matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) telah memulai debutnya di pasar saham, meski kondisi pasar saat ini sedang berubah. Perseroan berencana mencatatkan saham melalui penawaran umum perdana (IPO) dengan target dana Rp 713 miliar.
CEO PT Semesta Indovest Sekuritas Kerry Rusli mengakui pasar kini sedang berubah. Meski demikian, dia memahami minat investor untuk melakukan IPO masih tinggi. Selain itu, PT Intra GolfLink Resorts Tbk menjadi perusahaan IPO paling bernilai tahun ini.
“Jadi memang perusahaan-perusahaan yang ingin IPO sangat menantikannya. Kalau tidak salah ingat, mungkin IGR yang menggunakan laporan bulan Desember dengan saham IPO terbesar. mungkin tidak besaran IPO-nya,” ujarnya dalam konferensi pers terbatas, Rabu (19/06/2024).
Sementara itu, Vice President Investment Banking Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengaku optimis dengan prospek perseroan. Pasalnya, timnya dan penjamin emisi lain yang terlibat dalam IPO Intra GolfLink cukup percaya diri untuk mengambil alih anak perusahaan Tommy Soeharto.
“Kami ingin menghadirkan Golfink dengan warna baru di pasar Indonesia. Pilihan baru bagi investor,” ujarnya.
Untuk IPO, perseroan menawarkan saham sebanyak 3,1 miliar dengan harga Rp 25 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya adalah 15,02% dari jumlah seluruhnya yang disetor kepada perseroan setelah IPO.
Harga penawaran dipatok sekitar Rp 200 – Rp 230 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan melakukan investasi maksimal Rp 713 miliar melalui IPO.
Untuk saat ini, Nyoman masih enggan membeberkan calon investor yang menunggu pembelinya. Meski begitu, dia menegaskan IPO ini juga membuka peluang bagi investor lain yang ingin menjadi bagian perusahaan pemerintah tersebut.
Misalnya, Nyoman mengatakan modal untuk membuka dan mengelola lapangan golf ini tidaklah murah. Jadi, daripada bermain golf sendiri, Anda mungkin mempertimbangkan untuk menjadi bagian dari Mitra GolfLink.
“Untuk pembeli bersiap-siaplah, sifatnya masih dirahasiakan. Hanya minat yang baik. Tentu perusahaan, manajemen, dan pemegang saham juga akan menjadi pilihan investor yang memilih. Jadi, pilihlah hanya mereka yang memiliki visi jangka panjang yang sama,” kata dia. Nyoman.
Dari sisi valuasi, Nyoman menyebut nilai ekuitas perseroan saat ini sebesar Rp7 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp4,7 triliun. Jumlah ini sekitar setengah dari nilai buku. Sehingga penulis bisa melihat harga yang cukup untuk dipertimbangkan. “Jadi dengan harga yang mencerminkan 0,4 hingga 0,5 kali nilai buku, menurut kami itu wajar,” pungkas Nyoman.