Fri. Sep 20th, 2024

Israel di Balik Kecelakaan Maut Presiden Iran? Tel Aviv Angkat Bicara

matthewgenovesesongstudies.com, Tel Aviv – Kecelakaan pesawat yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan seluruh ajudannya, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Minggu (5/5/2024) secara tidak adil menimbulkan banyak kebencian terhadap Israel. Kedua negara saat ini sedang terlibat konflik terkait perang di Gaza.

Salah satu tudingan Israel berada di balik jatuhnya Ryanair dilontarkan mantan anggota Parlemen Eropa, Nick Griffin. Melalui pertemuannya di platform kedua negara meskipun ada perbedaan politik dalam beberapa tahun terakhir. “

“Meningkatkan hubungan antara kedua negara Syiah dapat membantu mengurangi masalah antara Azerbaijan dan Armenia. Israel mendapat keuntungan besar dengan menjual drone dan senjata lain yang digunakan untuk menghancurkan pejuang Armenia di Nagorno-Karabakh. Iran mendukung Armenia.”

“Penganut Talmud mempunyai kebencian khusus terhadap Armenia – negara Kristen tertua di dunia – yang mereka lihat sebagai personifikasi Amalek.

Griffin menambahkan, “Bagaimanapun, menjaga perang tetap berjalan adalah kombinasi keuntungan bagi industri senjata besar Israel dan kebencian lama. Jadi, ada alasan di luar ketegangan Gaza/Hizbullah/Iran/Israel dari Mossad. Ini tidak mengherankan. .

Dalam profilnya di X, Griffin menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen tradisional dan nasionalis. Dia menekankan dukungannya terhadap dunia yang bebas dari kekuasaan Zionis.

Tuduhan serupa dilontarkan terhadap Israel oleh pemilik akun X Furkan Gozukara.

“Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan pesawat. Saya curiga itu adalah seorang pembunuh. Kita akan lihat apakah Iran akan menyelidiki ini dengan baik. Saya curiga Israel berada di balik ini,” tulisnya.

Iran mengkonfirmasi kematian Raisi dan rekan-rekannya pada hari Senin setelah petugas pencarian dan penyelamatan menemukan lokasi jatuhnya pesawat di hutan lebat Dizmar di timur Azerbaijan setelah operasi 18 jam terhambat oleh kabut tebal, hujan dan lumpur.

 

Seorang pejabat Israel menanggapi tuduhan tersebut pada hari Senin. Ia menyatakan Israel tidak terlibat dalam kematian Presiden Raisi dan rekan-rekannya.

“Kami tidak melakukan itu,” kata pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu kepada Reuters seperti dilansir Jerusalem Post.

Berbicara kepada kantor berita Iran, IRNA, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menunjuk seorang pejabat tinggi untuk menyelidiki kasus kecelakaan pesawat tersebut.

Mereka mengirimkan tim yang dipimpin Brigadir Ali Abdullahi ke lokasi kejadian dan memulai penyelidikan. Hasil investigasi akan diumumkan kemudian setelah misi selesai.

Ketegangan tinggi menjadi ciri konflik antara Iran dan Israel. Pada tanggal 1 April, Israel melancarkan serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan itu menewaskan Jenderal. Mohammad Reza Zahdi, yang memimpin Pasukan elit Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016 dan wakil Zahedi, Jenderal. Mohammad Hadi Hajriahimi, dan lima pekerja lainnya.

Iran juga menjanjikan pembalasan, yang terlihat pada 13 April dengan meluncurkan lebih dari 300 rudal dan meledakkan drone. Israel mengatakan bahwa 99 persen dari mereka ditangkap dengan bantuan sekutu.

Pengumuman serangan tersebut meningkatkan sasaran Israel terhadap militer Iran, yang mendukung kelompok militan yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza dan sepanjang perbatasannya dengan Lebanon.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *