Tue. Oct 8th, 2024

Investor Menunggu Keputusan The Fed, IHSG Ditutup Melemah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Rabu sore. Saat ini, pelaku pasar terus mengambil pendekatan wait and see terhadap kebijakan Fed.

Pada Rabu (18/9/2024), IHSG melemah 2,64 poin atau 0,03 persen dan ditutup pada 7.829,12. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,32 poin atau 0,34 persen menjadi 970,24.

“Pasar ekuitas regional Asia cenderung bervariasi karena pelaku pasar bersiap menunggu rilis kebijakan moneter The Fed, yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga,” kata kelompok riset Phillip Securitas yang berbasis di Indonesia, dikutip Antara.

Rilis data ekonomi AS menunjukkan produksi industri naik dari minus 0,9 persen menjadi 0,8 persen secara bulanan, dan data penjualan ritel kurang agresif karena penjualan ritel di Amerika Serikat secara tak terduga meningkat sebesar 0,1 persen.

Berdasarkan data tersebut, pasar ingin meredam kekhawatiran terhadap penurunan tajam perekonomian AS, meski penjualan ritel kurang agresif sehingga memberikan optimisme bagi pelaku pasar bahwa suku bunga acuan akan diturunkan sebagai bagian dari upaya melindungi perekonomian Amerika. .

Hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 September 2024 memutuskan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen.

 

Setelah dibuka menguat, IHSG masih bertahan di teritori positif hingga akhir sesi perdagangan dalam negeri. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah menjelang penutupan pasar saham.

Berdasarkan indeks sektor IDX-IC, enam sektor, antara lain sektor kesehatan menguat sebesar 2,15 persen, sektor real estate, dan sektor industri masing-masing sebesar 2,00 dan 0,71 persen.

Sementara lima sektor mengalami pelemahan, yaitu sektor teknologi yang mengalami penurunan terbesar yakni sebesar minus 2,50 persen, disusul sektor infrastruktur dan sektor barang kebutuhan pokok yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 1 persen dan 1,17 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terkuat adalah MMIX, GUNA, SGER, KMDS dan NEST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah NASI, TFAS, VISI, BELL dan PSAB.

Frekuensi perdagangan saham tersebut tercatat sebanyak 1.313.025 kali transaksi, dengan jumlah saham mencapai 28,53 miliar lembar saham senilai Rp 12,22 triliun. Total ada 282 saham menguat, 295 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

 

Bursa regional Asia siang ini antara lain Nikkei menguat 177,00 poin atau 0,49 persen ke level 36.581,80, Shanghai Composite naik 13,18 poin atau 0,49 persen ke level 2.717,28, dan Indeks Strait Times menguat 308,38 persen.

Sementara itu, Indeks Hang Seng (Hong Kong) sedang libur dalam rangka Hari Nasional di negara tersebut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *