Fri. Sep 20th, 2024

Jabat Tangan dan Pelukan Kim Jong Un Sambut Kedatangan Putin di Korea Utara

matthewgenovesesongstudies.com, PYONGYANG – Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpelukan saat pertemuan mereka di Bandara Pyongyang. Putin tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) pukul 03.00 waktu setempat.

Sebelum Putin dan Kim Jong-un berpelukan, keduanya dikabarkan sempat berjabat tangan cukup lama. Setelah itu, seorang wanita Korea yang mengenakan pakaian nasional membungkuk dan menghadiahkan buket bunga kepada Putin. Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Rusia TASS.

Bersama dengan pengawal kehormatan sepeda motor, para pemimpin Aurus mengantar presiden Rusia melewati Pyongyang ke Kumsusan pada malam hari. Mereka berbicara dengan bantuan seorang penerjemah.

Rencana kunjungan persahabatan Putin ke Korea Utara secara resmi akan dimulai pada Rabu pagi, 19 Juni, dan keduanya akan menghabiskan sebagian besar waktunya di meja perundingan dengan berbagai cara.

Putin akan melakukan kunjungan kenegaraan dari Korea Utara ke Vietnam.

 

Rusia dan Korea Utara sedang merayakan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik, namun sejarah kunjungan antar pemimpin dapat dihitung dengan satu tangan.

Putin hanya mengunjungi Pyongyang satu kali, yaitu pada bulan Juli 2000, ketika negara tersebut masih di bawah kepemimpinan ayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-il-Kim Jong-un. Pada saat yang sama, Kim Jong Il pada tahun 2001, Ia mengunjungi Rusia 3 kali pada tahun 2002 dan 2011.

Pembicaraan mendatang antara Putin dan Kim Jong Un merupakan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memperdalam kerja sama bilateral. Wakil Presiden Yury Ushakov berkata.

“Kunjungan Putin ke DPRK penting untuk pengembangan lebih lanjut hubungan bilateral,” ujarnya. Namun dalam perjalanan kali ini, Rusia secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap dialog dan kerja sama yang setara dengan semua negara, terutama tetangga terdekatnya. Barat akan memberikan tekanan pada kami,” kata Ushakov.

Perwakilan Kremlin, Ushakov, mengatakan bahwa Korea Utara telah menunjukkan bahwa mereka memahami penyebab sebenarnya dan inti dari krisis di Ukraina, dan berterima kasih kepada Moskow atas hal tersebut.

“Sebagai rasa terima kasih atas dukungan mereka yang konsisten dan tak tergoyahkan terhadap operasi militer khusus Rusia, Pyongyang mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), serta hasil referendum. DPR, LPR, wilayah Zaporozhye dan Kherson di Federasi Rusia,” kata Ushakov.

Selain itu, Ushakov mengatakan perundingan antara Putin dan Kim Jong Un akan fokus pada pembahasan agenda internasional. persamaan, Ushakov menekankan bahwa Rusia dan Korea Utara harus bersama-sama melindungi terciptanya dunia yang beragam berdasarkan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri.

Delegasi yang mendampingi Putin selama kunjungannya ke Korea Utara antara lain Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov; Wakil Perdana Menteri Pertama Denis Manturov; Wakil Perdana Menteri Alexander Novak; Menteri Pertahanan Andrey Belousov; Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko; Menteri Kesehatan Mikhail Murashko; Kepala Kementerian. Transportasi Roman Starovoyt; Kepala Roscosmos Yury Borisov; Oleg Belozerov, kepala Kereta Api Rusia; Gubernur Primorye Oleg Kozhemyako dan banyak pejabat lainnya.

Dimungkinkan untuk menandatangani dokumen bersama dari perundingan Rusia-Korea. Ushakov tidak menutup kemungkinan salah satunya adalah perjanjian baru mengenai kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan DPRK.

“Kami juga sedang mengerjakan dokumen ini,” kata juru bicara Kremlin, seraya menambahkan bahwa dokumen baru tersebut akan didasarkan pada Perjanjian Persahabatan dan Saling Membantu tahun 1961. Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Tetangga yang Baik tahun 2000; dan Deklarasi Moskow dan Pyongyang tahun 2000 serta Deklarasi tahun 2001 memperjelasnya. .

Menjawab pertanyaan apakah dokumen baru tersebut akan mencakup kerja sama di bidang kerja sama militer-teknis dan bantuan militer, Ushakov menekankan hal berikut: “Dokumen tersebut akan menunjukkan potensi kerja sama lebih lanjut.” Tidak diragukan lagi mengingat apa yang terjadi padanya. Di antara. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara berada di kancah politik internasional. Tidak hanya di bidang ekonomi, tapi di semua aspek, termasuk masalah keamanan.”

Putin dan Kim Jong-un disebut sudah memaparkan langsung hasil akhir perundingan saat memberikan pernyataan kepada media.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *