Mon. Oct 7th, 2024

Iran Perang dengan Israel, Pasokan Minyak Dunia Bakal Terpengaruh?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pergerakan harga minyak dunia cenderung meningkat pada perdagangan hari ini dan juga dalam beberapa hari mendatang. Kenaikan harga minyak dunia didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fisher menjelaskan, masih belum ada tanda-tanda yang cukup kuat untuk mendorong harga minyak dunia melemah di masa depan. Fisher mengemukakan beberapa faktor yang memberikan dukungan kuat terhadap kenaikan harga minyak.

“Salah satunya adalah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, sehingga memberikan potensi konflik yang dapat berujung pada perang di kawasan Timur Tengah. Iran, sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia, mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi pasar minyak global,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (15/4/2024). 

Selain itu, ia juga menekankan peningkatan nilai Amerika Serikat. Dolar yang kuat biasanya membuat harga minyak lebih mahal bagi investor dalam mata uang lain, sehingga dapat memberikan tekanan tambahan pada harga minyak.

Perkiraan Fisher menegaskan bahwa tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut, dengan sedikit tanda perubahan yang menunjukkan perlambatan. Konflik internal di Amerika, khususnya dengan Texas, juga menjadi faktor yang akan mempengaruhi harga minyak. Texas, sebagai produsen minyak terbesar di Amerika Serikat. Amerika Serikat, mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi pasokan global.

Pada perdagangan Jumat, minyak mentah berjangka menunjukkan kenaikan pada jam perdagangan Eropa, mencapai USD 87,45 per barel untuk pengiriman Mei, naik 2,86% dari sesi sebelumnya di New York Mercantile Exchange. Analisis teknis

Secara teknikal, minyak mentah kemungkinan akan mendapat support di level USD 84.55, sedangkan resistance di USD 87.60 per barel. Indeks dolar berjangka yang melacak kinerja AS.

Dari analisa Fisher serta rangkuman harga minyak hari ini, terlihat harga minyak cenderung naik. Faktor-faktor seperti potensi konflik geopolitik dan penguatan AS. ini. Dolar adalah pendorong utama di balik peningkatan ini.

Investor dan pelaku pasar perlu mencermati perkembangan situasi ini agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Sebelumnya, harga minyak berjangka Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada Minggu 14 April 2024. Hal itu terjadi setelah Israel menarik serangan udara besar-besaran yang dilakukan Iran.

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga menegaskan keinginannya untuk menghindari perang yang lebih luas di Timur Tengah. Demikian dikutip laman CNBC, Senin (15/4/2024).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei turun 34 sen menjadi USD 85,32 per barel pada awal perdagangan Minggu malam. Harga minyak Brent berjangka untuk kontrak Juni turun tipis menjadi USD 90,18 per barel.

Harga minyak mentah Amerika Serikat ditutup pada USD 85,66 per barel pada Jumat pekan lalu. Saat ini, harga minyak referensi global adalah 90,45 USD. Harga minyak WTI berjangka akan berada di sekitar $71 per barel pada awal tahun 2024.

Sementara itu, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap sasaran militer di Israel pada Sabtu, 13 April 2024. Presiden Amerika Joe Biden menggambarkan serangan itu tidak dapat diprediksi.

Meskipun serangan Iran berskala besar, namun dampaknya terhadap Israel sangat kecil. Pangkalan Angkatan Udara Navatim di Israel selatan mengalami kerusakan ringan dan seorang gadis berusia 10 tahun menderita luka serius, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari.

“Serangan udara dapat digagalkan dengan begitu mudah sehingga segala sesuatunya tampak direncanakan untuk menghasilkan pernyataan tanpa menimbulkan konflik lebih lanjut dengan Israel,” kata pakar energi dan mitra pendiri Again Capital, John Kilduff.

Sementara itu, wakil presiden senior Rystad Energy, Jorge Leon, mengatakan pasar minyak kini bersiap untuk mengetahui tanggapan pemerintahan Netanyahu terhadap serangan tersebut dan apakah ini merupakan awal dari perang langsung antara Israel dan Iran.

“Dalam skenario terburuk, pembalasan yang kuat dari Israel dapat memicu eskalasi, yang berpotensi menyebabkan konflik regional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam keadaan seperti itu, ketegangan geopolitik akan meningkat,” kata Leon.

Seorang pejabat tinggi militer AS mengatakan serangan udara tersebut merupakan kali pertama Iran menyerang langsung wilayah Israel. Serangan datang dari berbagai tempat di Iran, Irak, Suriah dan Yaman. Lebih dari 100 rudal balistik ditembakkan ke Israel serta rudal jelajah dan drone serangan darat.

Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik di Damaskus, Suriah awal bulan ini, yang menewaskan tujuh perwira militer Iran termasuk seorang komandan senior.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *