Fri. Sep 20th, 2024

Jakarta Jadi Kota Global Butuh Rp600 T, Heru Budi: Pembangunan Tak Bisa Berhenti

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik, Jakarta membutuhkan anggaran fantastis hingga Rp 600 triliun untuk bertransformasi menjadi kota dunia. Dia mengatakan, pembangunan di Jakarta membutuhkan biaya yang besar.

Setidaknya membangun Jakarta membutuhkan banyak biaya di dalam negeri, kata Heru Budi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2024).

Heru mengatakan, besarnya biaya yang dimaksud setidaknya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi umum. Misalnya saja untuk pembangunan Jalan Raya Terpadu (MRT) di Jalan Raya Terpadu (LRT) Jakarta.

Pembangunan DKI tidak bisa dihentikan, ada pembangunan MRT, ada pembangunan LRT dan ada subsidi lainnya, kata Heru.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono menyebut Jakarta membutuhkan anggaran Rp600 miliar untuk bertransformasi menjadi kota global setelah melepas status sebagai ibu kota negara.

Hal itu disampaikan Joko pada acara sosialisasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Provinsi Jakarta bersama Kementerian Dalam Negeri yang digelar secara luring dan daring di Jakarta.

“Kalau memang Jakarta perlu menjadi kota dunia, yang jelas memerlukan anggaran yang lumayan besar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta sudah memperhitungkan atau menghitung bahwa sebenarnya kebutuhan kita harus setara dengan kota-kota lain. kota-kota dunia di dunia membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 triliun,” kata Joko melalui tayangan YouTube Pemprov DKI Jakarta, dikutip Selasa (07/09/2024).

 

Sementara itu, Joko mengatakan, saat ini Jakarta sendiri memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 80-84 miliar. Hampir 30 persen APBD digunakan untuk belanja bantuan sosial (bansos), 34 persen untuk belanja pribadi, dan 19 persen untuk belanja modal.

“Selisih kebutuhan anggaran kita sebesar Rp600 miliar dengan anggaran belanja modal saat ini hanya sekitar 19 persen. Masih jauh dari apa yang harus kita persiapkan,” kata Joko.

 

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta berupaya melakukan efisiensi anggaran di segala sektor, sehingga impian Jakarta untuk meninggalkan status ibu kota menjadi kota dunia dapat terwujud.

Selain itu, Joko menyebut Jakarta berbeda dengan provinsi istimewa lainnya di Indonesia seperti Yogyakarta, Papua, Aceh. Jakarta tidak mendapat alokasi dana khusus dari pemerintah pusat.

Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dari para pengurus dan pegawai Pemprov DKI Jakarta yang akan bersinergi dengan dukungan DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk dapat melakukan pembiayaan yang kreatif sehingga setidaknya dapat meningkatkan pendapatan, ujarnya. dikatakan

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *