Fri. Sep 20th, 2024

Intip Kinerja Saham Emiten Produsen Cokelat saat Hari Valentine

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Diperingati setiap tanggal 14 Februari, Hari Valentine kerap diperingati sebagai hari kasih sayang. Orang-orang berjalan untuk menunjukkan rasa hormat kepada keluarga, teman, saudara, pacar, suami, istri dan lain-lain. Salah satu cara yang paling populer adalah dengan memberikan coklat sebagai hadiah.

Jenis olahan coklatnya pun bermacam-macam, mulai dari coklat batangan, wafer coklat, dan lainnya. Menariknya lagi, daripada membeli produknya, Anda bisa langsung membeli saham perusahaan sebagai oleh-oleh untuk orang tersayang.

Beberapa perusahaan atau emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan produsen coklat. Salah satunya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO). Perseroan merupakan perusahaan yang terintegrasi penuh dari hulu hingga hilir yang mampu menciptakan dan memproduksi produk premium dari kakao dan coklat.

Produk perusahaan diproses dan dipasarkan dengan merek SCHOKO kelas atas dan berbagai merek terkemuka untuk penjualan luar negeri. Produk SCHOKO didistribusikan di Indonesia dan diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Saham COCO diparkir di level 164 pada akhir Selasa 13 Februari 2024. Saham perseroan naik 4,46 persen dalam sepekan. Sedangkan saham COCO selama setahun terakhir turun 32,79 persen. Kapitalisasi pasar COCO Rp 145,94 miliar, Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK)

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Juni 2001. Beberapa perubahan dilakukan pada anggaran dasar Perseroan. Terakhir, berdasarkan poin 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang penyelenggaraan Aplikasi Online Terpadu (OSS), bidang usaha yang dijalankan adalah real estate dan konstruksi, kegiatan jasa, operasi, perdagangan, perindustrian, pertambangan, perkebunan, pertanian. dan kehutanan. jasa inspeksi dan penunjang kehutanan.

 

 

Pada tahun 2016, perusahaan mengakuisisi Golden Harvest Cocoa Pte.Ltd. dengan mengambil alih sahamnya, perusahaan memulai produksi bahan mentah untuk industri barang konsumsi. yang memiliki anak perusahaan pengolahan biji kakao.

Oleh karena itu, segmen usaha yang dijalankan perseroan saat ini berfokus pada pengolahan biji kakao yang merupakan bahan baku barang konsumsi atau industri makanan dan minuman.

Saham BTEK saat ini diparkir di harga 50 per saham. Saham perusahaan juga sangat diperhatikan oleh bursa. Kapitalisasi pasar BTEs sebesar Rp 2,31 triliun. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

Perseroan merupakan anggota Grup Salim yang bergerak di bidang pertanian. Meskipun kakao merupakan salah satu tanaman yang dihasilkan oleh perusahaan, SIMP terutama memproduksi minyak sawit dan berbagai produk olahannya.

Per 31 Desember 2022, areal prioritas Dinas Perkebunan seluas 294.488 hektare, kelapa sawit 83 persen atau 244.768 hektare, karet 5 persen atau 16.074 hektare, dan karet 5 persen atau 14,06 hektare. dengan tebu dan sisanya dengan tanaman lain, terutama tanaman industri, coklat dan teh. Kemitraan plasma sawit dan karet ini beroperasi di lahan seluas 90.551 hektar.

Divisi Perkebunan mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 7,2 juta ton per tahun pada 31 Desember 2022. Divisi Perkebunan juga mengoperasikan 3 lini produksi karet rajungan, 2 lini produksi karet daun, 2 buah. pabrik pengolahan dan pemurnian gula, 1 pabrik kakao dan 1 pabrik teh.

Saham SIMP turun 0,55 persen menjadi 360 pada perdagangan Selasa 13 Februari. Dalam sepekan, nilai tukar SIMP anjlok hingga 1,10 persen. Namun dalam setahun terakhir, harga saham SIMP anjlok hingga 12,20 persen. SIMP saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 5,69 triliun.

Sesuai dengan anggaran dasar perseroan, kegiatan usahanya tetap dalam bidang usaha. Perseroan dan anak perusahaan saat ini mengklasifikasikan produk yang diproduksinya ke dalam dua kategori, yaitu makanan olahan dan minuman olahan, yang terdiri dari enam kategori yang masing-masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi, antara lain biskuit, manisan, wafer, coklat, kopi, dan bahan makanan. . Untuk kesehatan Anda. Produk olahan coklat perusahaan yang terkenal antara lain Choki-choki, beng beng dan astor.

Saham MYOR ditutup turun 2,93 persen pada 2,320 pada hari Selasa. Harga MYOR anjlok hingga 1,69 persen dalam sepekan. Pada saat yang sama, nilai tukar MYOR melemah hingga 4,53 persen dalam setahun terakhir. MYOR memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 51,87 triliun. Sejarah harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Tak hanya Mayora, perusahaan FMCG lainnya yang juga mengolah produk coklat, PT Unilever Indonesia Tbk. Salah satu produk berbahan dasar coklat Unilever yang terkenal adalah es krim Magnum. UNVR telah berkecimpung di industri es krim sejak dibukanya pabrik Wall’s di Cikarang, Jawa Barat pada tahun 1992. Merek es krim ini terus berkembang dan menjadi salah satu pangsa pasar terkemuka di tanah air.

Saham UNVR turun 4,11 persen menjadi 2.800 pada hari Selasa. Dalam sepekan, nilai tukar UNVR anjlok hingga 11,67 persen. Pada saat yang sama, nilai tukar UNVR anjlok hingga 40,43 persen dalam setahun terakhir. UNVR saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 106,83 triliun.

 

 

PT Jaya Swarasa Agung Tbk didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1998 dengan pabrik di Tangerang, Indonesia, dengan fokus pada produksi wafer roll. Melalui pertumbuhan dan perkembangan selama bertahun-tahun, TAYSBAKERS saat ini berfokus pada empat jenis makanan ringan.

Yaitu wafer gulung, cookies dan cracker, coklat dan jagung ekstrusi. Produk coklat olahan yang dihasilkan perusahaan antara lain Wasuka, Nitchi, dan Miniro. Saham TAYS turun 1,01 persen menjadi #98 pada hari Selasa. Dalam sepekan, saham TAYS anjlok 1,01 persen. Pada saat yang sama, nilai tukar TAYS anjlok hingga 81,33 persen dalam setahun terakhir. TAYS saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 107,69 miliar.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *