Thu. Sep 19th, 2024

IPO, Multi Hanna Kreasindo Tetapkan Harga Rp 160 per Saham

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO).

Dalam aksinya tersebut, Multi Hanna Kreasindo menerbitkan 750 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan adalah 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Merujuk laman e-site, perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp 160 per saham pada Selasa (02/03/2024). Jadi, perseroan akan mendapat dana baru Rp 120 miliar dari IPO. Perusahaan sebelumnya mematok harga penawaran sekitar Rp 160-200 per unit.

Rencananya, sekitar 78,33% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal (capex) rencana pabrik baru perseroan di Lamongan, Jawa Timur. Kemudian sekitar 39,68 persen akan dibelanjakan untuk belanja modal.

Rasio tersebut digunakan untuk modal kerja, yaitu meningkatkan persediaan dan biaya operasional. Perusahaan membutuhkan kebutuhan tersebut untuk menunjang peningkatan penjualan produk perusahaan.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengelolaan (pengolahan) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan non-B3, serta penjualan komersial. Perusahaan dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah industri dan instalasi pengolahan limbah milik sendiri (IPAL) untuk memastikan air limbah yang dihasilkan dari proses tersebut selalu berada di bawah ambang batas mutu.

Perusahaan juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah infeksius untuk mengolah limbah medis dari rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan.

PT Multi Hanna Kreasindo Tbk berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MHKI. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengelolaan (pengolahan) limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan non-B3, serta penjualan komersial.

Perusahaan dilengkapi dengan instalasi pembuangan limbah industri dengan instalasi pengolahannya sendiri (IPAL) untuk memastikan air limbah yang dihasilkan dari proses tersebut selalu berada di bawah ambang batas mutu. Perusahaan juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah infeksius untuk mengolah limbah medis dari rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2023, pendapatan perseroan sebesar 1,8 miliar rupiah. Jumlah tersebut meningkat 13,31 persen dibandingkan September 2022 sebesar Rp 95,32 miliar.

Meski pendapatan meningkat, namun biaya modal perseroan mampu ditekan menjadi Rp44,55 miliar pada September 2023 dari Rp46,63 miliar pada September 2022. Alhasil, laba September 2023 meningkat menjadi Rp63,45 miliar dari Rp48,69 miliar. hingga September 2022.

Pada September 2023, pendapatan operasional perseroan sebesar 33,67 miliar rupiah, hampir dua kali lipat pendapatan operasional pada September 2022 yaitu sebesar 17,78 miliar rupiah. Dengan demikian, laba usaha turun menjadi Rp 29,78 miliar dari Rp 30,91 miliar pada September 2022.

Sedangkan jumlah dana lain-lain pada September 2023 turun menjadi Rp291,05 juta dibandingkan September 2022 sebesar Rp1 miliar.

Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar 23,25 miliar rupiah. Laba tersebut lebih rendah 5,56 persen dibandingkan laba saat ini pada September 2022 yang sebesar 24,62 miliar rupiah.

Aset perseroan per September 2023 tercatat sebesar Rp326,8 miliar dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp170,19 miliar. Pinjaman juga meningkat menjadi Rp 24,34 miliar dari sebelumnya Rp 18,31 miliar. Sedangkan ekuitas pada September 2023 meningkat menjadi Rp302,46 miliar dibandingkan ekuitas Desember 2022 sebesar Rp151,89 miliar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *