matthewgenovesesongstudies.com, Gaza – Serangan tentara Israel terus berlanjut. Kali ini diumumkan bahwa pada Jumat (6/7) serangan udara kembali dilakukan di wilayah tengah dan selatan.
Laporan Minggu (06/09/2024) yang dikutip Voice of America Indonesia menyebutkan sedikitnya 28 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut. Di sisi lain, pasukan tank Israel terus bergerak maju di tepi barat Rafah.
Sejauh ini, mediator Qatar dan Mesir yang didukung AS telah mencoba untuk mendamaikan tuntutan yang saling bertentangan untuk mengakhiri konflik, pembebasan sandera Israel dan Palestina yang dipenjara di Israel, dan aliran bantuan tanpa batas ke Gaza untuk meringankan krisis kemanusiaan. Namun sumber yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan masih belum ada tanda-tanda kemajuan dalam perundingan tersebut.
Warga mengatakan sebulan setelah serangan terhadap Rafah, yang menurut Israel merupakan serangan untuk menghancurkan sisa unit tempur Hamas, pasukan yang dipimpin tank telah memasuki tepi barat daya kota tersebut, yang berbatasan dengan Jalur Gaza dengan Mesir.
Mereka mengungkapkan bahwa tank-tank tersebut berada di kawasan Al-Izba, yang terletak dekat pantai Mediterania, sementara penembak jitu menguasai beberapa bangunan dan posisi tinggi, memaksa warga meninggalkan rumah mereka. Mereka melaporkan bahwa penembakan senapan mesin Israel membuat kondisi di luar rumah mereka terlalu berbahaya untuk mereka tinggalkan.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan dua warga Palestina tewas akibat tembakan tank di sebelah barat Rafah.
Dokter Palestina mengatakan sedikitnya 15 orang tewas akibat penembakan Israel di pusat Gaza tadi malam.
“Saya pikir pasukan pendudukan berusaha mencapai wilayah pesisir Rafah. Penggerebekan dan pemboman tadi malam bersifat taktis, mereka datang dengan tembakan keras dan kemudian mundur,” kata seorang warga Palestina kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Pejabat bantuan mengatakan bahwa di Gaza utara, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza tempat keluarga pengungsi berada.
Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan kelompok bersenjata Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di gedung sekolah, serupa dengan serangan udara terhadap gedung sekolah PBB di al-Nuseirat/Nusairat di Gaza tengah, yang menurut petugas medis menewaskan 40 orang. rakyat orang, termasuk 14 anak. Menurut PBB, sekitar 6.000 pengungsi mengungsi di sana.
Tentara Israel merilis identitas 17 anggota Hamas yang bersembunyi di gedung ini dan tewas dalam serangan Kamis (6/6).
Hamas membantah klaim Israel bahwa sekolah tersebut menyembunyikan pos komando Hamas.
Militer Israel menyalahkan Hamas atas banyaknya korban sipil di Gaza, dan menuduh mereka beroperasi sebagai perlindungan di lingkungan padat penduduk, sekolah dan rumah sakit. Namun Hamas membantahnya. Para pejabat PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut, namun mereka membantahnya. Hamas menuduh Israel menargetkan warga sipil, namun Israel membantahnya.
Israel menolak berdamai sampai Hamas tersingkir dan sebagian besar Gaza hancur. Namun Hamas telah membuktikan ketahanannya, dan para militan kembali melanjutkan pertempuran di wilayah yang sebelumnya diklaim pasukan Israel, mengalahkan mereka dan mundur.
Hamas memulai perang ketika menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang. Menurut Israel, kelompok itu juga menyandera lebih dari 250 orang dari daerah kantong tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan dalam sebuah laporan pada hari Jumat bahwa setidaknya 36.731 orang telah tewas akibat serangan dan pemboman Israel di Gaza, termasuk 77 orang dalam 24 jam terakhir. Ribuan orang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan dan lebih dari 2,3 juta orang mengungsi.
Setelah gencatan senjata singkat selama satu minggu pada November 2023, upaya berulang kali untuk merundingkan gencatan senjata gagal karena Hamas menuntut diakhirinya pertempuran secara permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken akan kembali ke Timur Tengah sebagai bagian dari upaya Washington untuk membuat Israel dan Otoritas Palestina menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden pekan lalu.
Israel mengatakan pihaknya siap untuk membahas penghentian sementara konflik tersebut sampai kelompok Islam dilenyapkan dan Gaza tidak lagi menjadi ancaman keamanan. Sejak 2007, Hamas telah menguasai wilayah Gaza yang sempit dan miskin.