Fri. Sep 20th, 2024

Investor Singapura Tanam Modal Rp 405 Miliar di Kawasan Industri Batang, Garap Apa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) menyambut investor pertamanya pada tahun 2024. Sampoerna Kayoe, perusahaan asal Singapura yang bergerak di industri pembuatan wood pellet, telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Lahan Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang.

Sampoerna Kayoe akan menempati lahan seluas 5,2 Ha dengan total nilai investasi USD 25 juta atau Rp 405 miliar (kurs 16.218 per USD)

Langkah Sampoerna Kayoe ini menunjukkan komitmen kuat mereka untuk berkontribusi terhadap pengembangan industri di Indonesia. Investasi ini tidak hanya membuka peluang baru bagi kemajuan perekonomian di Batang, Jawa Tengah, namun juga menjadi bukti daya tarik dan potensi besar Kawasan Industri Terpadu Batang.

“Kami sangat senang dengan keputusan Sampoerna Kayoe untuk berinvestasi di PT Kawasan Industri Terpadu Batang. Hal ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah kami dan akan memberikan dorongan yang signifikan bagi perkembangan perekonomian daerah,” ujar Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang . Ngurah Wirawan seperti dikutip, Minggu (21/4/2024).

Sampoerna Kayoe, bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah menempuh perjalanan cemerlang selama 35 tahun terakhir. Konsep “green product” dan “green process” yang diusung Sampoerna Kayoe menjadi daya tarik tersendiri.

Limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan visi Grand Batang City untuk menciptakan kawasan industri berkelanjutan.

Wood pellet yang diproduksi Sampoerna Kayoe nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa (green power plant). Hal ini merupakan langkah nyata Sampoerna Kayoe dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap energi terbarukan.

Sampoerna Kayoe mempunyai ambisi besar yaitu menembus pasar global dengan target 100% ekspor. Saat ini produk mereka telah menjangkau berbagai negara dimana produk mereka digunakan oleh pembangkit listrik biomassa di Jepang.

 

 

Kini, Sampoerna Kayoe melangkah lebih jauh dengan berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang. Langkah strategis ini menandai era baru bagi Sampoerna Kayoe, dimana mereka siap memperluas jangkauan dan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan industri nasional.

Pendirian pabrik Sampoerna Kayoe di Batang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 173 orang. Menariknya, 68% di antaranya akan direkrut dari tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi masyarakat Batang yang akan mendapatkan kesempatan kerja dan meningkatkan taraf hidupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sampoerna Kayoe, Johanes Ibrahim Tjendana menambahkan, “Komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia terus berlanjut dan kami yakin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak. Kami berharap hal ini bahwa investasi dapat “merupakan langkah awal dalam memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan energi berkelanjutan.”

Kehadiran Sampoerna Kayoe diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi berbagai pihak, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, orientasi ekspor hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sinergi antara Sampoerna Kayoe dan Kawasan Industri Terpadu Batang patut diapresiasi sebagai langkah maju memajukan industri nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

 

Sampoerna Kayoe memiliki komitmen yang tinggi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan pemanfaatan limbah kayu untuk kayu gelondongan jadi sebagai bahan bakar biomassa. Visi Sampoerna Kayoe untuk berkontribusi pada industri ramah lingkungan sejalan dengan cita-cita Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk menciptakan kawasan industri yang berkelanjutan.

Investasi Sampoerna Kayoe di KITB merupakan bukti nyata sinergi yang kuat antara kedua pihak untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan. KITB berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur dan layanan yang mendukung operasi industri ramah lingkungan, seperti sistem pengelolaan air limbah dan energi terbarukan.

Sinergi antara Sampoerna Kayoe dan KITB ini diharapkan dapat menjadi model bagi industri lain dalam penerapan praktik organik. Dengan kerja sama yang kuat, kedua pihak dapat berkontribusi terhadap terwujudnya industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *