk mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 6,66 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebanyak 5 miliar saham dan penawaran umum sebanyak 1,66 miliar saham dengan nilai Rp 25 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 240 per saham.

PT Terang Dunia Internusa Tbk menerima pendanaan baru dari IPO sebesar Rp 400 miliar

Seluruh dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja. Termasuk pembelian bahan baku motor listrik dan listrik, termasuk pembelian rangka baterai, roda dinamo, layar multidisplay (speedometer digital GPS), rem, dan sistem suspensi.

Dalam IPO tersebut, perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Perseroan tercatat di Papan Pengembangan BEI dengan kode saham MPIX. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1,56 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebanyak 1,25 miliar saham dan penawaran umum sebanyak 312,50 juta saham dengan harga Rp 20 per saham. Harga saham perdana dipatok Rp 268 sehingga perseroan mendapat modal baru sebesar Rp 83,75 miliar dari IPO.

Selain itu, perseroan telah mendaftarkan total 156,25 juta waran Seri I dengan nilai berlaku Rp 850 per saham. Perseroan telah menghimpun dana sebesar Rp 132,81 miliar dari penerbitan waran tersebut.

Sekitar 89% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk membiayai modal kerja guna menunjang kegiatan operasional perseroan secara umum.

Pembiayaan yang dimaksud mencakup, namun tidak terbatas pada, pembelian inventaris produk digital, gaji staf, biaya pemasaran, dan penyewaan server. Sekitar 11% selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal (capex) berupa perbaikan dan penyewaan pusat untuk mendukung rencana jangka panjang perseroan.

Sementara itu, sekitar 44% dana yang diperoleh dari pelaksanaan penjaminan Seri I akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan guna menunjang operasional perseroan dalam bentuk perolehan persediaan. Sisanya digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha, antara lain pembelian tanah, pembangunan kantor pusat, pembelian peralatan IT dan furnitur, serta kendaraan operasional.

 

Perseroan mencatatkan penawaran umum perdananya di Dewan EIB dengan kode saham ALII. Jumlah saham tercatat sebanyak 15,82 miliar dengan pembagian pendiri sebanyak 12,66 miliar dan penawaran umum sebanyak 3,16 miliar. Sedangkan ESA memiliki 8 juta saham. Perseroan mematok harga saham perdana Rp 272 per saham dengan harga saham Rp 5 per saham.

Sejak IPO, perseroan telah menghimpun Rp 860,92 miliar. Dana IPO tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha, khususnya MCT.

Dana ini akan digunakan MCT untuk penyelesaian sebagian atau pelunasan utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte Limited.

Sekitar 20,64% dana IPO selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal (Capex) guna mendukung kegiatan bisnis inti perseroan yakni pembelian sungai.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (biaya operasional/opex) untuk menunjang kegiatan operasional perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat. Dan banyak lagi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *