Mon. Sep 23rd, 2024

J-Site Diluncurkan, Mengenal Platform Pengembang Situs Web Perangkat Daerah Jabar

By admin Jul31,2024 #J-Site #Jabar #Jawa Barat

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) meluncurkan J-Site, sebuah platform pengelolaan dan pengembangan website bagi pejabat daerah untuk memudahkan pengembangan dan pengelolaan website di setiap OPD dengan biaya murah dan sumber daya manusia yang tersedia.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman pada peluncuran J-Site melalui saluran internet, Selasa (2/7/2024), menegaskan, pengembangan atau pemanfaatan teknologi harus mengarah pada pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Semua yang kita lakukan sebagai pemerintah, termasuk pemanfaatan sumber daya J-Site, harus mengarah pada kesejahteraan rakyat,” kata Herman.

J-Site dirancang untuk mengoordinasikan antarmuka pengguna dan informasi arsitektur web alat Java lokal dalam ekosistem terintegrasi portal jabarprov.go.id.

Hal ini diharapkan dapat tercapainya standarisasi seluruh website di seluruh sumber daya daerah di lingkungan Pemprov Jabar.

Herman berharap kebijakan yang diambil pemerintah di bidang kesejahteraan sosial harus didasarkan pada data yang akurat. Dengan data yang benar maka kebijakan yang tepat juga akan diambil.

“Teknologi yang menyediakan data yang benar akan membantu proses pengambilan keputusan dan bermanfaat bagi masyarakat, itu intinya,” kata Herman.

Herman juga mengapresiasi kehadiran J-Site yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat untuk memudahkan perangkat daerah dalam mengembangkan websitenya.

Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah mengatakan, panduan teknis (bimtek) penggunaan J-Site bagi seluruh perangkat daerah di Jabar akan segera dilaksanakan.

“Mari kita bagi bimtek pejabat daerah menjadi lima tingkat hingga Agustus 2024. Saat ini untuk peluncurannya ke publik, targetnya belum lewat Desember 2024,” jelas Ika.

Ika menambahkan, masyarakat juga membutuhkan J-Site untuk memudahkan dan mempercepat akses terhadap website bersama pemerintah.

Ketua Komisi Informasi (KI) Jawa Barat Ijang Faisal mendukung peluncuran J-Site yang dikelola Diskominfo Jabar. Menurut dia, J-Site mematuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

“Teknologi ini mendukung upaya keterbukaan informasi. Saat ini informasi tidak dirahasiakan, hanya sebagian kecil yang tidak dicantumkan. Dulu semua informasi bersifat rahasia, hanya sebagian kecil yang bisa dibuka ke publik,” kata Ijang.

 

Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil saat menjabat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar (Diskominfo Jabar) dan Jabar Digital Service (JDS) terus berupaya mempercepat digitalisasi di Jabar.

Tidak sebatas digitalisasi segala macam pelayanan publik, namun berupaya mengajak masyarakat untuk bersama-sama berlatih, memanfaatkan teknologi untuk mempermudah tugas sehari-hari.

Diambil dari website Pemprov Jabar, perjalanan digital di Jabar bukanlah hal yang mudah. Setahun berjalannya program, pandemi Covid-19 datang secara tiba-tiba.

Epidemi ini tidak menjadi hambatan bagi proses transformasi dan inovasi digital di Jawa Barat. Bahkan, di tengah kisruh saat itu, lahirlah permintaan di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) Provinsi Jawa Barat, yang menyediakan informasi dan layanan kesehatan untuk mendukung keadaan darurat pandemi.

Kolaborasi Pentahelix menjadi kunci terciptanya beragam program dan produk digital. Dalam kurun waktu 4 tahun (2019-2022), lahirlah berbagai program dan produk digital canggih untuk mewujudkan Jabar Juara berbasis data dan teknologi dalam mendukung pelayanan kebijakan dan staf kebijakan yang responsif, fleksibel dan inovatif.

 

Ketersediaan fasilitas visualisasi dan integrasi data sangat penting untuk mendukung pemantauan, koordinasi dan pengambilan keputusan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hingga tahun 2018, pertukaran informasi dan koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota belum diikutsertakan, sehingga hal ini menjadi tantangan dalam proses pengambilan keputusan.

Pada tahun 2019, West Java Command Center (JCC) pertama kali dibangun sebagai solusi permasalahan tersebut. Ruang komando ini dilengkapi dengan berbagai dashboard dan program yang terintegrasi, seperti Dashboard Sapawarga, Dashboard Terbuka, Dashboard Pikobar, dan aplikasi internal Diskominfo kabupaten/kota yang terhubung dengan portal aplikasi Interactive System Control (ISC).

Kehadiran JCC bertujuan untuk memberikan respon segera terhadap berbagai peristiwa penting, termasuk pengambilan keputusan, seperti pada tahun 2020, JCC didirikan dan bekerja untuk merespon krisis pandemi Covid-19, seperti memantau permintaan Pikobar. dan layanan Hotline 24 jam.

JCC juga dilengkapi dengan fasilitas pertemuan dan acara yang diselenggarakan secara virtual. Saat ini telah didirikan 19 Command Center di berbagai kabupaten/kota, 11 diantaranya merupakan replika JCC dan 7 lainnya dibangun dengan menggunakan dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

 

Melihat lambatnya sistem pengelolaan persuratan di Pemprov Jabar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat (Dispusupda Jabar) mengambil langkah awal dengan mengembangkan ekosistem e-office melalui aplikasi. JDS kemudian berperan dalam perkembangannya.

Sistem Informasi Dokumen Elektronik (SIDEBAR) Jawa Barat, dilengkapi dengan 3 fitur utama yaitu fitur Pembuatan Surat, Pendistribusian Surat dan Pengiriman Surat untuk sistem komunikasi yang efektif dan efisien.

Selain memangkas waktu, SIDEBAR berhasil mengurangi konsumsi kertas dalam jumlah besar. Korespondensi juga disimpan secara efisien menggunakan sistem yang terintegrasi. Program ini dapat diakses dari Perangkat Daerah (PD) melalui website dan aplikasi mobile.

Saat ini, 83% PD/Biro menggunakan SIDEBAR. Lebih dari 500.000 manuskrip telah didistribusikan secara elektronik melalui SIDEBAR, menghemat biaya dan mengurangi penggunaan kertas hingga 261 juta eksemplar.

 

Sejalan dengan itu Ridwan Kamil selalu mengusung “Data yang Baik, Keputusan yang Baik”, pada tahun 2019 ini JDS bersama Dinas Statistika Diskominfo Jawa Barat membangun Ekosistem Data Jawa Barat (EDJ) – dalam upaya mendukung pengambilan keputusan berbasis data. sehingga dapat lebih terukur dan menjadi landasan pembangunan berkelanjutan.

Kehadiran EDJ juga merupakan upaya Pemprov Jabar dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang akurat dan tepat waktu. Melalui EDJ, kini banyak data Jabar yang lebih mudah diakses oleh masyarakat dan instansi pemerintah.

Di EDJ, pengguna dapat mengakses data dalam berbagai format, termasuk dataset, infografis, artikel, dan data geospasial.

Agar data lebih mudah dibaca dan dipahami, seluruh data berkualitas yang tersedia diolah dalam dashboard dengan topik berbeda-beda, seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan, bisnis, dan informasi Covid-19.

Saat ini tersedia 14.036 kumpulan data, 65 visualisasi, 71 infografis, 14 artikel, dan 125 data geospasial. Akses website EDJ dan nikmati kemudahan akses data di data.jabarprov.go.id/.

 

Dengan adanya 5.312 desa di Jabar, berarti pembangunan Jabar sama dengan pembangunan desa-desanya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai berupaya membantu meringankan pekerjaan masyarakat desa dengan mengenalkan teknologi melalui program Desa Digital.

Adanya program ini bertujuan untuk memahami kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui digitalisasi, pemberdayaan masyarakat dengan pengetahuan, dan peningkatan kapasitas desa. Juga sebagai respon terhadap kesenjangan digital di Jawa Barat.

Sebanyak 1.192 fasilitas internet seperti Very Small Aperture Terminal (VSAT), Radio Link dan fiber optic telah dibangun di desa-desa tersebut, sehingga kini 93% desa di Jabar sudah bisa mengakses internet.

Memberikan bantuan pemasaran digital kepada 1.445 BUMD dan mengembangkan website Desa Pahlawan – website yang mengintegrasikan beberapa saluran pemasaran. Dengan adanya website ini, proses penjualan produk usaha desa menjadi lebih mudah dan efisien.

Pemprov Jabar melalui program Desa Digital juga memberikan pelatihan dan bantuan penyewaan alat pertanian dan perikanan berbasis internet of things (IoT) kepada petani dan pembudi daya ikan selama 3 hingga 4 bulan.

Di Desa Pertanian Digital, sejumlah petani di 22 desa dibekali peralatan irigasi dan pemupukan yang dapat digunakan melalui smartphone dan alat pembaca tanah mobile dari Habibi Garden.

Dengan alat ini standar penggunaan pupuk menjadi lebih hemat sehingga biaya pembelian pupuk berkurang 24,3%. Hasil rata-rata dan pendapatan juga meningkat sebesar 55,3% dan 31,1%.

Sedangkan pada Digital Fishing, banyak petambak ikan dan udang yang tersebar di 86 desa telah diberikan perangkat eFishery eFeeder atau perangkat otomatis yang dapat dioperasikan melalui smartphone.

Hasilnya, sistem mutu kerja petani menjadi lebih efektif (jumlah kunjungan ke kolam berkurang 33,3%), umur ikan meningkat 50%, dan waktu panen ikan jauh lebih cepat (dengan panen rata-rata 1,1 bulan).

Tak hanya itu, program Desa Digital juga telah melahirkan 1.452 talenta digital baru melalui pelatihan di Candradimuka West Java Coding Camp (CJCC). Mereka adalah tenaga muda yang telah menerima pelatihan pengembangan seluler, web front-end, web front-end, dan pemasaran digital dalam 1 hingga 5 bulan.

Beberapa dari mereka pernah bekerja di pemerintahan, start-up, bank, dan membangun perusahaan konsultan IT. Tujuannya adalah untuk menghasilkan programmer dan pemasar digital terampil yang siap bekerja di pasar lokal, nasional, dan internasional.

Melalui program ini, CJCC membantu melatih calon peserta untuk mencari pekerjaan, membangun karir, dan menciptakan peluang bagi anak bangsa untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi dan teknologi baru di masa depan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *